8.unrequited love

971 33 0
                                    

"Gue suka sama orang.............."jawab Aul terhenti"gue suka sama Lo win dan gue gak bisa bohongi rasa ini"jawab Aul dalam satu tarikan nafas

Windi hanya dapat menghela nafas panjang"gue juga tau Lo suka sama gue,tapi sorry gue gak bisa buat Nerima lo"jawab windi jujur

"Apa gara-gara dia"tanya Aul pasrah

"Maaf banget gue gak bisa Nerima lo,gue takut kalau gue terima Lo persahabatan gue sama Dia bisa hancur,dan Lo tau sendiri dia suka sama Lo"jawab windi sembari menahan air matanya agar tidak menetes

"Please win gue suka sama lo,dan cuman Lo yang bisa buat gue nyaman,dan asalkan Lo tau gue gak suka sama dia"jawab Aul sembari menggenggam lembut tangan windi

"Ma-af g-ue--ga--k bi-sa"jawab windi tersendat karena air matanya sudah menetes

"Iya gue tau,tapi kita coba jalanin seperti ini dulu.Udah jangan nangis ya"jawab Aul tegar sembari mengusap pipi Windi

Secara tak sadar Windi sekarang berada dalam dekapan Aul hangat,nyaman,itu yang Windi rasakan dan Windi pun tak bisa membohongi perasaannya bahwa ia jatuh cinta pada temanya itu.

"Udah gue gakpapa juga,udah jangan mentingin gue,orang oppa-nya aja gak suka sama gue.Justru gue bahagia kalo sahabat gue udah punya pacar"ucap seseorang yang dari belakang dengan suara sendu

"Eh enggak maksud kamu apa nay"tanya Windi sembari menghapus air matanya

"Udah kalian ngapain bohong juga orang tadi gue denger semuanya"jawab Naya jujur

"En--gak kok"jawab Windi menunduk

"Udah ah Jangan bohongin perasaan kalian deh,gue juga tau kalian saling suka dan selama ini gue yang jadi penghalang cinta kalian.Dan untuk kamu win maaf ya karna ego gue lu gabisa dapetin cinta lu dan lu lebih mendingin perasaan temen lu daripada perasaan lu sendiri,Dan buat kamu oppa maaf ya karena udah agresif sama lu tapi emang susah mencintai orang yang tidak mencintai kita,ah udahlah pasangan baru cap cus ke kantin yok"ajak naya sembari menarik tangan keduanya,Windi dan Aul hanya dapat saling menatap heran dengan ucapan temannya itu.

-------------

Naya POV

"Eh Nisa kamu liat si Windi gak"tanya Naya pada Anisa teman sekelasnya

"Tadi sih liat di bangku depan lapangan"jawab Nisa sambil menunjuk salah satu bangku dan terdapat siswi yang sedang duduk

"Oh makasih ya"jawab naya sembari berlalu

Naya pun berlalu hendak menghampiri Windi dan tak lama ada seseorang yang duduk disana,dan sepertinya lelaki itu tak asing Dimata Naya.

Deg rasa sakit yang menjalar ditubuhnya ketika mendengar percakapan kedua orang itu,Sakit memang ketika mendengar bahwa orang yang kita cintai tak mencintai kita dan malah mencintai sahabat kita.

'buat apa nangis,emang dengan nangis oppa balas cinta gue,enggak tuh'

Kata kata itulah yang bisa menguatkan hati Naya dan agar tidak jatuh air mata.Dan karena itulah dia memutuskan untuk keluar dari balik pohon tempat persembunyiannya.

"Udah gue gakpapa juga,udah jangan mentingin gue,orang oppa-nya aja gak suka sama gue.Justru gue bahagia kalo sahabat gue udah punya pacar"ucap Naya yang dari belakang dengan suara sendu dan terdengar ragu

"Eh enggak maksud kamu apa nay"tanya Windi sembari menghapus air matanya

"Udah kalian ngapain bohong juga orang tadi gue denger semuanya"jawab Naya jujur sambil berusaha menahan air matanya agar tidak menetes

"En--gak kok"jawab Windi menunduk

"Udah ah Jangan bohongin perasaan kalian deh,gue juga tau kalian saling suka dan selama ini gue yang jadi penghalang cinta kalian.Dan untuk kamu win maaf ya karna ego gue lu gabisa dapetin cinta lu dan lu lebih mendingin perasaan temen lu daripada perasaan lu sendiri,Dan buat kamu oppa maaf ya karena udah agresif sama lu tapi emang susah mencintai orang yang tidak mencintai kita,ah udahlah pasangan baru cap cus ke kantin yok"ajak naya sembari menarik tangan keduanya,Windi dan Aul hanya dapat saling menatap heran dengan ucapan temannya walaupun ia diluar Tegar tapi siapa sangka jauh didalam hatinya Naya sangatlah Rapuh.

