part 8

223 28 7
                                    

Daehyun sudah melewati masa masa melelahkan beradaptasi dengan pelatihan. Sekarang dia sudah bisa beradaptasi dengan baik. Begitu juga dengan Youngjae. Tapi efek sampingnya adalah dia tidak lagi punya waktu luang. Kalau biasanya sebulan sekali dia bisa keluar malam, sudah dua bulan terakhir ini mereka hanya berdiam di asrama selesai latihan.

Daehyun mengambil kelas tambahan yaitu kelas akting sedangkan Youngjae mengambil kelas alat musik. Dulu dia pernah belajar piano saat kecil dan sekarang rasanya akan jauh lebih keren kalau dia bisa main piano sambil bernyanyi di panggung.

Setelah melewati masa penilaian, akhirnya mereka mendapat libur satu minggu. Kesempatan yang sangat langka. Youngjae langsung memutuskan akan pulang ke rumah. Dia juga mengajak Daehyun, tetapi Dae sudah punya rencana sendiri.
"Mau ke kafe?" Tanya Youngjae yang dijawab dengan anggukan.
"Part time seminggu? Kamu nggak niat istirahat apa Dae?"
"Buat ku itu adalah istirahat, Jae. Berada diantara keluarga."
"Ya, apa lagi berada di dekat Yongguk hyung ya Dae." Goda Youngjae membuat Daehyun bersemu. Youngjae semakin sering menggoda Daehyun setelah Youngjae menjelaskan bahwa perasaan Daehyun ke Yongguk terlukis jelas di wajahnya.
"Terserah kamu mau mikir apa Jae. Salam untuk keluarga mu ya. Nanti kalau sempat aku mampir ke rumah."
"Oke. Kabari saja. Nanti aku jemput."
Youngjae berpamitan dan pulang malam itu juga setelah latihan.
Daehyun berencana memberikan kejutan untuk Yongguk besok dengan datang pagi-pagi ke kafe. Daehyun tertidur sambil tersenyum, tidak sabar menunggu pagi datang.

Dan dia pun kesiangan. Karena sudah lama dia tidak mendapat waktu cukup untuk tidur, akhirnya Daehyun terbangun jam 9. Dengan panik dia langsung mandi dan siap-siap. "Ah...kenapa bisa ketiduran? Jam 10 pasti kafe sudah buka." Sesal Dae sambil berjalan menuju halte bus.

Setibanya di tempat tujuan, Daehyun melihat kafe sudah buka dan terlihat ada beberapa pelanggan. Dia juga bisa melihat Junhong yang sedang membersihkan meja kosong yang sudah ditinggalkan pelanggan. Himchan dan Jongup ada di balik counter dan sosok yang paling dirindukan sedang berdiri disamping meja, membawa nampan kosong.
Perlahan Daehyun masuk, belum ada yang memperhatikan dia, sampai dia berhenti di depan Yongguk yang sedang berbincang dengan pelanggan. Seorang wanita cantik.
Baru saja Daehyun akan memanggil namanya, tetapi pemandangan di depannya membuat Daehyun terhenti.
Perempuan itu menyentuh lengan Yongguk sambil tertawa. Yongguk pun tersenyum.
"Oppa, jangan lupa ya. Nanti malam."
"Ya, aku nggak akan lupa." Jawab Yongguk masih sambil tersenyum.

"Hoi, Dae!" Sebuah suara muncul dari samping, mengejutkan Daehyun dan Yongguk.
"Apa kabar? Kok nggak bilang mau mampir?" Himchan menarik Daehyun ke ruang staff, mencoba menghalangi pandangan Daehyun ke arah Yongguk.
Yongguk sendiri hanya terbengong melihat Daehyun yang sedang ditarik Himchan.
"Oppa...oppa?" Sebuah suara mengembalikan perhatian Yongguk.
"Ah...ya?"
"Kalau oppa tidak sibuk bisa temani aku dulu? Teman ku belum datang. Aku bosan sendiri."
"Maaf ya Minyoung, tapi aku ada urusan." Yongguk mencoba tersenyum sopan sebelum meninggalkan tamu nya.
"Huff ya sudah. Nanti kabari aku ya Oppa."
Yongguk hanya mengangguk, tidak lagi memperhatikan apa yang dikatakan Minyoung.

Dengan segera dia meletakkan nampan yang tadi dibawa dan langsung ke ruangan tempat Himchan membawa Daehyun.
"Dae..." sapa Yongguk saat ia melihat Daehyun sedang tersenyum ke arah Himchan.
"Oh...hyung." sapa Daehyun canggung. Entah kenapa pemandangan tadi membuat Daehyun...tidak tenang.

"Kenapa nggak kabarin dulu?"
"Yah...tadinya mau buat surprise, tapi aku kesiangan."
Yongguk tersenyum lembut, tetapi Daehyun malah mengalihkan pandangannya ke Himchan.
"Dae dapat libur seminggu. Senengnya. Aku juga mau dong Guk libur seminggu." Pinta Himchan.
"Trus yang bantu aku siapa?" Balas Yongguk, yang tidak melepaskan pandangannya dari Daehyun yang entah kenapa seperti menghindari tatapannya.
"Ada banyak yang lain kan." Himchan memprotes.
"Trus kalau Junhong sama Jongup macem-macem siapa yang bisa hentikan kalau bukan kamu?"
"Mereka anak manis Guk. Nggak akan macem-macem."
"Kamu libur seminggu Dae?" Yongguk mengabaikan Himchan.
Daehyun hanya mengangguk sambil tertunduk.
"Lalu apa rencana mu?"
"Aku...belum tahu...mungkin akan ke rumah Jae atau...pulang ke Busan."
Ada rasa kecewa di hati Yongguk mendengar jawaban Daehyun.
"Aku pikir kamu mau part time lagi seminggu Dae?" Tanya Himchan, seakan mewakili isi hati Yongguk.
"Aku...cuma seminggu...hanya akan merepotkan kalian."
"Kamu nggak pernah merepotkan Dae." Jelas Yongguk yang kini sudah melangkah semakin mendekati Daehyun.
"Yah...sana ngobrol di ruanganmu. Aku kembali dulu ke depan ya Dae."
Daehyun hanya melambaikan tangan ke Himchan walau sebenarnya dia mau menahan Himchan. Rasanya canggung satu ruangan dengan Yongguk saat ini.
"Ayo Dae." Yongguk berjalan terlebih dulu ke ruangannya. Mau tidak mau Daehyun mengikuti dia.

ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang