Chapter 14

1.1K 125 10
                                        

Di sebuah taman yang sangat indah di penuhi bunga-bunga berbagai macam terlihat seorang wanita dengan pakaian serba putih duduk di sebuah bangku yang berada di tengah-tengah taman bunga tersebut.

Ia terlihat sedang menunggu seseorang "di mana ini, kenapa hanya aku yang berada di tempat ini??" Monolognya pada angin yang berhembus

Seorang pria yang memakai baju sama serba putih dengan sang wanita berjalan menghampiri wanita itu dari arah belakang, ia menyentuh pundak wanita tersebut,

Wanita yang ia sentuh tentu saja kaget, wanita itu membalikan tubuhnya berhadapan dengan pria yang tadi menyentuhnya, ia melotot kaget melihat pria tampan yang tersenyum padanya "luhan"

"Kris daddy" yah wanita itu adalah luhan, ia balas tersenyum melihat ayahnya

"Yifan, aku xi yifan ayah kandungmu lu"

Luhan bingung tentu saja karena ia tidak pernah mengetahui ayah kandungnya, yifan yang melihat kebingungan luhan hanya tersenyum sambil mengusak rambut luhan dengan penuh kerinduan

"Duduklah nak, daddy akan menceritakan semuanya padamu"

Luhan duduk di sebelah yifan dan dengan khidmat ia mendengarkan cerita masa lalu ayah kandungnya, luhan menangis karena kisah masa lalu ayahnya yang sangat mengharukan dan bisa di bilang tragis

"Jadi kris daddy bukanlah ayah kandungku itu maksud anda"

"Iya, tapi satu hal yang harus kau ketahui anakku, kris dia adalah saudara kembarku yang sudah mengorbankan hidupnya demi kalian, kasih sayangnya begitu tulus, dia memang bukanlah ayah kandungmu lu tapi kasih sayangnya terhadapmu melebihi dari apapun, dan aku bahagia karena tao bisa menerimanya sekarang, daddy mohon padamu lu jangan pernah kau membencinya karena kebohongan yang terpaksa ia lakukan demi kalian"

"Apa mommy tau dad??"

Yifan tersenyum mendengar pertanyaan anaknya "hmmm sebenarnya ibumu sudah mengetahuinya sejak satu minggu setelah kris menikahinya"

"Lalu kenapa mommy tidak pernah bilang terhadapku dad??"

"Dia mempunyai alasannya sendiri sayang, baiklah jangan bahas itu lagi yang terpenting kau tidak pernah kehilangan sosok ayah karena daddy tidak bisa menemanimu"

"Kau benar, dia ayah terbaik"

Cairan bening tanpa terasa keluar dari mata rusa nya dan membanjiri pipi tirusnya "aku merindukan mereka tapi aku tidak tau dimana sebenarnya mereka dad"

Yifan menggenggam tangan mungil anaknya dan membawa tangannya menyentuh hatinya "mereka ada di sini, jangan menyerah nak daddy yakin kau bisa melewati ini semua"

"Katakan padaku dad sebenarnya tempat ini dimana kenapa hanya kita berdua yang berada di sini"

Tanpa menjawab yifan beranjak bangun sambil terus menggenggam tangan anaknya, menuntunya menuju sebuah pintu besar berwarna putih "teruslah berjalan melewati pintu besar itu nak ingat terus berjalan dan jangan menoleh kebelakang, dan kau akan menemukan jalan pulangnya"

"Daddy"

"Pergilah nak kau belum waktunya berada di sini, ingat daddy selalu mencintaimu nak"

Luhan menganggukan kepalanya sambil menangis, perlahan ia berjalan dan melepaskan genggaman tangan ayahnya tanpa melihat kebelakang seperti apa pepatah ayahnya......
















"Dokter bagaimana keadaan anakku, kenapa mesin detak jantungnya berhenti??"

"Tenanglah nyonya, suster tolong siapkan alat kejut jantung sekarang"

Never Ending LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang