Hari terakhir Daehyun di Bbang's Place tidak berjalan sesuai dengan keinginan. Setelah Mr Bang datang, Yongguk dan Mr Bang meninggalkan kafe dan tidak kembali. Alhasil Daehyun tidak bisa berpamitan dengan Yongguk.
Hari ini adalah hari pertama Daehyun mengikuti pelatihan. Menurut jadwal, hari pertama baru hari perkenalan. Mereka diberikan waktu dua hari untuk merapikan ruang asrama mereka, beradaptasi dengan lingkungan baru. Hari ketiga akan diisi dengan orientasi, sambutan dari Direktur Agensi, dan pembagian kelas. Di hari itu juga jadwal pasti mereka baru dibagikan.
Daehyun membuka pintu kamarnya perlahan, dan ruangan itu masih kosong. Sepertinya teman sekamarnya belum sampai. Daehyun memilih tempat tidur di dekat jendela. Setelah selesai membongkar isi tasnya, menyusunnya sedemikian rupa, menghias mejanya, lalu dia mengambil gambar ruangan barunya. Foto itu dikirim ke grup chat kafe dengan caption 'Kamar baru'.
Daehyun berbaring di kasurnya sambil membaca respon teman-teman kafe. Banyak yang mengucapkan selamat. Junhong menanyakan siapa rekan sekamar Daehyun. Jongup bertanya dia ada di lantai berapa dan Himchan berpesan agar dia baik-baik dengan teman sekamarnya. Tidak ada respon dari Yongguk dan itu membuat Daehyun sedikit sedih.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu.
"Masuk tidak dikunci."
Seorang anak laki-laki, seumuran Daehyun, dengan rambut hitam dan pipi chubby masuk.
"Halo. Nama ku Yoo Youngjae. Aku akan jadi teman sekamar mu mulai hari ini."
Daehyun mengangguk. "Halo juga. Aku Jung Daehyun."
Yoo Youngjae mengamati sisi tempat tidurnya dan sedikit mengembungkan pipi saat melihat sisi Daehyun. Well, siapa datang pertama yang berhak memilih.
Youngjae menyusun barang-barangnya dengan sangat rapi. Jauh lebih rapi dari Daehyun. Butuh waktu hampir 1 jam sampai semua barangnya tertata sesuai keinginan, dan selama itu juga Daehyun mengamatinya.
"Jadi, Jung Daehyun. Kamu berasal dari mana?"
Daehyun mengalihkan pandangannya dari handphone. Tidak ada juga pesan dari Yongguk.
"Aku dari Busan, tetapi sudah hampir setahun ini tinggal di Seoul."
"Ah... Aku dari Seoul. Rumah ku tidak terlalu jauh dari sini, tetapi kakak ku memutuskan untuk ketiduran sebelum mengantarkan ku jadinya kamu beruntung mendapatkan tempat tidur di sana." Youngjae berkata sambil sedikit cemberut. Daehyun tertawa kecil, membuat alis Youngjae terangkat saat mendengar merdu suara tawa Daehyun.
"Mungkin nanti kita bisa tukeran posisi, beberapa bulan sekali?" tawar Daehyun yang disambut dengan senyum lebar dan anggukan penuh semangat dari Youngjae."Jam berapa ini? Aku lapar." tanya Youngjae. Daehyun melirik hp nya.
"Jam makan siang. Ayo turun."
Keduanya jalan bareng ke ruang makan. Mereka sudah ngobrol macam-macam padahal baru dua jam bertemu. Kalau orang hanya sekilas melihat pasti menyangka mereka sudah berteman sejak lama.
Selesai makan siang mereka memutuskan untuk keliling asrama. Melihat-lihat ruang cuci, jemur, ruang santai dan ruang olah raga.
"Fasilitasnya keren juga." puji Youngjae.
"Ya. Tapi semoga kita tidak tinggal terlalu lama di asrama ini."
"Target mu berapa lama, Dae?"
Daehyun berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Youngjae.
"Maunya sih kurang dari satu tahun. Tapi kalau belum berhasil ya maksimal tiga tahun."
"Hmm...target ku maksimal dua tahun. Tahun lalu aku pernah masuk agensi lain, tetapi terlalu lama masa pelatihannya, jadi aku coba audisi di sini dan ternyata lolos. Jadi aku berharap tidak akan lebih dari dua tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Impian
أدب الهواةImpian Daehyun saat datang dari Busan ke Seoul cuma satu : menjadi penyanyi. Tapi ternyata Seoul membuat mimpinya jadi bercabang.