10

979 92 0
                                    

Jangan lupa vote n comment dulu ya :)
.
"Yey!! Gue menang!!," Jennie senang karena dia berhasil mengalahkan Jungkook lagi dalam game.

"Curang lo,"
"Gue ga curang, yaa!!,"
"Yaudah! Ayo main lagi! Gue pasti menang kali ini," Jungkook terlihat tidak mau kalah.
"Siapa takut?,"

Hari ini, setelah pulang sekolah Jennie mampir ke rumah Jungkook untuk bermain game.

Baru saja akan memulai game baru mereka,Ibu Jungkook masuk ke kamar dan memanggilnya.
"Jungkook, ayo siap-siap," Ibunya mengatakannya dengan nada lembut, lalu meninggalkan kamar Jungkook.

"Eh, siap-siap apa?,"
"Ga, bukan apa-apa. Lain kali kita sambung main, ya." Jungkook merapikan game mereka itu.

"Ih, jangan bohong dah."
Jungkook memeluk Jennie, "Gue mau ke dokter."

"Eh? Bukannya jadwal lo ke dokter masi bulan depan?," Jennie bertanya tanpamelepas pelukan Jungkook.

"Iya, gue harus lebih sering lagi ke dokter buat kontrol tubuh gue," Jungkook menepuk kepala Jennie.

Jennie melepaskan pelukannya, dan membiarkan Jungkook bersiap-siap.
"Lo gapapa, kan? Tubuh lo baik-baik aja, kan?," Tanya Jennie.

Jungkook tersenyum, "Gue gapapa,"

"Yaudah. Gue balik dulu," Jennie mengambil tas sekolahnya dan keluar dari rumah Jungkook. Meninggalkan Jungkook yang tersenyum dengan senyum pahit

                                   ●●●
Jennie mengayuh sepedanya, memutuskan untuk mampir ke toko roti kesukaannya terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.
"Hai," Pelayan toko roti itu menyambut Jennie.

"Hi Suga!," Jennie membalas sapaannya. Masih ingat Suga? Seorang pria anak kuliahan yang bekerja paruh waktu disini.

"Baru pulang sekolah?,"
"Iya!,"
"Nih, hari ini pesen roti sedang isi keju lagi, kan?," Suga memberi kantong kecil berisi roti yang biasa dipesan Jennie.

"Hmm, ditambah roti coklat ukuran sedang 1 lagi!," Jennie mengingat kakaknya, di rumah.
"Oh, ini dia." Suga memberi pesanan Jennie itu. Jennie mengeluarkan uangnya dan membayar.

"Makasih!," Suga tersenyum.
"Sama-sama,"
Sebelum Jennie keluar dari toko roti itu,
"Jen!," Suga memanggilnya.

"Ya?,"
"Sabtu bisa jalan?,"
"Eng, gue gatau nih. Nanti gue hubungin aja,  deh," Balas Jennie.
"Sip deh," Suga tersenyum lagi.

                                     ●●

"Kak, ini tadi gue beliin roti," Jennie masuk ke kamar Jimin yang lagi merapikan tasnya.

"Ih, ada angin apa lo baik banget," Jimin mengambil roti itu dan memakannya.

"Gue baik bukannya dibilang makasih,"
"Iya, makasih adikku sayang," Jimin menepuk kepala Jennie.

Jennie duduk di kasur Jimin,
"Baru pulang kampus?,"
"Iya, lo darimana?," Lanjut Jimin.

"Dari rumah Jungkook, tapi dianya harus ke dokter jadi gue balik,"
"Dih, dasar lemah."
"Ga boleh gitu ah. Badan Jungkook emang gampang sakit."
"Iya-iya terserah,"

"Mandi, gih." Jimin menatap Jennie.
"Bentar dulu, ah." Jennie merebahkan badannya di kasur Jimin.
"Mandi, Jen. Nanti kemaleman masuk angin,"
"Iya, bawel amat." Jennie bangkit dari kasur Jimin.

"Itu baru adik gue,"
"Iya, suka hati lo," Jennie tersenyum lalu keluar dari kamar Jimin.

"Itu baru adik gue,""Iya, suka hati lo," Jennie tersenyum lalu keluar dari kamar Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, ayah dan ibunya pulang larut lagi. Mereka itu kalau tidak lembur di kantor, pasti bertengkar di rumah. Tersisalah 2 orang anak di rumahnya yang cukup megah yang seperti tidak mendapat kasih sayang dari mereka lagi, dan Jimin sang kakak yang selalu melindungi dan berusaha menjaga adiknya.

Jangan Lupa vote n komen ya:)
Sorry udah lama ga update wkwkwk gue lagi sibuk ngurusin book baru gue wkwk. terus ini booknya sepi lagi, jadi kadang malas up disini.

Imagination ; (Jennie, Jungkook) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang