Kenyataan

6.5K 899 265
                                    

Budayakan Vote dan Comment

Sorry For Typo









02sbt18

Jimin menangis di sepanjang perjalanan setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter di Rumah sakit yg baru saja ia datangi. Jimin memukul dadanya yg semakin sesak dan berteriak keras meluapkan semua kesalnya.

Jimin membuka matanya setelah merasakan limbung dan hilang kesadaran. Netranya menggitari seluruh ruang tempat ia terbaring saat ini. Jimin ingat jika ia sedang menunggu antrean untuk melakukan pemeriksaan.

"Tuan sudah sadar?"

Jimin mengangguk setelah ia mendapati kesadarannya, jimin segera duduk di atas ranjang tersebut. Beberapa suster sibuk mengurus apa saja yg di butuhkan sang dokter yg saat ini menatap jimin dengan ekspresi datar.

"Tuan kau sudah berapa hari tidak makan?" Jimin hanya menunduk

"Kau tahu tuan jika kau habis menjalankan operasi?" Jimin mengangguk

"Kau tak membersihkan lukanya dengan baik? Tuan jahitan itu sedikit terbuka dan bakteri bisa saja masuk. Kau tidak tahu resikonya?"

"Mu.. mungkin aku membersihkan lukanya sedikit kasar saat mandi tadi" jawab jimin membela diri.

"Apa kau benar-benar menjalani kehidupan yg sulit tuan?"

"Ti.. tidak doter"

"Saat seseorang tidak lagi bisa melahirkan keturunan memang sangat menyakitkan untuk menerima kenyataan tersebut. Tapi kehidupan masih akan terus berlanjut tuan.

Deg!!!

Jantung jimin berpacu dengan cepat, ia memcoba menela'ah maksud pembicaraan yg di sampaikan dokter tersebut. Jimin masih dalam keadaan blank

"Maksud dokter?? Aku memang kehilangan keturunanku. Tapi bukan berarti aku tidak bisa melahirkan keturunan lagi!" Jimin menegaskan.

Sang dokter terlihat kebingungan mendapatkan jawaban telak dari pasiennya, ia berfikir apa benar namja mungil yg ada di hadapannya saat ini tidak mengetahui kondisi tubuhnya.

"Tuan, apa kau tahu bagaimana keadaanmu sekarang?" Jimin menggelengkan kepala.

"Semoga saja saya keliru. Jadi maksud tuan datang kesini ada keperluan apa?"

Jimin juga sampai lupa maksud kedatangannya datang ke Rumah sakit, jadi ia menyampaikan semua keluhan yg ia rasakan setelah menjalani operasi. Sang dokter mendengarkan dengan seksama ia yakin jika jimin tidak mengetahui kondisinya sekarang.

"Lebih baik kita lakukan pengecekan tuan, apa kau bersedian?" Jimin mengangguk mantap. Memang itu lah tujuannya datang ke Rumah Sakit tersebut.

Setelah menjalani pemeriksaan, jimin dan dokter itu mengadakan diskusi ringan bagi mereka bedua. Dokter tersebut menjelaskan dengan hati-hati hasil CT scane dari hasil pemeriksaan padq bagian dalam tubuh jimin.

"KATAKAN KALAU INI HANYA BOHONG!" Jimin berteriak keras kepada sang dokter

"Tenanglah tuan, saya akan jelaskan dengan perlahan, tuan lihat ini?? Ini adalah harim anda" jimin mengamati dengan baik

[END] Suamimu Juga Suamiku (SJS) KOOKMINxKOOKGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang