Hari-hari berlalu dengan sangat cepat. DaeJae dengan cepat menjadi idola banyak orang.
Sebentar lagi adalah perayaan 1 tahun debut mereka. Entah bagaimana caranya tiba-tiba satu tahun sudah Daehyun bertahan tanpa ada kontak lagi dengan Yongguk, dan sangat minim kontak dengan teman-temannya di kafe.
Youngjae menjadi satu-satunya sumber kekuatan Daehyun saat ini. Mereka sangat berbeda tetapi itulah yang membuat mereka sangat akrab.
Daehyun sedang berlatih di studio, mereka akan mengadakan acara khusus bersama fans di saat anniversary DaeJae. Lagu baru dengan gerakan dance baru membuat mereka menghabiskan waktu di studio.
Youngjae baru datang dan meminta Daehyun untuk istirahat karena Youngjae membawakan pizza dan ayam."Istirahat dulu Dae. Ini aku bawakan makanan."
Melihat bawaan Youngjae tiba-tiba Daehyun merasa lapar dan berhenti lalu menghampiri rekan duetnya.
Mereka makan sambil membahas skenario perayaan debut.
"Makannya berantakan banget sih." Youngjae memberikan tissue ke Daehyun, tapi yang diajak bicara masih sibuk makan, akhirnya Youngjae mengulurkan tangannya dan membersihkan remahan ayam di pipi Daehyun.
"Kaya anak kecil." omel Youngjae yang dijawab dengan seringai oleh Daehyun."Dae ayo pulang, aku lelah. Ngantuk."
Youngjae menarik-narik lengan baju Daehyun. Melihat Youngjae yang mulai manja membuat Daehyun harus berhenti dan menuruti keinginan Youngjae. Siapa yang berani melawan perkataan Yoo Youngjae? Pastinya bukan Daehyun.
Mereka berdua kembali ke apartemen. Setelah debut keduanya memutuskan untuk pindah dari asrama dan tinggal bersama di apartemen dekat agensi.Daehyun masuk ke kamar, duduk di tepian kasurnya sambil menatap bingkai di meja samping tempat tidurnya. Di dalam bingkai itu ada kartu ucapan, yang selalu berhasil membuat Daehyun tersenyum kapanpun. Kartu dari buket bunga yang Yongguk kirimkan saat mereka Debut.
Tiba-tiba air mata Daehyun mengalir, tepat saat Youngjae masuk ke kamar Daehyun.
Youngjae berdiam di pintu masuk, mengamati Daehyun yang masih menatap bingkai sambil menangis.
Perlahan Youngjae melangkah masuk dan duduk di samping Daehyun.
Pemilik kamar berusaha menghentikan tangisannya saat menyadari Youngjae ada disana, tetapi yang dilakukan Youngjae berikutnya langsung membuatnya terdiam.Yoo Youngjae memeluknya dengan erat dari samping, lalu mendaratkan sebuah kecupan di pipi nya.
"Please Dae, jangan bersedih. Kamu menangis aku ikut menangis. Dan aku akan melakukan apapun agar kamu bisa tersenyum lagi." bisik Youngjae di telinga Daehyun.
Untuk beberapa detik, jantung Daehyun berdegup lebih cepat dari biasanya, tapi dengan penuh kesadaran Daehyun mengingatkan dirinya bahwa ada seorang Bang Yongguk yang sedang menunggunya entah dimana.
Daehyun menarik nafas panjang dan memaksakan diri untuk tersenyum.
"Terimakasih Jae."
"Anything for you, Dae." Youngjae menepuk lembut kepala Daehyun.
"Istirahat, Dae. Masih satu minggu sebelum acara kita. Kamu harus tetap sehat."
Daehyun mengangguk. Youngjae membantunya berbaring dan menyelimutinya. Youngjae memberikan kecupan di dahi sebelum mematikan lampu dan meninggalkan kamar Daehyun.
Akhir-akhir ini Youngjae menjadi sangat touchy menurut Daehyun, padahal biasanya dia selalu bersikap cool.
Daehyun mencoba menutup matanya dan memaksakan diri untuk tertidur.Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Daehyun menunggu dengan gugup di ruang ganti. Walaupun sudah satu tahun dia berada di panggung, tetap saja hari ini terasa berbeda.
Dia telah mengundang semua orang yang sangat berarti baginya dan pasti dia berharap Bang Yongguk bisa hadir. Ini sudah satu tahun, bukankah seharusnya Yongguk sudah selesai dengan urusan perusahaan keluarga Bang?DaeJae tampil di panggung. Daehyun berusaha untuk mencari sosok yang ia rindukan di area tamu undangan. Dia bisa melihat beberapa orang, termasuk teman-teman kafe. Tapi dia tidak bisa melihat satu orang yang sangat dia rindukan.
Sepanjang acara Daehyun berusaha untuk bersikap profesional walaupun hatinya sedikit kecewa tidak bisa menemukan Yongguk, tapi dia menghibur diri dengan berkata mungkin Yongguk ada di suatu tempat di ruangan ini, yang tidak terlihat dari tempat duduk Daehyun saat ini.
Acara berjalan dengan lancar dan meriah hingga akhir. Selesai acara, mereka bertemu dengan beberapa undangan di backstage.Daehyun langsung memeluk Himchan saat melihatnya.
"Selamat ya Dae. Nggak kerasa udah 1 tahun aja." Himchan menyerahkan kue ke Daehyun.
"Iya hyung, rasanya baru kemarin kami ke kafe sebelum resmi debut."
"Kalian terlihat sangat kompak, keren. Terus pertahankan ya." Himchan menepuk bahu Daehyun dengan bangga.
Mereka mengadakan makan malam bersama dengan para undangan.
Setelah semua acara resmi berakhir, DaeJae kembali ke apartemen mereka."Terimakasih Dae, hari ini kamu keren banget."
Daehyun tersenyum mendapat pujian dari Youngjae.
"Kamu juga Jae. Kalau tidak ada kamu, ya tidak ada DaeJae."
Mereka melanjutkan perayaan hari debut di apartemen, hanya berdua.
Setelah banyak kaleng bir dan ayam yang habis disantap, Daehyun merebahkan diri di lantai.
"Satu tahun, masuk ke dua tahun, lalu tiga tahun, dan masih banyak tahun-tahun lainnya. Apa kita bisa bertahan Jae?"
Youngjae menepuk bahu Daehyun, memintanya untuk menggunakan pahanya sebagai bantal. Daehyun beringsut dan menaruh kepalanya di paha Youngjae.
Youngjae mengelus lembut rambut Daehyun.
"Aku percaya kita bisa. Selama tujuan kita masih sama, kita pasti bisa bertahan."
Daehyun memejamkan matanya, menikmati sentuhan Youngjae di rambutnya.
"Apapun yang terjadi, aku berharap kita bisa terus bersama seperti ini, Dae."
Daehyun merasakan sepasang bibir mengecup dahi nya. Dia membuka mata dan bertemu dengan mata Youngjae, yang menatapnya penuh dengan kehangatan.
Entah apa yang terlintas di kepala Daehyun, mungkin karena terlalu banyak alkohol, Daehyun meraih kepala Youngjae dan dengan lembut menariknya ke arah wajahnya, lalu mengecup bibir Youngjae.Mereka berdua terdiam setelahnya, sama sama terkejut.
Youngjae yang memulai percakapan.
"Aku tahu, kamu kesepian, kamu terus mengingat dia, tapi aku ada disini Dae. Selama ini. Selama dia tidak ada. Aku paham kalau hati mu hanya untuk dia, tapi biarkan aku memanjakan mu, Dae. Memberikan kasih sayang yang saat ini tidak bisa ia berikan. Biarkan aku tetap begini."
"Jae..."
"Aku sayang kamu, Dae. Biarlah perasaan ku tidak berbalas asalkan aku bisa terus memeluk mu."
Kali ini giliran Youngjae yang mengecup bibir Daehyun.
Perasaan Daehyun menjadi tidak karuan. Sebagian hatinya ingin membalas apa yang sudah Youngjae berikan, tapi sebagian lagi masih berharap Yongguk akan datang dan menjemputnya.
Malam ini, hanya untuk malam ini, pikir Daehyun, sebelum membalas kecupan dari Youngjae, yang membuat mereka terus melanjutkan kegiatan mereka. Daehyun bangun, duduk dan menatap Youngjae, yang menyambutnya dengan lebih banyak kecupan di bibir.Dan malam itu berakhir dengan keduanya tertidur di depan tv sambil berpelukan.
Full update. A bit of twist here~
And let's thank our best leader Bang Yongguk, for everything he did for B.A.P.
Even though he left T$ we know that he won't leave B.A.P because they are his family.
![](https://img.wattpad.com/cover/121350259-288-k859372.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Impian
FanfictionImpian Daehyun saat datang dari Busan ke Seoul cuma satu : menjadi penyanyi. Tapi ternyata Seoul membuat mimpinya jadi bercabang.