-----------

"Eh gaes gue punya gosip baru nih"tutur Naya sembari duduk disamping Novan

"Apaan apaan"tanya Novan antusias

"Eh Lo cowok suka gosip ye"tutur Dina geli

"Ya biar juga kan siapa tau ada gosip yang jadian Kitakan bisa makan gratisan"jawab Novan yang paling Suka gratisan

"That's right baby,ada kabar gembira loh"jawab Naya sembari mencomot cireng bi Tini milik Novan

"Eh mbak cireng siapa itu,beli sana gak modal banget"sindir Novan tak suka

"Eh Dugong atlantik,lu juga dibeliin gue pake duit gue pula"sungut Dina gemas

"Udah udah diem,lagian jangan gosip dong itu namanya ghibah,Emang gosip apaan"tanya putri dengan wajah yang pingin ditabok

"Yih ponakan Miyabi,lu juga sama aja"tutur Dina gemas

"Udah ah gak jadi ngegosip gak mood"Rajuk Naya yang mood nya berubah drastis

"Ish Nay jangan gitu dong,kalo ada gosip tuh bagi-bagi dong"tutur Novan yang keponya kumat

"Iya iya ini gue mau cerita"jawab Naya

"Eh kalian mau dengerin gak trio penggila PUBG"tanya Naya sembari menyulut ketiga orang itu

"Kagak gosip lu gak bermutu"jawab Faiz acuh tak acuh

"Denger dulu Napa soalnya ini ada sangkut pautnya sama kita"tutur Naya gemas

"Apaan"jawab Noval kesal

"Gini loh ada diantara kita yang udah melepas masa jonesnya mas broh"teriak Naya senang untung saat itu kelas sedang kosong hanya ada kedelapan orang itu.

"Makan-makan"teriak Novan tak kalah senang

"Dasar otak gratisan"tukas naya geleng-geleng dengan tingkah temannya itu

"Siapa bebs"tanya Dina penasaran

"Siapa lagi kalo bukan"jawab Naya sembari bangkit dan berjalan kearah Windi dan Aul,dan Naya pun menyatukan tangan keduanya"mereka"sambung Naya

"What the,wah ul lu mah diam diam menghanyutkan kek tai"tutur Noval heran dan Aul hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Eh win lu mah suka rahasia-rahasiaan dih"celetuk Novan

"Kalo dia bilang tar lu minta makan-makan lagi"sungut Dina gemas

Keduanya hanya bisa cengengesan dan tak menjawab pertanyaan yang lain.Dan tak lama bel pelajaran berbunyi dan guru pun masuk ke kelas,tidak banyak yang berubah sekarang hanya sekarang seorang Naya yang tadinya periang kini jadi pendian dan hal itu dirasakan oleh sahabat masa kecilnya itu.

"Nay kamu kenapa kok diem sih,apa Gegara aku yaudah aku batalin semua ini ya buat kamu"tutur windi merasa bersalah

"Enggak kok win,aku cuman butuh waktu buat sendiri aja"jawab Naya sembari tersenyum tulus

"Kamu janji gak bakal musuhin aku kan"tanya Windi takut

"Enggak kok,kan kita udah sahabatan dari kecil masuk harus musuhan"jawab Naya sungguh-sungguh

Dan bel pulang pun berbunyi,banyak yang berubah dari naya kini ia jadi pendiam selama pelajaran berlangsung.

'apakah gue harus putusin Aul agar Naya kembali seperti dulu'

Pikiran itu sempat muncul dipikiran Windi tapi ia tepis jauh jauh.
























Faizananda

3.078 MDPL ⚠Jarang up⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang