"je, anter gue kerumah Biay yuk" ucap Joy
"ngapain? Ciyee kangen ya ciyee " jawab Sejeong sambil cengar cengir
"mau jenguk dia, dia lagi sakit "
"sendiri aja. Mager gue"
"ayolah gue traktir capcin deh, lagian kata emak, anak cewek gak boleh main kerumah cowok sendirian"
"oke deh. wah Biay bisa sakit ya?"
"bisa lah diakan manusia, tapi gue bawa apa?"
"bawa diri sendiri aja, kehadiranmu itu yang ditunggu ea"
"iya sih tapi masa gak bawa apa-apa, gak enak "
"yaudah bawain es cincau tanpa es"
Setelah perbincangan mereka yang panjang kali lebar kali tinggi akhirnya Joy dan Sejeong bersiap-siap tidak menganti baju hanya menyemprotkan Downie yang dimasukan ke botol kispray ke baju mereka.
"udah wangi gue" ucap Sejeong menghirup bajunya sendiri
"wangi-wangi tapi belum mandi" ucap Joy ketawa
"kaya situ udah mandi" balas Joy
.
.
Mereka berduapun memesan grab untuk pergi kerumah orang tua Biay karena Biay belum punya rumah tapi sebelumnya mereka mampir dulu ke toko buah untuk membeli roti eh bukan maksudnya buah.
Sekitar setengah jam akhirnya mereka berdua sampai, Joy dan Sejeong keluar dari grap. Joy mendorong-mendorong Sejeong supaya mengetuk pintu.
Ini siapa nganter siapa? Dasar edan batin Sejeong
Tapi Sejeong tidak mau kalah, dia marah menyeret tangan Joy supaya Joy yang mengetuk pintu.
"cepet ketuk pintunya" bisik Sejeong
"lo aja" jawab Joy
"lo"
"lo"
Aiyem menyipitkan matanya melihat kedua sosok yang tidak asing berdiri dirumah tetangganya.
"mau apa tuh makluk astral" monolog Aiyem
"Joy sejeong " teriak Aiyem membuat Sejeong dan Joy menoleh, terlihat Aiyem yang sedang mencuci motor mengunakan celana boxer dan kaos gantung berwarna putih kekuningan.
"sejak kapan rumah lo yang itu " tanya Sejeong berjalan mendekati Aiyem sambil menuju rumah yang dibelakang Aiyem
"geser sendiri tadi malem" jawab Aiyem asal
"mau jenguk biay ya Joy" tanya Aiyem dan Joy mengangguk
"masuk aja, gak ada orang tapi jangan maling"
"gue sini aja ya Joy" ucap Sejeong sambil duduk di pohon Jambu yang lumayan tinggi
"Je petikun gue satu" ucap Aiyem
"yam masa gue sendiri masuknya, nanti kalau diculik gimana?" ucap Joy
"kalau gue yang nemenin malah bahaya"
"ini yam , tangkap" ucap Sejeong bersiap-siap melempar jambu ditangannya
"lempar yang bener Je"
Joy kesel karena diabaikan, dia melihat selang yang masih menyemprotkan air lalu dirinya ambil dan disemprotkan ke Aiyem.
Tapi ekspetasi tidak sesuai realita guys, Aiyem bukannya berlari tapi malah menari-nari seperti iklan sabun. Sejeong yang diatas pohon ketawa-ketawa sambil memakan jambu.
"udah Joy masuk aja, nanti kalau Biay gigit lo teriak aja" ucap Sejeong lalu melempar Joy mengunakan jambu yang belum matang.
Dengan terpaksa Joy masuk rumah orang tua Biay, membuka pintu perlahan terlihat Sepi dan Hening tidak seperti didepan berisik.
Dia melihat kamar bertulisan IM & BI yang dirinya yakini itu kamar Biay.
"mak, maafin Joy ya sudah berani-berani masuk kamar cowok. Tolong jangan kutuk saya" monolog Joy
Joy berlahan membuka pintu kamar tersebut, terlihat seseorang sedang berbaring dengan selimut menutupi tubuhnya.
Gue harus gimana? Masuk tidak masuk tidak monolog Joy
Biay merasa ada yang aneh, membuka selimutnya dan kaget melihat seseorang yang berjalan mondar-mandir didepan pintu kamarnya
"bunda ada setan" ucap Biay serak lalu menutup kembali selimut sampai kepalanya.
Setelah Joy capek mondar-manding, dirinya dengan langkah ragu memasuki kamar Biay. Rasanya jantungnya seperti mau copot dag dig dug, dirinya merasa seakan diawasi orang tuanya. Joy ingat pertama kali dirinya ngekos waktu SMA dirinya keasikan main warnet sampai pukul 8 malam. Rasanya sama seperti waktu itu merasa diawasi dan takut padahal dia tahu kalau dirinya jauh dari orang tua.
Dan Joy juga tahu yang membuat Taeyong selingkuh darinya dulu karena dia kalau diajak keluar harus pulang pukul 7 malam. Kalau lebih Joy pasti merasa bersalah ke pada orang tuanya, walau orang tua Joy sering bertengkar tapi mereka mendidik anak-anaknya dengan keras. Tapi itu dulu sebelum dirinya kuliah karena waktu kuliah dia bisa pulang jam 10 malam atau lebih karena dirinya bekerja. Bahkan dulu waktu dirinya kecil, Joy tidak boleh makan di rumah orang lain dan kalau ada acara ulang tahun temannya dirinya mendapatkan nasi, nasi itu akan dirinya buang.
Mak maafin Joy batin Joy
"Hanbin" ucap Joy memanggil Biay.
Njir setannya suaranya mirip Joy batin Biay
"hanbin " ucap Joy yang sudah mendekat didekat ranjang Biay, jantungnya berdetak makin kencang.
Biay membalikan badan dan membuka selimut
"eh Joy gue kira Setan" ucap Biay dengan suara serak.
"masa siang-siang ada setan, udah mendingan ?" tanya Joy hendak mengecek suhu badan Biay tapi dirinya urungkan.
"udah mending kok" ucap Biay
"tapi kok suaranya kaya mau ilang gitu" ucap Joy merasa kasian dengan suara Biay yang serak dan lirih.
"udah makan? Udah minum obat?" tanya Joy
"udah tadi"
"bohong"
Biay senyum gaje doang, dirinya sebenarnya lupa sudah makan atau belum
"tuh kan bohong, didapur ada apa, biar aku buatin mie buat makan"
"manada orang sakit makan mie Joy" ucap Biay gemas
"gue sakit makan mie telor sembuh"
"beliin nasi padang sama rendang aja deh"
"yaudah mana uangnya?"
"ambil aja di celana hitam yang ngantung itu ada uang 50rbu" padahal yang ditunjuk Biay itu celananya Aiyem.
Terlihat dua maklum mengintip Biay dan Joy, siapa lagi kalau bukan Aiyem sama Sejeong.
"bentar lagi Joy tiduran disamping Biay" ucap Sejeong membayangkan ff yang sering dirinya baca
"Joy gak mau pastilah, Biay bau belum mandi 3 hari" balas Aiyem
.
.
.
.
MAAF JIKA SEMAKIN TIDAK JELAS
TIBA-TIBA IDE YANG DIOTAK SAYA MENGHILANG WAKTU MAU NGETIK TAPI PAS GAK NGETIK IDE ITU MUNCUL.
ANDAI ADA APP YANG BISA MEMBACA OTAK SAYA, PASTI AKAN TERBANTU
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy life 96L ☑️
HumorSquel of Kegajean 96L Pada kenyataannya terkadang dunia tidak seperti yang diharapkan.. kehidupan mereka setelah kuliah...