Yoongi terduduk sopan di ruang tamu keluarga Park. Bibir masih terkatup rapat, enggan membuka suara. Tatapan tajam pria kekar di depannya sedikit membuat nyalinya menciut. Lagi, Sejak kapan Min Yoongi tak punya nyali walau hanya sebatas menatap mata seseorang? Beda, kali ini berbeda. Tuan Park duduk tepat di depannya, memperhatikan dirinya dengan tatapan tajam seolah menelanjangi dirinya. Menyebalkan, tapi Yoongi tidak bisa melawan. Kalau dilihat dari segi fisik, Tuan Park bukan seperti orang tua biasa yang sudah hampir hidup setengah abad. Perawakannya cukup terbilang gagah. Yoongi saja yang masih mudah cukup terperangah. Mati saja Yoongi, mungkin ayah Jimin mantan atlet.
"Yoongi! " Lamunan buyar, aura mulai hangat saat Jimin hadir terburu-buru berlari dari kamarnya saat ibunya memberitahu ada seorang pangeran datang mencarinya.
Nyonya Park kambuh lagi, pantang sedikit melihat pria tampan, mapan, kaya, Jimin akan jadi bulan-bulanan ibunya sendiri agar terus berhubungan dengan pria itu. Namun sialnya selalu berakhir buruk. Entah untuk pria yang satu ini Jimin juga tidak bisa menjamin bagaimana ujung dari kisah percintaannya.
.
.
.My Stubborn Bride
.
.
."Kau??! " Jimin memicingkan mata serta kening ia kerutkan melihat perubahan gaya dan pakaian yang Yoongi kenakan. Bergerak cepat ia menyentuh kening kekasihnya. Yoongi tersentak sedikit dengan pergerakan tiba-tiba Jimin. "Tidak panas. Sehat! " ucapnya santai.
Yoongi tersenyum, menurunkan tangan Jimin dari keningnya.
"Aku baik-baik saja Jim?""Kau!?" Jimin tersenyum senang hari ini. Bagaimana tidak, pertama, Yoongi menepati janjinya. Kedua, ia bahkan merubah penampilannya. Jimin tak pernah melihat kekasihnya dengan balutan coat formal dan kaca mata itu. Tampan, biasanya hanya jaket kulit hitam dengan asesoris tidak jelas.
"Jim! Dimana sopan santunmu! " Tuan Park mulai membuka suara. Merasa kesal dengan perbuatan anaknya yang sesuka hati.
Nyonya Park datang dengan dua gelas teh, dan potongan buah oleh-oleh dari Yoongi. "Di minum ya nak Yoongi! " ucapnya manis.
"Eomma!" Jimin melirik ibunya tajam.
"Kenapa?" sahut sang ibu.
"Jadi apa tujuanmu? " Tuan Park bertanya mengabaikan pertengkaran bodoh yang kerap terjadi rumah ini.
"Hmm.. Saya, saya hanya ingin berkunjung tuan." Yoongi menjawab sopan.
"Apa saja yang sudah kau lakukan pada anakku?! " tanpa basa-basi pertanyaan itu langsung keluar dari bibir tuan Park.
"Appa, pertanyaannya kok seperti itu! " pekik Jimin kesal. Ayahnya terlalu berlebihan dalam mengintrogasi orang.
"Diam kau! "
"Maaf tuan, saya hanya mencintai Jimin, dan mencoba menjalani hubungan dengannya. Tidak ada hal yang lain." Yoongi berusaha santai. Bohong, dua kebohongan telah Yoongi ciptakan.
Tuan Park kembali memperhatikan Yoongi dengan tatapan curiga. "Kemarin ku lihat kau mencium anakku di depan rumah, itu bukan apa-apa namanya. "
"Sayang.. Sudahlah, jangan berlebihan. Ciuman itu kan biasa untuk yang sedang dimabuk Asmara. Kau seperti tidak pernah muda saja." kali ini nyonya Park buka suara. Jimin mengangguk setuju.
"Cih! Kau bela, kebiasaan mu kumat lagi." tuan Park menyindir istrinya sendiri.
"Yah! lagi pula salahnya dimana, kau terlalu berlebihan. Jangan terlalu hyper Protektif. Jimin sudah dewasa."
Selalu begini, Jimin hanya bisa menghela napas kasar.
"Appa, Eomma! Kenapa kalian selalu begini! " Jimin kesal, Yoongi hanya tersenyum. Hendak tertawa, tapi situasi tidak memungkinkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/158049951-288-k755702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stubborn Bride
FanfictionNamjin (Jin GS) Yoonmin (Jimin GS) Taekook (Jungkook GS) Cast BTS Seokjin menjadi keras kepala akibat perjalan hidup yang pahit, dan Namjoon membuat hidupnya semakin menderita karena sebuah ambisi. "Aku membencimu, Kim Namjoon! " Seokjin "Mau...