I'm back, guys❤️
Again, sorry for late update 😭 kalau responnya baik, setelah semua list update tunggakan selesai, aku akan mendahulukan update ini
Happy reading!^^
~°~°~
"Di mana tiketnya?"
"Di laci lemariku."
Jisoo segera melangkah menuju lemari putih di seberang ranjang mengikuti arahan istrinya. Ia membuka laci kecil di dalam lemari, lalu mengambil dua buah tiket showcase comeback dari kawan baik mereka, Lee Jihoon.
Tanpa sengaja, mata Jisoo menangkap sebuah amplop berukuran besar di sudut laci. Bukan amplop biasa, melainkan amplop rumah sakit yang biasa digunakan untuk memberikan hasil diagnosis penyakit. Ia mencoba mengabaikannya, lalu menutup kembali laci dan lemari untuk menghampiri Jung (y/n) yang tengah kesulitan menarik resleting gaun di bagian belakangnya. Jisoo segera membantu, lalu melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.
"Di sana mungkin panas. Kenapa tidak pakai kaus biasa saja dan celana?" tanyanya.
Wanita itu menoleh, ia tersenyum lebar. "Aku kan tamu spesial. Lagipula, tiga puluh persen penggemar Jihoon itu seusia dengan kita. Dua puluh persen berusia lebih tua, tiga puluh lima persen usia dua puluh lima ke atas, dan sisanya baru remaja. Penampilan dewasa itu penting."
Jisoo tertawa pelan sebelum menyandarkan kepalanya di bahu (y/n). "Kau tahu sebanyak itu?"
"Yeonjung menceritakan itu padaku saat berkunjung seminggu yang lalu."
Jisoo tersenyum tipis. Ia tidak menduga adiknya begitu menyukai Woozi sampai tahu seluk-beluk penggemarnya. Tapi, apa Yeonjung hanya menyukai Woozi sebagai penggemar?
"Kajja! Kita berangkat." Jisoo mengecup bibir wanitanya sebelum bergerak menjauh.
Wanita itu mengangguk. Ia mengambil tas berwarna putih tulang yang tergeletak di atas ranjang, lalu menggandeng tangan Jisoo untuk turun dan berpamitan pada Nyonya Jung.
"Eomma, kami akan pergi ke showcase Jihoon."
Nyonya Jung yang tengah memotong rumput di halaman depan itu menghentikan aktivitasnya dan menoleh. Bibirnya menyunggingkan senyuman lebar.
"Sampaikan salam Eomma pada Woozi ya?"
Keduanya mengangguk lalu membungkuk. "Kami pergi dulu, Eomeoni," pamit Jisoo.
Keduanya kemudian melangkah menuju mobil. Setelah menggunakan sabuk pengaman, (y/n) menoleh pada Jisoo. "Kita beli bunga dulu untuk Jihoon ya?"
Jisoo menyalakan mesin mobilnya lalu menoleh. "Aku sudah memesan tadi pagi. Bunganya ada di jok belakang."
"Ohh!" Wanita itu segera menoleh ke belakang. Matanya menangkap buket bunga berukuran cukup besar yang terletak di jok belakang. Ia tersenyum lebar. "Suamiku pengertian sekali."
Jisoo tertawa pelan. "Woozi temanku juga, aku harus mendukungnya bukan?"
"Teman atau calon ipar?" tanyanya meledek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel of GOMH [Love Story is Not Over Yet!]
Short StoryNote: Baca dulu Ghost of My Heart supaya mengerti alurnya^^ Tidak pernah ada makhluk sempurna. Paras yang indah, tubuh yang bagus, proporsi tubuh yang pas, kondisi ekonomi yang tinggi, dan kehidupan yang bahagia. Tidak akan pernah ada seorang pun ya...