3.078 MDPL ⚠Jarang up⚠

13.Missing (part 1)

Dan setelah keganjilan tadi selesai,mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan untuk menyusul rombongan yang terlebih dahulu.

Dan anehnya diperjalana ada yang aneh dengan kak Reina dan kak Krisna mereka semua tampak dingin dan berubah pucat pasi,dan tak ada obrolan diantara mereka,Dan seketika bulu kuduk Faiz terasa berdiri.

Tak terasa mereka bertiga kini sudah melewati tiga pos yaitu,pos 3 Tegal jamuju,pos 4 Tegal masawa,pos 5 Sangiang rangkah,dan ternyata rombongan yang lain sudah menunggu di pos 5,setelah berunding mereka memutuskan untuk berkemah di pos 6 Goa walet.

Dan keanehan kembali terjadi,Rombongan kak Krisna kini nampak memperlihatkan gelagat aneh,semua dari mereka kini berwajah dingin dan pucat pasi,dan kini mereka jarang berbicara,dan keanehan itu tak hanya dirasakan oleh Faiz semata semua teman-temannya kini mencium keanehan,dan mereka hanya menepis anggapan itu.

--------------------

Subuh sekitar jam 02:30 dini hari,karena laki-laki dan perempuan berbeda tenda jadi Faiz dan Aul sekarang lebih leluasa untuk begadang,dan entah kenapa diluar itu seperti ada seseorang yang menggoyangkan tenda laki-laki,karena Faiz dan Aul masih belum terlelap mereka menyadari hal itu,mereka pikir itu adalah anakperempuan yang menggoyangkan tenda mereka.

Mereka lebih memilih positif thinking,dan sendari tadi jika boleh jujur faiz merasakan aura yang sangat kuat tapi cenderung positif dan anehnya dia tidak bisa melihat sosok apa mereka,dan saat keluar tenda Aul dan Faiz melihat rombongan kak Krisna menatap dengan tatapan sendu,pakaian mereka kini berbeda kondisi,pakaian mereka kini compang camping dan kotor,dan yang lebih mengherankan ada luka lebam di pelipis kiri dari kak Marcel.

"Ka-ka--kak ke--na-na--pa"tanya Aul kaget sekaligus takut

"Tolong"hanya jawaban itu yang terlontar dari mulut mereka,mereka hanya menatap sendu dengan bibir pucat pasi

"Ma-k-k--su-d ka-k-ak a-pa"tanya Aul mulai ketakutan,dan Faiz baru menyadari sesuatu bahwa tenda milik mereka sudah tidak ada,hanya ada dua tenda milik faiz dan teman-temannya

"Tolong"kembali jawaban itu yang terlontar,tapi tunggu dulu ada yang aneh seharusnya mereka bersepuluh tapi mereka hanya ada enam,Faiz dan Aul saling menatap heran dan takut,dan tak lama mata Faiz terpejam dan seakan ditarik kesuatu waktu.

Flashback on

"Eh Lo jangan mentingin diri sendiri dong"sungut seorang perempuan,yang sudah tak asing lagi Dimata Faiz,tapi tunggu kemana yang lain,kenapa hanya ada dia dan rombongan kak Kris,dan tunggu kenapa mereka ada di hutan.

"Eh maksud Lo apa,kita disini gara-gara dia tau"tukas seseorang dengan nada tinggi

"Ya,gua juga tau,tapi Lo jangan mentingin ego Lo dong kita disini sama-sama bukan cuman Lo sama ego Lo"bela seorang laki-laki,tapi siapa yang sedang terbaring pingsan dengan luka di pelipisnya,tunggu itukan kak Marcel dan yang sedang berdebat itu adalah kak reina,kak Krisna,kak gio,sama kak Shintia,dan kenapa mereka ada disini,dan apa yang mereka debatkan.

"Udahlah gua mau pergi sendiri, siapa yang mau ikut gua ayok kita tinggalin aja si biang kerok ini"ujar kak geo yang sepertinya sudah bodo amat dengan keadaan kak Marcel,dan ternyata kak marten,kak Krisna,kak geo,kak Yolan,kak Shintia,lebih memilih pergi, meninggalkan yang lain.

"Nur kamu bawa peralatan kita kan"tanya kak Reina panik

"Iya Rei,tar gue ambil ditas"jawab kak nur sembari mencari sesuatu di tasnya

"Lola lu periksa keadaan Marcel,gue sama Adit mau cari ranting atau apalah"tutur kak Reina berdiri dan saat akan berlalu kak Lola memeriksa denyut nadi kak Marcel,dan kenyataan berkata lain.semua yang mendengarnya hanya bisa menangis meratapi nasib.

Flashback end

Dan tak lama pingsan Faiz pun tersadar dan sepertinya waktu telah berhenti sewaktu Faiz pingsan,karena kini ia masih berada di tempatnya semula dengan arwah-arwah didepan mata.

"Tunggu aku tau siapa kalian,kalian mau apa"tutur Faiz berani

"Tolong"hanya itu yang sendari tadi keluar dari mulut mereka

"Maksud kalian apa"tanya Faiz yang kini mulai berani,setelah Faiz mengatakan itu mereka menghilang dan hanya meninggalkan sesuatu,bukan itu adalah sebuah petunjuk.

Faizananda