Tahap awal

7.5K 973 300
                                    

Budayakan vote & Comment

Sorry For Typo




JANGAN DI BACA!



Canggung hanya satu kata itu yg terlahir saat ini, hidangan yg menggiurkan pun terasa hambar karena suasana yg tersaji saat ini, denting sendok dan piring saling bersahutan sekedar penghidup suasana yg hening di meja makan keluarga kecil Jeon.

Tak ada percakapan atau pun canda tawa seperti sebelumnya, mereka sudah hidup berdampingan hampir satu minggu ini, yah yoongi dan jimin. Tak ada interaksi ataupun senyuman untuk menunjukan rasa basa-basi.

"Jungminaaahh... jjah kita berangkat" jungkook menghentikan suapan yg di paksakan sang anak.

"Nde. Eomma jungmin berangkat dulu"

"Iya sayang, belajar yg rajin nde"

"Arraseo, emmm Yo.. yoongi ah tidak jadi"

Jungmin menggenggam tangan Jungkook untuk segera beranjak dari rumah mewah mereka, entah harus bagaimana tapi semua terasa asing.

Jungkook menuju kearah jimin yg sama sekali enggan untuk melirik kearah suaminya itu, kesalnya belum terobati. Jungkook membelai surai lembut jimin lalu mengecup dahi jimin.

"Aku berangkat kerja dulu sayang"

Jungkook beralih kearah yoongi, hanya melemparkan senyuman saja tidak lebih. Gerakan refleks jungkook mengelus perut Yoongi sebelum akhirnya ia benar-benar menghilang dari balik pintu rumah tersebut.

Meskipun hanya sentuhan ringan tapi itu cukup membuat jimin terbakar cemburu, Senyuman cerah tersungging di bibir yoongi, jimin tidak tahu harus bersikap bagaimana kepada Yoongi.

"Senang eoh?"

"Hah??" Yoongi kaget

"Jungkook itu bukan pria romantis tapi setiap tindakan yg tidak di rencanakan olehnya bisa membuat kau tersipu"

"Ma...maksudmu?"

"Cepat atau lambat kau akan tahu Yoongi"

"Jimin, aku... aku turut berduka atas bayimu"

"Terima kasih, mungkin memang sudah kehendak langit"

Jimin membereskan semua sisa makanan yg masih berada di atas meja makan, Yoongi ikut membantu jimin tapi eomma jungmin itu menolak dengan alasan yoongi bisa kelelahan.

"Usia kandunganmu masih sangat rentan, istirahatlah"

"Tapi jim"

"Istirahatlah yoongi, aku ingin mengerjakan sesuatu untuk menghilangkan rasa bosan"

Yoongi mengangguk tanda mengerti dan segera memasuki kamar seperti yg sarankan jimin. Yoongi menutup kamar meninggalkan jimin yg saat ini menatap keseluruh bagian rumahnya, jimin membuang nafas berat perasaannya masih sangat kalut.

Apakah jimin pasrah menerima kodratnya sebagai istri pertama dan sekarang jungkook membawa madunya kedalam rumah mereka, apakah benar mereka akan hidup berdampingan, saat ini jimin hanya ingin ketenangan, selama mereka tidak saling mengganggu satu sama lain maka tak perlu menyulut api untuk menimbulkan kebakaran.

[END] Suamimu Juga Suamiku (SJS) KOOKMINxKOOKGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang