Chapter 3

13.3K 581 2
                                    

(--)

SELESAI DI REVISI ✔️

Hari ketiga MOS. Rasanya belum benar-benar lelah untuk melakukan kegiatan ini. Olivia akui, MOS di SMA Merah Putih ini tidak berat sama sekali. Tidak seperti saat dulu ia awal masuk SMP. Harus bawa bekal ini itu, makan ditengah lapangan, tidak boleh minum jika tidak membawa tumbler sendiri. Rasanya Olivia sangat beruntung bisa masuk ke sekolah ini.

Kak Badley berdiri di depan kelas. Terlihat ditangannya ada sebuah tumpukan kertas yang sudah di potong menjadi persegi panjang dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Olivia pikir, sepertinya Kak Badley ingin membagikan kertas tersebut.

"Hari ketiga MOS ini, kita para senior kalian, ingin meminta kalian untuk menulis pesan dan kesan untuk kita. Tidak semuanya kalian beri, pilih salah satu diantara kita berlima. Tidak perlu menulis kertas tersebut dari siapa, kalian cukup tulis untuk siapa. Mengerti?" Jelas Kak Badley.

Seluruhnya mengangguk dan mengerti apa yang sudah Kak Badley jelaskan. Dibantu dengan Kak Noufal, mereka membagikan kertas potongan-potongan tersebut ke masing-masing siswa.

"Nanti yang sudah selesai menulisnya. Kalian lipat dua lalu dikumpulkan di Kak Loli dan Kak Melati." Lanjut Badley memberitahu.

Olivia sempat bingung ingin menuliskan pesan dan kesan untuk siapa. Semuanya menurut Olivia adalah senior yang sangat baik. Ia pun sempat bertanya pada Killa, agar membantunya untuk memilih.

Namun, Killa pun tidak bisa membantunya. Katanya, itu sesuai dengan keinginan kita. Jika bertanya meminta bantuan pada orang lain, namanya itu bukan pilihan dari diri kita sendiri.

Akhirnya, entah kenapa, aku memilih untuk menuliskan pesan dan kesan ini untuk Kak Badley. Olivia sudah capek berpikir keras memilih siapa yang akan ia kirimkan pesan dan kesan jika batinnya terus berkata untuk mengirimkannya ke Kak Badley.

Lain dengan Killa, ia memilih untuk mengirimkan pesan dan kesannya untuk Kak Noufal.

Satu demi satu, siswa selesai menuliskan pesan dan kesan tersebut. Tak lupa untuk tidak menuliskan dari siapa, cukup menuliskan untuk siapa. Maka dari itu, Olivia tidak takut untuk mengirimkan pesan dan kesannya pada Kak Badley.

"Terima kasih yang sudah menulis pesan dan kesan ini untuk kita." Ucap Kak Melati. "Kita akan baca ini disaat waktu pulang sekolah nanti." Lanjutnya.

Posisi Kak Melati berdiri digantikan oleh Kak Zidan. Sepertinya ada hal lain yang harus Kak Zidan sampaikan. "Sekedar informasi. Besok hari Kamis dan Jum'at, kalian ada kegiatan pramuka. Jadi, kita harap untuk dua hari itu kalian menyiapkan tubuh kalian dengan fit. Karna, kalian akan berlama di lapangan." Ujar Kak Zidan.

"Dan, selama dua hari besok, bukan kita yang membimbing kalian. Tapi para Kakak pembina pramuka." Sambung Kak Loli. "Kita harap kalian harus lebih sopan padanya."

"Siap Kak!!" Sahut seluruhnya.

Tak lama dari itu, datang seorang guru yang mengetuk pintu kelas dan berdiri diambang pintu. Kelima senior tersebut datang menghampirinya dan mencium telapak tangannya. Mempersilahkan guru tersebut untuk masuk.

Kedatangan guru tersebut disambut salam hangat oleh para siswa. Sepertinya, giliran guru tersebut yang menyampaikan materi.

You Here for MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang