Dekat Lagi
Tangannya diguncang oleh gadis di sebelahnya. Yang biasanya bangkunya sepi, kini menjadi lebih berisik karena Suli. Gadis berponi depan itu tengah mencerocos tanpa henti.
"Nay, Ronald romantis banget sama gue, dia bawain makanan sambil minta maaf karena enggak dateng nemuin gue semalam."
Sanaya hanya tersenyum mendengar Suli terus saja memuji tindakan pacarnya. Naya tebak, Ronald tadi malam kencan dengan gadis lain, malangnya gadis bawel itu.
"Syukur kalau Ronald minta maaf, berarti dia menyadari kesalahannya." Naya menyahut seadanya, tidak ingin terlalu menanggapi karena ada anak-anak lain di kelas.
"Iya dong, pacar siapa dulu? Suli gitu, loh."
"Berisik. Lo lupa kalau Ronald itu playboy? Bisa jadi dia kencan sama cewek lain." Gadis yang duduk di bangku paling belakang menyela.
"Lo sirik? Karena kita berdua bisa dapet cowok populer di Starga?" cela Suli kemudian berdiri dan menyilangkan tangannya di dada. Merasa unggul karena dia dan Naya berpacaran dengan siswa populer, sedangkan gadis di belakang hanya bisa memprotes.
"Gue juga enggak yakin, kalau kalian berdua itu bener-bener jadi pacarnya atau cuma buat jadi barbie mereka? Haha." Teman sekelas mereka memang sama saja, kalau bicara semenyakitkan itu.
"Diem lo. Mau gue sumpel pakai kaus kaki Josua?" Suli masih melayaninya, sedangkan Naya memilih diam karena malas.
"Kok, gue, sih" Josua tidak terima disangkutpautkan.
"Kaus kaki paling bau punya lo, Jos!" jawab Suli mengingatkan.
Naya yang tidak terima juga dengan celaan Suli, lalu menggeleng pada Josua, bemaksud mengatakan, 'Nggak usah didengerin. Suli emang gitu.'
Ponselnya yang bergetar membuat gadis berkulit putih dan berkacamata itu mengalihkan perhatiannya dari pertengkaran Suli dan siswi lain. Pesan singkat Gais masuk.
Gais: Aku ada les lomba, sekaligus les sama Agata nanti siang sepulang sekolah, mau nungguin?
Naya: Enggak!
Gais: Biasa aja jawabnya nggak usah pakai tanda seru, berasa kamu bentak aku, kalau kesel bilang aja
Naya: Enggak
Naya kembali menyimpan ponselnya dan segera beranjak dari bangku untuk mencari seseorang. Orang itu memang sekelas dengannya, tetapi suka sekali nongkrong di kantin.
Sampai di koridor, ia menemukan Agata sendirian di teras depan kelasnya. Sampai saat ini, Naya masih bertanya-tanya mengapa papanya memilih Gais menjadi Guru les gadis itu.
"Mau ke mana?" Agata bertanya ketika berpapasan.
"Ke kantin." Naya menjawab seadanya. "Ta, kenapa kamu mau Gais jadi Guru les?"
Mendapat pertanyaan itu, Agata buru-buru memikirkan jawaban yang layak. "Kan Papa yang minta."
Naya tidak begitu yakin, seharusnya gadis di depannya menolak dengan tegas, atau seperti biasanya menjelekkan nama Gais. Akan tetapi, kali ini tidak.
"Kenapa enggak belajar sama aku aja? Atau sama Guru les resmi." Naya masih berusaha bertanya, detik kemudian ia tersadar kalau pertanyaannya terdengar tidak terima, seperti cemburu. Ah, apa ada rasa cemburu di benaknya? Naya tidak paham.
"Kalau belajar sama lo, yang ada enggak masuk ke kepala. Lagian cuma les doang, lo cemburu sama Kakak lo ini?" Agata membalas tidak kalah sinis, meski itu benar kalau niatnya merebut Gais.
![](https://img.wattpad.com/cover/151571342-288-k353718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coolkas Boyfriend | END
Fiksi RemajaGaiska adalah ketua kelas teladan yang menjalani kehidupan keluarga yang pelik, dikenal sebagai pemuda dingin dan tegas. Namun, karena sebuah alasan, dia memacari gadis berkacamata bernama Sanaya, saudara musuhnya, yakni Agata. Di sisi lain, pemuda...