Baru sempet update lagi guys. Maafkan dakuh~
Jadwal padet banget. Berantakan deh jadwal update aku :') bahkan ada story yang belum update setelah dua minggu lebih :(
Happy reading!^^
~°~°~
Langit kian lama kian gelap di atas sana. Bintang-bintang yang semula terbentang di langit menghilang satu per satu. Hanya menyisakan beberapa bintang. Entah apa alasannya. Mungkin tertutup awan. Mungkin langit sedikit mendung. Mungkin juga fenomena alam lainnya terjadi di atas sana tanpa terlihat dengan mata telanjang.
Hyunji naik ke atas pembatas taman. Ia berjalan di atas pijakan sempit itu dengan tenang seolah kemungkinan untuk tergelincir dan jatuh bukan hal yang harus ditakuti.
Woozi menatapnya was-was. Ia memperlambat langkah agar bisa sejajar dengannya. Berjaga-jaga kalau saja wanita itu terjatuh. Tapi, matanya terus bergerak ke arah lain, mencoba memerhatikan taman agar tak terlihat sangat khawatir.
Hanya ada beberapa pasangan dan juga orang yang berlalu-lalang di sana. Hal itu membuat Woozi cukup tenang berjalan bersama seorang wanita tanpa menutupi identitasnya. Tadinya ia khawatir tertangkap kamera. Ia sudah pernah terlibat skandal. Sulit untuk mengatasinya. Tapi, kehadiran Hong Jisoo membuat semuanya berjalan mulus dan kabar itu mereda dalam kurun waktu yang cukup cepat. Kalau ia terlibat lagi skandal, bersama Hyunji, ia takkan mampu mengatasinya. Ia memiliki perasaan yang tidak jelas padanya. Menyangkal akan menjadi sulit.
Woozi menoleh ketika Hyunji menepuk bahunya. Wanita itu tersenyum dan menunjuk ke sebuah arah. "Duduk di sana bagaimana?"
Kepala Woozi bergerak menuju arah yang ditunjuk. Ia mengangguk ketika melihat dinding rendah di dekat air mancur yang biasa digunakan orang-orang untuk duduk. Hyunji melompat dari pembatas taman. Woozi yang mendengar suara tumbukan keras antara sepatu dan tanah spontan menoleh. Tetapi, Hyunji tak memberinya waktu untuk terkejut. Wanita itu bergegas menuju tempat yang ditunjuknya dan duduk di sana. Woozi tersenyum tipis, ia kemudian mengikutinya duduk.
Hyunji memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantel. Ia menghembuskan napas panjang. "Malam ini cukup dingin. Padahal siang tadi panas."
Woozi menoleh. Ia memerhatikan wajah Hyunji yang selalu dihiasi senyum. Ia tidak tahu kenapa wanita itu bisa mempertahankan senyum yang sama setiap saat. Yang jelas, ia menyukainya. Ia menyukai senyuman itu.
Hyunji yang merasa diperhatikan menoleh. Matanya bertemu tatap dengan Woozi. Keningnya berkerut. "Wae?"
Woozi menggeleng cepat lalu menatap lurus ke depan. "Ani. Hanya saja, kau selalu tersenyum."
"Karena suasana hatiku selalu baik," sahutnya. "Lagipula, menebar senyum itu bagus. Seulas senyum bisa membuat suasana hati orang lain membaik. Kau... cobalah lebih banyak tersenyum."
"Wae? Orang-orang sudah tahu aku begini. Penggemarku juga," sahut Woozi. Ia kembali menatap Hyunji. "Mereka malah akan mempertanyakannya jika aku tiba-tiba banyak tersenyum."
Woozi membulatkan matanya ketika Hyunji tertawa, tawa yang cukup keras. Wanita itu bahkan mengusap sudut matanya yang berair ketika tertawa.
Woozi mengerjap pelan. "Memangnya lucu ya?"
Hyunji berusaha keras meredam tawa. Ia tersenyum lebar pada Woozi. "Orang-orang tidak akan mempertanyakannya. Mereka akan berpikir kalau kau sedang jatuh cinta." Wanita itu kembali tertawa sedangkan Woozi diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel of GOMH [Love Story is Not Over Yet!]
Short StoryNote: Baca dulu Ghost of My Heart supaya mengerti alurnya^^ Tidak pernah ada makhluk sempurna. Paras yang indah, tubuh yang bagus, proporsi tubuh yang pas, kondisi ekonomi yang tinggi, dan kehidupan yang bahagia. Tidak akan pernah ada seorang pun ya...