Chapter 40

4.3K 205 0
                                    


"Kemana ia pergi?! Cepat katakan Fal!"

"Gua ngasih tahu Badley kalo lu sakit, dan di rawat kembali."

Olivia tersontak kaget. Kenapa ia bisa tahu jika Olivia sakit? Padahal kan enggak ada seorang pun yang ngasih tahu?

"Iya gua tahu pasti lu kaget kenapa gua tahu kalo lu sakit lagi."

Noufal berjalan menuju kamar tempat teman lamanya yang sedang di rawat di rumah sakit. Ia ingin menjenguknya.

Namun ketika sedang berjalan menuju kamar inap temannya, tak sengaja Noufal melihat Ken memasuki salah satu kamar inap. Noufal penasaran, siapa orang yang ingin Ken jenguk.

Akhirnya Noufal mengintip melewati jendela kecil yang terdapat di pintu. Noufal kaget, ternyata di dalam kamar inap itu adalah Olivia. Pantas, sudah beberapa hari Badley tidak mendapatkan kabar dari Olivia.

Noufal bergegas menghubungi Badley untuk memberitahu kabar ini.

Noufal: Bad, Olivia skt Bad, dia di rawat di RS Samudra.
Badley: dirawat?! Kok lu tahu?
Noufal: ceritanya panjang, udh lu cepet kesini, di dlm kamar ada si Ken. Oh iya, Olivia ada di kamar ungu nomer 06. Hati-hati yah Bad jalannya, udh malam bro!

Badley bersiap untuk pergi ke rumah sakit menemui Olivia. Rumahnya sudah sepi, Malia sudah tidur, dan Jonan lembur kerja. Akhirnya Badley pergi tanpa meminta izin.

Dengan perasaan yang sangat gelisah, Badley terus memikirkan keadaan Olivia selama di perjalanan dan dengan kecepatan motor yang tinggi. Karna pikirannya benar-benar kacau, membuat Badley kurang fokus dalam menyetir motor besarnya.

Saat ingin berbelok ke kiri, Badley tak melihat jika ada truk berpapasan dengan motornya. Badley berusaha mengerem motornya, namun ia sudah terbanting ke aspal dan nyaris terlindas roda truknya.

Perlahan air mata Olivia keluar. Ia tak menyangka, Badley kecelakaan seperti ini karna ia ingin menjenguknya. Olivia semakin erat menggenggam tangan Badley dan menangis di sisinya.

Ken menenangkan Olivia dengan mengelus pundaknya. Dan Noufal meminta maaf karna sudah memberitahu soalnya kepada Badley.

Air mata itu membuat Badley tersadar. Perlahan Badley membuka matanya, masih buram, belum terlihat jelas dimana kah dia berada. Ia merasakan hangat di tangannya dan ada tetesan air yang membasahi tangannya.

Kesadaran Badley sontak membuat Olivia senang. "Badley."

"Olivia?"

"Akhirnya kamu sadar. Kamu enggak pusing kan?"

"Aku dimana Liv?"

"Kamu di rumah sakit. Semalam kamu kecelakaan, apa kamu enggak ingat?"

"Kecelakaan?? Iya-iya aku ingat, disitu aku benar-benar pusing dan merasa seluruh tubuhku retak."

"Yaudah, sekarang kamu makan yah."

"Sebentar, kamu lagi sakit juga kan? Sampai-sampai kamu pakai kursi roda dan bawa selang infusnya."

"Iya aku lagi sakit. Tapi enggak papa kok, yang terpenting kamu sehat dulu. Kamu sehat, aku juga sehat."

Olivia meminta tolong pada Ken mengambilkan makanan untuk Badley. Tadi sebelum mereka sampai di rumah sakit, mereka sempat berhenti di tempat bubur ayam untuk Badley.

"Makan yah."

"Kamu udah makan?"tanya Badley. Ia takut jika Olivia belum makan juga.

"Udah kok."

(--)

Tak terasa sudah pukul 08:20. 10 menit lagi waktu Olivia untuk menjenguk Badley sudah hampir habis.

Olivia pun berpamitan pada Badley, begitu pun dengan Ken.

"Hati-hati yah. Aku sayang kamu... cepat sembuh Olivia."Badley mengecup tangan Olivia. Dan Olivia membalasnya.

Mereka berpisah disini. Masing-masing sakit dan masing-masing di rawat di rumah sakit yang berbeda.

Di dalam mobil Ken Olivia termenung, di otaknya masih memikirkan keadaan Badley. Ia tak mau jika Badley ikut-ikutan sakit juga.

Ken menatap Olivia, lalu berkata. "Gua tahu lu masih mikirin Badley. Sudah lah... pikirin keadaan lo dulu Liv, Badley sebentar lagi sembuh kok."

Olivia hanya terdiam, tak ada sedikit pun responan dari Olivia.

Dengan keheningan selama di perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan rumah sakit. Mereka berjalan menuju kamar inap Olivia. Di dalam sudah terdapat Wilson dan Melysa yang menunggunya.

"Akhirnya kalian datang juga, sebentar lagi kamu bakal kemoterapi. Oh iya, ada kabar gembira loh. Minggu depan kamu udah boleh pulang dulu."ucap Melysa sambil memegang kedua pipi Olivia.

Olivia hanya tersenyum tipis, ia tak terlihat bahagia. "Kamu enggak senang yah bakal pulang?"

"Senang kok bun, cuman... gimana sama Badley? Apa dia minggu depan juga boleh pulang?"

"Bunda yakin, dia pasti bakal pulang juga. Dia di rawat hanya menunggu lukanya membaik."

Olivia tersenyum lebar. Ia percaya dengan perkataan Melysa. "Olivia juga boleh sekolah kan?"

"Hemm boleh kok, cuman enggak boleh kecapean yah."

(--)

Hello... :')

Yaa perkiraan kakel&dekel bakal ending di chapter 60... masih perkiraan yahh... HEHE...

Jangan lupa vote ! ❤️⭐️

You Here for MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang