Such young love, but
.
.
."Kok Lo jadi kayak anak labil yang kelebihan hormon ya. Kemaren ngamuk, terus sekarang senyum-senyum."
Aku menghela nafas.
"Kamu tuh juga kenapa senang banget rewelin orang sih, Bin. Aku ngomel komen, aku senyum komen. Kamu mau aku cakar aja biar diem?"
"Wihh pedas cabenya mulai keluar." Komentarnya membuatku mengumpat didalam hati.
Hanbin tertawa.
"Gue kira Lo kesemsem sama gue gara-gara permen milikita. Abisnya Lo sering liatin gue sambil senyum. Gue kan bisa baper."
Mati. Dia tahu?
"Aku miskin banget ya, bisa dipikat pake permen. Oke, pas aku liat kamu aku bakalan lempar pake sepatu. Deal?"
Hanbin terlonjak berlebihan.
"Becanda hei abon cabe. Gue kalo naksir cewek ngasihnya bukan permen milkita, kali.."
Aku mengangkat alis, berpura tak tertarik.
"...aku kasih Bodrek. Biar bisa dirindukan kapan saja."
Dasar receh. Korban iklan. Aku mulai melepaskan sepatu kiriku sementara Hanbin sudah bersiap kabur.
"Pesan ini disampaikan oleh Hanbin yang penuh pesona~" teriaknya sambil menghilang.
Aku menghela nafas frustrasi, menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Menutupi kedua sudut bibirku yang sudah siap tersenyum bahagia.
Dasar Kim Hanbin gila.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts - IKON Kim Hanbin FF [✔️]
FanfictionDalam ingatanku. Hari ini, kemarin, besok atau lusa. Kim Hanbin juga mencintaiku.