R (Bagian 9)

3.4K 386 45
                                    

“Apa kau sudah mendapatkan informasi soal proyek Resort Kim's Royalty?” Pria berstelan jas biru tua itu mendudukkan diri dengan santai di kursi kekuasannya. Sesekali kedua tangannya ia letakkan di dagu seraya berpikir.

“Sedikit, aku pikir Namjoon itu benar-benar gila. Bagaimana bisa dia memanfaatkan gadis itu.” Pria satunya lagi terduduk di atas sofa sambil kakinya ia letakkan di atas meja kaca. Bergoyang sedikit menikmati obrolan.

“Gadis? Gadis siapa yang kau maksud?”

“Gadis yang menolak dan memberontak aksi pembangunan Resort Kim Namjoon. Yang menjadi ketua demonstran. Ku lihat dia sangat keras kepala dan dia lah penyebab beberapa warga masih bertahan.”

“Wow.. hebat juga dia.”

“Ya begitulah, ku pikir kemarin aku bisa memanfaatkannya untuk menggagalkan proyek Namjoon. Tapi si Monster gila kerja itu selalu saja bergerak cepat.”

“Kita pikirkan cara lain.”

“Kau ada ide?”

“Akan ku pikirkan. Jika kita membiarkan saham Kim's Royalty melesat tinggi, aku tidak akan membiarkan proyeknya kali ini berhasil.”

Kini kaki itu turun dari atas meja, pria itu berdiri dan memasukkan kedua tangan pada kantung celananya. Berdiri tegak di depan temannya yang kembali sibuk dengan laptopnya setelah asik berdiskusi.

“Apa Baekhyun sudah sembuh?”

Melirik sekilas, dan menghentikan kegiatannya, pria berambut hitam legam itu menatap tajam. “Perduli sekali kau pada adikku?”

“Aku hanya bertanya.” ucapnya tersenyum kecil.

.
.
.

My Stubborn Bride

.
.
.

Brak!  Jungkook mencampakkan helm ke arah Taehyung dengan keras, ia memasang wajah kesal . Taehyung gagal menangkapnya membuat helm itu jatuh ke lantai. Motor telah terparkir di parkiran apartemen. Terlalu kesal, Jungkook bahkan lupa melepaskan helm yang masih membungkus kepalanya.

Hari sudah sangat larut, sedikit saja suara akan terdengar hingga ke lorong gedung apartemen, apalagi benturan keras helm dengan lantai.

Hoseok terlonjak keget saat mendengar suara jatuhnya helm tersebut, buru-buru ia membuka pintu. Menghentikan kegiatannya yang sedari tadi asik bekerja di ruang tamu sambil menunggu adiknya pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30, selalu saja Jungkook terlambat pulang, kali ini Hoseok membiarkan karena adiknya tidak pergi sendirian, dan Taehyung juga berinisiatif untuk mengabari Hoseok sebelum mereka beranjak untuk nonton bioskop. Masih menuruti kemauan sang adik, Hoseok memilih memberikan izin.

“OPPA…!” Jungkook berteriak sambil menangis saat Hoseok muncul dari balik pintu apartemen.

“Ada apa ini? Kenapa kau menangis Kook?”

“Dia! Taetae ..Oppa..” Jungkook sudah mengarahkan jari telunjuknya pada Taehyung yang sedari tadi berdiri menggaruk kepalanya dengan tampang serba salah. Hoseok langsung berdelik tajam melihat Taehyung.

“Apa yang terjadi, kau apakan Jungkook?” Hoseok sedikit memasang tampang sangar, sambil sedikit terisak Jungkook sudah melingkarkan tangannya pada pinggang Hoseok.

“Aku tidak melakukan apapun Hyung. Aku bersumpah.”

“Lalu kenapa dia menangis?”

“Tanya saja padanya?” Taehyung malah balik menyalahkan Jungkook.

“Kenapa Kook?” Hoseok bertanya dengan nada lembut, melepaskan pelukkan sang adik.

“Taetae ..dia sengaja membawa motor dengan kecepatan tinggi. Aku takut Oppa, aku sudah berkali-kali menyuruhnya pelan tapi dia tidak mendengarkanku. Apalagi tadi dia sempat menerobos lampu merah. Menyebalkan!” Jelas Jungkook tanpa jeda.

My Stubborn BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang