(20)Kekasih Posesif

1.6K 109 3
                                    


"Setelah ujian, kita akan segera merayakan hari kelulusan kita. Hari yang paling menyedihkan, karena harus meninggalkan sekolah ini."

Lamunan Jinyoung buyar. "Aku sudah pernah meninggalkan sekolah ini—dan mungkin akan meninggalkan sekolah ini lagi untuk pergi ke Los Angeles. Aku ragu kita tidak akan bertemu lagi."

Jisoo menoleh dan memukul kepala Jinyoung, membuat sang empunya meringis kesakitan. "Jangan berbicara seperti itu. Kita pasti akan bertemu lagi. Ani, ani. Aku yakin kita akan selalu bertemu nantinya."

"Aku menghargai ramalan mu tentang masa depanku nona kim jisoo."

Cklk. Pintu uks kembali terbuka dan menampakkan seorang pria dengan wajah masamnya hendak berjalan mendekati ranjang uks.

"Apa kau tidak ikut mempersiapkan acara untuk merayakan hari perpisahan kita dari sekolah ini?"

"Apa aku harus ikut?"Tanya Jisoo.

"Itu terserah kau saja. Kalau tidak mau ikut, tetaplah disini dengan kekasih baru mu—"

Jisoo menatap Jinyoung dan pria itu bergantian. "Kau cemburu, Tae?" Tanya Jisoo pada kekasihnya yang mulai posesif itu. "Aish, aku dan Jinyoung kan hanya berteman."

"Cepatlah. Kau ingin ikut aku atau tetap bermesraan dengan—"

"Diamlah. Dan—jinyoung-ah, terima kasih karena telah menemaniku saat preman yang pencemburu ini tidak ada."Ucap Jisoo lalu tersenyum manis pada Jinyoung.

***

Dikelas, Jisoo segera merapihkan barang-barangnya dan memasukkan nya kedalam tas, dan menghiraukan Jennie, Rose, juga Lisa yang sedang menatapnya penuh tanda tanya.

"Tolong katakan pada Lee Ssaem, aku izin pulang untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan saat merayakan hari perpisahan kita disekolah ini."

"Tenang saja. Aku akan menyampaikan nya."Ucap Jennie.

"Terima kasih. Aku akan segera pulang."Ucapnya lalu segera berlari keluar dari kelasnya.

"Ya! Taehyung!"

Taehyung menoleh karena suara melengking yang Lisa ciptakan. "Ada apa? Kau terpesona melihat ketampanan—"

"Cih. Aku tidak akan memanggilmu kalau Jisoo tidak menyuruh ku untuk—"

"Ah, iya. Dimana Jisoo? Aku tidak melihatnya dari tadi." Manik pria itu mengelilingi seisi kelas, berusaha mencari kekasihnya yang tiba-tiba menghilang.

"Dia sudah pulang. Maka dari itu, kami diminta untuk mengizinkan nya—"

Taehyung segera berlari mengambil tas nya dan kembali pada Lisa. "Tolong katakan juga pada Ssaem kalau aku izin. Terima kasih." Taehyung menunjukkan cengiran kotak khasnya sebelum pergi.

***

Setelah sampai di rumah Jisoo, Taehyung segera masuk ke dalam untuk menelusuri keberadaan kekasihnya itu.

"Jisoo-ah. Apa kau berada didalam?"

Pltk. Tiba-tiba saja Taehyung mendengar suara beberapa barang yang terjatuh, disusul dengan ringisan seorang gadis.

"Ya! Kenapa barang ini terus saja terjatuh—dasar tidak menghargai kerja keras orang. Tidak tau diri sekali."

Taehyung terkekeh saat mendengar suara celotehan gadis yang sudah tak asing lagi di telinganya.

"Ya, untuk apa kau mengangkat barang-barang yang besar seperti ini?" Tanya Taehyung saat melihat Jisoo sedang berusaha mengangkat sebuah dus besar. "Sudahlah. Biar aku saja yang mengangkat nya." Ucap Taehyung lalu merebut dus itu. "Entah sampai kapan benda ini akan terangkat kalau saja aku tidak datang."Lanjut Taehyung.

Setelah selesai, Taehyung beralih menatap Jisoo lekat. "Lalu kenapa kau tiba-tiba pulang begitu saja? Aku yang mengajak mu untuk menyiapkan barang-barang ini, tapi kau justru pulang lebih dulu dan meninggalkanku.

"Mianhae."

"Huft. Kau selalu saja menunjukkan wajah melas mu saat sedang meminta maaf—"

"Aku minta maaf. Tolong maafkan aku."Ucap Jisoo memelas.

"Baiklah, baiklah. Jadi—"

"Bagaimana kalau kau sekarang mulai membantuku menyiapkan properti nya, satu persatu?"

Taehyung melirik. "Apa yang akan aku dapatkan setelah membantu mu?"

"Coklat?"

"Ani, ani." Taehyung menggeleng cepat. "Aku ingin seharian bersamamu saja. Bagaimana, deal?"

"Baiklah. Aku setuju."






















TBC
-Fake Nerd and Bad Boy

Fake Nerd And Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang