Suatu hubungan akan bisa hancur bukan karena pihak ketiga , tetapi karena runtuhnya suatu kepercayaan.
"Selamat pagi semua!!"
Suara sapaan itu terdengar sangat keras. Suara itu berhasil menghentikan suara gaduh yang terdengar begitu bising seperti pasar.
"Pagi pak!!" suara itu sangat kompak karena diucapkan oleh seluruh siswa didalam kelas ips 1.
"Welcome to jurusan ips guys" ucapan itu membuat senyuman seluruh kelas mengembang dengan cepat.
Beberapa menit kemudian bapak itu memperkenalkan identitas dirinya kepada semua muridnya. Beliau menulis namanya di sebuah papan tulis.
Zainal abidin.
Ucap lirih sebagian murid yang ada di kelas itu.
"Apakah kalian sudah tau nama saya?"
"Tau pak. Nama bapak adalah Zainal Abidin. Betul kan?"
Suara Dimas membuat semua orang seisi kelas menatap kepadanya.
"Kamu benar sekali. Selamat!"
"Makasih pak"
Dimas semakin terlihat bangga karena ucapan selamat yang diucapkan oleh pak Zainal.
Dasar dimas. Si tukang onar.
Faizah mengucapkan kata-kata itu sambil menatap Dimas dengan tatapan ilfil seperti tatapan tak menyukai Dimas.
Faizah selalu kesal jika bertemu dengan Dimas. Karena selama ia kelas 10 Dimas selalu mengganggunya. Dan karena Dimas juga Faizah harus mendengarkan berbagai isu jika dia memiliki hubungan khusus dengan Dimas.
"Oke. Lupakan tentang nama saya. Dan fokus terhadap jurusan anda" Ucap pak zainal.
"Melupakan itu sangat sulit pak?"
Ucap Adib dengan nada puitis."Huuuu" Suara sorakan terdengar sangat kompak.
"Sudah-sudah diam!" ucap pak Zainal untuk menenangkan kondisi yang ramai seperti pasar.
Pak Zainal dengan tiba-tiba mengambil sebuah Absen yang sudah di siapkan diatas meja guru dengan rapi.
"Sekarang saya absen dan perkenalkan nama kalian?"
"Baik pak" Ucap seluruh murid serentak.
Ahmad Adib Rahardjo
Absen pertama sudah di ucapkan oleh pak Zainal dan dijawab dengan kata Hadir pak.
Dimas nugroho.
"Hadir pak"Erik suryanto
"Hadir pak"Enggar prabuzam Wijayanto putra
Ketika nama itu dipanggil tidak ada suara menjawab dari siapapun. Dan ternyata Enggar sedang tidur terlelap diatas meja. Dan Erik berusaha membangunkannya tapi tak kunjung berhasil.
"Nggar. Bangun!! Woy!!"
Erik memukul tangan Enggar, tetapi Enggar masih terlelap dalam tidur. Aksi Enggar kali ini mengundang pak Zainal berjalan menuju ke mejanya.
"Tidurnya nyenyak?" suara itu diarahkan di dekat telinga Enggar oleh pak Zainal.
"Nyenyak banget" Enggar manjawab pertanyaan itu dengan santai tanpa melihat siapa yang bertanya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warkop Falling In Love (Proses Revisi📄)
Teen Fiction- Proses Revisi📄- Kisah receh remaja ( anak ips) di masa depan, kisahnya dibuat semenarik mungkin dengan cinta lokasi nyata yang terjadi di dalam kelas kami. Hanya sebuah cerita fiktif belaka, tetapi menggunakan nama asli kami masing-masing. ...