Pergi Menjauh - Chapter 14

37 9 0
                                    

Ketika kepercayaan , setia dan ketulusan dipermainkan maka kamu akan siap bertemu dengan berbagai penyesalan yang akan datang.


   FEBRI bangun dari tidurnya. Ia berdiri didepan meja rias yang selalu menampilkan wajah cantiknya, tetapi hari ini sangatlah berbeda. Karena meja rias itu tak lagi menampilkan wajah cantiknya. Melainkan wajah yang berantakan.

Mata sembab dengan rambut yang tak beraturan. Febri mulai mengendus-endus ketiaknya danbenar aroma ini yang emembuat Febri semakin risih dan ingin muntah.
   

  Ia turun melewati tangga lalu menatap jam yang berdetak menunjukkan pukul 04.00 waktu indonesia barat. Kening Febri berkerut karena melihat jam itu.

Gue bangun pagi? Gara-gara patah hati gue jadi kebangun
 
Hatinya masih sangat rapuh dan kesal karena kejadian kemaren. Tedy yang ia percaya telah   berkhianat dan mempermainkan perasaan serta kepercayannya.

“Eh sayang udah bangun” Ucap Shinta – mama Febri.

Febri diam tak menjawab karena sekarang pikirannya masih melayang ke kejadian kemarin.ia masih memikirkan seorang Tedyansyah. Cowok yang telah membuatnya jatuh cinta dan patah hati sekaligus.

Shinta yang menyadari bahwa anaknya sedang melamun lalu menepuk satu pundaknya. Ia mengamati lekat-lekat wajah anaknya yang tampak berantakan tak seperti biasanya.

Shinta sudah mengetahui masalah yang menghampiri Febri karena setelah semalam Febri menangis. Ia langsung dengan sigap mengintrogasi Faizah sahabat terdekat Febri.

“Eh mama” Febri terkejut karena tiba-tiba mamanya duduk disebelah Febri.

Febri dan mamanya duduk disalah satu tangga. Shinta - mama Febri mencoba menghibur Febri yang sekarang terserang patah hati akut. Karena yang Shinta ketahui bahwa Febri sangat menyanyangi Tedy.

Ketika Febri mendengar mamanya menyebut nama Tedy. Ia pergi meninggalkan mamanya sendiri duduk didekat tangga. Muncul tanda tanya besar di kepala Shinta.

“Mama gak usah bahas dia lagi. Febri risih dengernya” Ada nada sedih ketika Febri mengucapkan kata-kata itu.

Shinta tersenyum. Ia melihat Febri menuju ke arah dapur. Febri mencari sesuatu. Lalu Shinta menghampiri putri semata wayangnya itu.

“Maafin mama sayang” Shinta mengusap lembut rambut anaknya yang berantakan itu.

“kamu harus Percaya bahwa akan ada cowok yang lebih pantas untuk kamu daripada Tedy” Ujar Shinta lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi Febri.

***

SMA Tunas Bangsa.  

Cuaca dipagi hari ini sedikit mendung. Langit tak lagi cerah seperti biasanya. Langit itu mampu menggambarkan keadaan hati Febri yang terluka.

  Sekarang gadis itu berada tepat didepan gerbang sekolahnya. Ia menghembuskan nafas panjang. Sebelum Febri masuk kedalam kawasan sekolah. Ia melakukan aktivitas yaitu mencium punggung tangan ayahnya lalu berpamitan untuk masuk.
 
Mobil ayahnya sudah melaju kencang dan Febri masih saja mematung di depan gerbang sekolah. Bahkan semua siswa hampir sudah masuk kedalam sekolah itu.

Lo harus kuat oke.

Febri mencoba menumbuhkan semangat dalam diri. Sebelum masuk kedalam gerbang sekolah Febri dikejutkan dengan kehadiran Nela bersama seorang laki-laki tinggi tetapi kurus.

Warkop Falling In Love (Proses Revisi📄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang