31. xxxx

721 143 47
                                    

SMS

To : Hanbin :*

Hanbin pulang jam berapa? Bisa minta tolong gak, jemput aku pulang sekitar jam 4n lebih dikit. kerja kuota aku habis gak bisa pesen g*jek. Wifi dikantor belum dibayar, yang biasa bayar lupa.

From : Hanbin :*

Y

Joy menghembuskan nafasnya, dirinya ingin kesal tapi takut capai. Sudah beberapa hari ini Hanbin bersikap aneh kepada dirinya, dirinya tidak ingin berfikir negatif, tapi otaknya sepersi sudah terprogram untuk mengutamakan pikiran negatif.

Jangan-jangan plankton mengendalikan otaknya.

Jam sudah menunjukan pukul 04.15 , mungkin saja ban Hanbin bocor itu pikir Joy.

Jam 04.30 Joy berfikir mungkin Hanbin motornya mogok.

Joy melihat ponselnya sambil mendengarkan curhatan tukang sapu dikantornya yang diphp gajinya tidak naik-naik. Joy dapat melihat pasti rasanya menyakitkan, mungkin lebih menyakitkan dari pada di php ibunya.

04.45 mungkin saja Hanbin kecelakaan.

05.00 mungkin Hanbin sudah mati dikubur.

Joy bukan seorang yang suka menunggu, dirinya pun membuka ponselnya untuk order mas-mas jaket hijau.

Emang ya kalau bohong itu Tuhan pun tidak mendukung batin Joy

Saat hendak menekan tombol pesan, suara klakson mengagetkan dirinya. Untung saja ponselnya tidak jatuh.

"maaf lama tapi ada kerjaan tambahan" ucap Hanbin dan Joy mengangguk, syukurlah ternyata pikiran negatifnya salah, ternyata Hanbin masih hidup.

"ati-ati neng jangan lupa pegangan" ucap bapak tukang sapu, Joy Cuma senyum doang trus ngangguk.

Hanbin tidak mengucapkan satu patah katapun membuat Joy merasa senang, aneh mungkin dipikiran kalian. Joy tidak tahu awal mulanya yang dirinya tiba-tiba suaranya berubah menjadi serak, Hanbin pernah memarahi dirinya gara-gara suaranya serak, katanya kebanyakan minum capcin padahal tidak ada hubungannya.

Padahalkan suaranya kenapa Hanbin yang marah-marah, suka heran pangeran.

Sedangkan Hanbin, tumben sekali Joy tidak cerewet. Apa jangan-jangan efek dirinya yang cuek akhir-akhir ini atau ngambek karena dirinya lama jemput. Salahkan saja seniornya yang menyuruh dirinya menservice printer, tahu begitu Hanbin tidak akan bilang kalau dirinya bisa menservise printer. Pas mau pulang disuruh nyescan dokumen banyak banget, tapi lumayanlah ternyata orangnya pengertian dapet tambahan.

Hanbin melihat spionnya untuk melihat Joy, spionnya telah diatur untuk melihat Joy tapi sialnya tidak kelihatan karena dirinya lupa mengeset spionnya.

Joy merasa sial tiba-tiba tenggorokannya sakit dan terbatuk-batuk, kenapa dirinya tadi minta Hanbin jemput dasar tangan laknat.

Hanbin menghentikan motornya diwarung, Joy masih batuk-batuk rasanya ada sesuatu yang ada ditenggorokannya.

"minum nih" ucap Hanbin menyodorkan air putih yang tutupnya telah dibuka

"kok air putih uhuk uhuk" ucap Joy

"mau apa es capcin" ucap Hanbin kesal

Joy mengangguk dengan polos

"tanpa es ya" tanya Hanbin, Joy mengeleng masa capcin tanpa es itu seperti indomie tanpa bumbu.

"batuk gini, masih aja minum es" Hanbin mulai mengomelin Joy,

"udah ah ngomelnya, pulang kuy" ucap Joy, Hanbin mengangguk menjalankan motornya tapi setelah memastikan Joy naik karena dirinya pernah Joynya ketinggalan.

15 menit kemudian mereka sampai dikos-kosan yang Joy tempati,

"aku pulang dulu ya" ucap Hanbin

"bin" ucap Joy memengang lengan Hanbin, Hanbin menoleh

"kamu lagi deket sama cewek ya?" tanya Joy to the point, dan Hanbin mengangguk percuma saja kalau dirinya berbohong pasti Joy akan tahu.

"dia baik Joy perhatian sama aku" ucap Hanbin lirih

"kamu suka?" tanya Joy dan reklek Hanbin mengangguk dan Joy Cuma tersenyum lalu minum air putih tenggorokannya sakit lagi.

"kamu pacarin aja dia kalau kamu suka, kamu boleh kok balik ke aku kalau kamu gak suka dia lagi tapi kalau aku masih single dan masih tertarik sama kamu" ucap Joy lalu minum lagi

"Joy "

"Aku tahu aku gak secantik dia, gak seperhatian dia dan gak seperhatian dia, kamu pantes dapet yang kaya gitu. Bukannya aku gak perjuangin kamu bin, tapi takdir cewekan dikejar bukan mengejar hehehe" ucap Joy meninggalkan Hanbin yang masih diam bingung ingin mengatakan apa, hatinya benar-benar dilema sekarang.

Joy berlari meletakan tasnya dilantai lalu pergi kekamar mandi untuk pipis.

.

.

Yerin sekarang sedang berdua dengan Sejeong dikamar, Sejeong pulang kerja melihat sesesok makluk sedang duduk didepan kamar kosnya dirinya hampir berlari takut kalau itu hantu.

"Sejeong " ucap Yerin memeluk Sejeong membuat Sejeong terjungkal dan kepalanya kena kramik untung saja kepalanya sekeras doraemon.

"kalian lagi mesum ya, oh mataku ternodai" ucap Joy tersenyum jijik , setidaknya dirinya bersyukur mempunyai teman-teman syetan seperti Sejeong dan Yerin

crazy life 96L ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang