❤ (Bagian 18)

3K 340 122
                                    

Announcement buat yang usianya masih di bawah 17 tahun..
Eh.. Tapi percuma pun ku peringatkan. Mana mau kelen ngaku umur kelen berapa.. Hahaha..

Ya udah.. Baca aja lah. Bonus ini.. Haha 😄😄😄

=Happy Reading=

Sepasang mata menatap seseorang dengan jeli dari jarak kurang lebih 50 meter. Tiarap, bersembunyi di balik ilalang yang menjulang tinggi.

"Kalau Taehyung gagal membawanya menyebrang jalan. Terpaksa tanganku kotor lagi. Semoga anak itu bisa di handalkan." Batin bertaruh dengan pikiran. Sambil memegang senapan laras panjang ia membidik targetnya dengan picingan sebelah mata. Berhenti kala pria yang ia kenal dengan stelan serba hitam mulai berjalan mendekati mobil sang target.

Melihat Taehyung berhasil mengelabuhi sang target ia langsung bergerak menelpon seseorang.

"Paman, sekarang!" memerintah dengan pasti. Sekejap truk langsung menghantam tubuh pria malang itu tanpa ampun. Seringai menyeramkan yang sudah lama tidak terukir di bibir tipisnya kini tergambar dengan jelas.

"Clear! Taehyung. Ubah penampilanmu!" perintahnya lagi.

"Hyung! Sungguh mengerikan." Taehyung bergidik ngeri.

"Kau sudah telpon polisi?"

"Sudah Hyung!"

"15 menit lagi mereka akan sampai. Beraktinglah yang benar!"

"Siap Hyung!"

Telepon dimatikan dan Yoongi membalik tubuhnya. Melepaskan senapan laras panjang itu. Tertidur telentang menatap langit biru. "Goodbye my great Job! "


.

.

.

My Stubborn Bride

.

.

.



Yoongi dan Taehyung terlihat lelah setelah menjalankan misi untuk membunuh Chanyeol. Yoongi selalu punya seribu satu cara untuk membunuh seseorang tanpa diketahui. Selalu membuat semua korbannya mati tanpa diketahui siapa pelakunya. Jika tidak sebuah kecelakaan, bunuh diri dan manusia hilang begitu saja tanpa jejak.

Yoongi kembali terduduk santai sesaat setelah menerima telepon dari Jimin dan melanjutkan obrolannya dengan Taehyung. Santai, seolah tidak terjadi apapun pada kekasihnya.

"Konspirasi Hyung. Kau jenius sekali."

"Aku memang begitu." Sambil bibirya menghembuskan asap rokok. Dua botol Wiski kini ia teguk seorang diri. Taehyung hanya minum cola.

"Kau membayar polisi itu Hyung? Ku lihat dia seperti menyakinkan temannya untuk tidak melanjutkan kasus kecelakaan itu."

"Tentu saja. Aku tidak mau repot kalau sampai kasus ini berlanjut."

"Dikantor polisi mereka melepaskan aku dan supir truk begitu saja. Daebak!"

"Aku yang perintahkan."

"Uwoah..kau tau Hyung, saat aku ingin merampoknya aku sempat ragu. Ku pikir kalau aku hanya mengambil dompetnya dia tidak akan mengejar. Kesempatan saat pintu mobilnya tidak terkunci ku ambil saja barang-barang yang berada di dalam mobil, ku pikir itu pasti benda-benda berharga dan dia akan mengejarku. Ternyata dugaan ku benar."

"Pintar.. ku rasa kau bisa meneruskan pekerjaan ku menjadi seorang mafia. Kau mau?"

"Aku, tidak Hyung. Noona pasti akan membunuh ku dan Jungkook. Aku tidak ingin mengecewakannya." Yoongi tersenyum miring mendengar ucapan Taehyung.

My Stubborn BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang