(6)Masker

3.7K 219 8
                                    

Tak lama, Jisoo segera beranjak dari ranjang uks. Dan segera memeluk Jin. "Ya, kenapa kau meninggalkan ku begitu lama?! Apa kau tau, aku setiap hari menangis dan hampir di tuduh tidak waras?!"

Jin menatap Jisoo dan meledek nya. "Rupanya kau sudah mengingat ku."

Jisoo mendongak ke arah Jin dan memukul pelan kepalanya. "Ya, pabbo. Aku begitu sedih menunggu mu, tidak ada orang yang bisa menghibur ku. Sampai aku bertemu Jennie, Rose, dan Lisa. Ah, mereka memang sahabat terbaik ku."

Jin menaikkan satu alisnya. "Benarkah mereka sahabat terbaik mu?"

"Tentu saja."Ucap Jisoo sumringah.

Jin lalu berjalan ke arah pintu uks dan berhenti. "Lalu, kenapa mereka membuat mu amnesia—ah, kau sampai melupakan ku. Itu membuat ku tidak waras."

Jisoo membelalakkan matanya kaget, selama ini kejadian itu hanya menjadi rahasia. "Dari mana kau tau aku mengalami—"

"Sudahlah yang penting kau sudah ingat pada ku"

Jin kembali mendekati Jisoo. "Hei, kenapa kau terlihat lebih—ah, bagaimana aku harus mengatakan nya."

Jisoo melihat Jin yang sedang menatap nya dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Kenapa kau melihat ku seperti itu? Dan kenapa kau menertawakan ku? Ya, Kim Seokjin!"

Jin kembali menatap Jisoo. "Kenapa kau merubah penampilan mu?"

Jisoo menatap ke arah lain, lalu berganti menatap Jin. "Apa aku terlihat sangat jelek? Atau aku seperti buruk rupa?"

"Ya, apa yang kau bicarakan? Aku hanya menggoda mu saja. Jika kau terlihat jelek di mataku, kenapa aku bisa mengenal mu setelah sekian lama kita tak bertemu."

Jisoo mendekat pintu uks dan akan segera keluar. "Kau ingat? Dari dulu kau memang seperti itu. Selalu menggoda ku. Ah, itu sama sekali tidak lucu."

"Ya, kembali kesini. Kau mau kemana?"

Jin mengejar Jisoo yang sedang berlari. Ia memegang tangan Jisoo dari belakang. "Kau tau? Sifat mu itu membuat mu terlihat lucu."

Jisoo membuang mukanya dan menatap ke arah lain. "Kau mulai lagi. Kapan kau akan bosan menggoda ku seperti itu. Aku tidak menyukai nya."

"Menggoda mu itu adalah hiburan ku. Kau tega melihat ku bersedih karena tidak memiliki hiburan?"

Jisoo menatap Jin tanpa rasa iba. "Ya, lepaskan tangan ku. Aku sedang marah pada mu. Jadi jangan coba-coba merayu ku dengan tampang melas mu itu."

Jin terkekeh dan melepaskan genggaman nya dari tangan Jisoo. "Aku merasa di hina. Kau tau? Disini para gadis selalu mengejar ku. Jadi saingan mu banyak. Dan apa tadi—ah, iya. Kau marah pada ku kan. Ckck, mana ada orang yang sedang marah mengumbar-umbar kemarahan nya pada orang lain. Astaga, kau membuat ku pusing."

"Lebih baik kau belikan aku es krim. Itu akan membuat ku bahagia setelah kau selesai menceramahi ku seperti tua bangka."

Jin membulatkan matanya. "Ya, apa-apaan kau ini. Pertama kau marah pada ku, lalu kau menyebut ku tua bangka. Dan sekarang kau meminta ku membelikan es krim untuk mu."

Saat Jin akan menjahili Jisoo, tangannya tiba-tiba saja di rangkul oleh seorang gadis dengan nametag Kim Sowon. "Oppa.. Kajja, kita di panggil oleh Lee Ssaem."

Jin menatap Sowon dengan sinis. "Ya, lepaskan aku. Kenapa kau tiba-tiba datang dan—"

"Uruslah gadis mu itu. Aku akan menemui Taehyung."

Benar saja. Jisoo pergi meninggalkan Jin dan Sowon, lalu berjalan menghampiri Taehyung.

"Annyeonghaesseo Kim Jisoo imnida^^"

Fake Nerd And Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang