Kekasih LDR - chapter 9

92 13 0
                                    

Jangan jadikan jarak dan waktu sebagai alasan untuk saling meninggalkan. Jagalah hatimu. Jika memang kau mencintainya.

Sosok laki-laki itu sangat misterius. Hingga tak ada satupun seseorang yang mengenalnya. Ketika laki-laki itu bertemu dengan neng Janna. Ia langsung menggandeng tangan neng Janna dengan mesra sambil berbicara serius tanpa terdengar oleh siapapun.

Neng Janna duduk bersama dengan laki-laki itu dan membicarakan banyak hal untuk melepas rindu.

"Sayang? Aku kangen" Ucap neng Janna dengan manja.
"Aku juga. Oh ya sayang. Aku punya kabar baik?" Ucap laki-laki itu.
"Apa?"
"Aku akan tinggal dan kontrak di dekat sini" ucap laki-laki itu sambil memandang neng Janna.

Neng Janna yang mendengarkan kabar bahagia itu dengan sigap ia berteriak "Hore makasih sayang".

Mereka yang mendengarkan kata-kata itu. Langsung dapat beragumen bahwa laki-laki itu adalah kekasih ldrnya neng Janna.

"Oh. Jadi dia pacar neng Janna?" Rendy memulai pembicaraan.
"Janna juga bisa pacaran ya?"
Angga tertawa dengan keras membuat pacar neng Janna menoleh ke arahnya.

"Bang? Tuh dilihatin sama pacarnya neng Janna" Enggar berbicara sambil melihat kearah cowok itu.
"Bodo amat" ucap Angga singkat.

Pacar neng Janna terus saja memperhatikan Angga. Ia penasaran dengan Angga. Ia langsung saja menanyakan tentang Angga kepada neng Janna.

Neng Janna menjelaskan kepada pacarnya tentang Angga. Dan pacarnya mengangguk paham. Ia sudah mengenal Angga. Meskipun hanya dari cerita neng Janna. Ketika neng Janna asik mengobrol dengan pacarnya. Bang Rey dengan tiba-tiba muncul dan membuat mereka berdua terkejut.

"Woy! Pacaran melulu" Ucap Rey sambil memegang pundak Alfian.
"Eh bang Rey. Gimana kabarnya bang?" Ucap Alfian dengan ekspresi terkejut.

Rey dengan tiba-tiba langsung duduk disamping Alfian. Dan alhasil neng Janna telah dilupakan.
"Yaudah aku buatin minum dulu" Ucap neng Janna sambil berdiri lalu masuk ke dalam untuk membuat minuman.

"Zan. Gue pulang dulu ya? Udah malam soalnya" Faizah mulai berpamitan kepada Fauzan.
"Iya hati-hati. Apa perlu gue anterin?" Ucap Fauzan dengan nada romantis.
"Gak usah zan. Makasih"
Ucap Faizah sambil tersenyum lalu meninggalkan tempat duduknya.

Setelah ia berpamitan dengan Fauzan. Sekarang adalah saatnya ia berpamitan dengan neng Janna.

"Neng gue mau pamit pulang" Faizah berbicara dengan sedikit teriak agar neng Janna mendengar suaranya.

Ketika neng Janna mendengar suara Faizah. Ia langsung keluar dan memeluk Faizah dengan erat. Seraya berkata. "Jaga diri lo baik-baik dan jangan sedih lagi".

Faizah yang mendengarkan kata-kata itu. Ia langsung memeluk dan merasakan hangatan pelukan neng Janna. Ia tak pernah berhenti bersyukur ketika ia memiliki teman yang selalu mengerti tentang kondisinya. Dan menenangkan hatinya walaupun hanya sejenak.

Ditengah perjalanan Faizah sangat bingung. Karena ini sudah malam. Jika ia pulang ke rumah mungkin dia akan dimarahi bunda. Pada akhirnya Faizah mengambil keputusan untuk pulang ke rumah Febri dan menginap dirumahnya.

Enggar , Angga , Rendy dan Fauzan merasa sangat kesepian karena si pembuat onar tak ikut pergi ke warkop.

" kemana Alfa?" Tanya Fauzan dengan penasaran.
"Dia lagi ketemuan sama ceweknya" Enggar menjawab dengan penuh keyakinan dalam diri.
"Pacaran melulu"
Angga mulai terlihat sensitif.

Warkop Falling In Love (Proses Revisi📄)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang