Everything is gray under these skies
.
.
.
"Bagaimana jika kamu mencoba membuat kenangan indah dalam imajinasimu itu menjadi realita. Kalau di dalam imajinasimu itu dia bisa membuatmu bahagia, mungkin juga dia bisa membahagiakanmu di dunia nyata."
Aku menghela nafas mengingat nasehat baik dokter saat aku melangkah keluar ruangannya.
Langit mulai gelap, barisan yang mengantri didepan halte bertambah ramai. Aku tidak sedang buru-buru, aku memilih duduk dan mencoba merenung dengan kepala dingin. Sampai aku sadar, hujan mulai turun dan tidak ada satu orangpun disekitarku. Berapa lama aku melamun?
Mobil berserta klakson bising di jalanan bertambah sibuk menerjang hujan.
"Hoiii!"
Aku mengerjabkan mata kaget. Hanbin sudah berdiri dengan payung ditangan menatapku heran. Mobil biru metaliknya terparkir tidak jauh dari halte.
Jika diingat, Hanbin dulu sering menemukanku saat aku mencoba menyembunyikan diri. Hanbin selalu muncul bak pahlawan disaat aku butuh pertolongan. Lalu saat pahlawan itu menghilang, tidak ada satupun yang mencariku.
"Yah, lo bengong aja gue panggilin dari tadi. Gini nih efek drama, kalo hujan, cewek bawaannya galau mulu."
Aku tersenyum. Omelan tidak bermutu darinya selalu mengundang tawa.
"Lo abis dari mana? Sekarang mau kemana?" Gemasnya tidak mendapatkan jawaban dariku.
Aku ingin pergi... ketempat dimana aku bisa tenang menjalani hidup. Dimana tidak ada orang yang tahu kelemahanku. Ketempat dimana aku bisa membedakan mana fana dan nyata tanpa perlu mengkonsumsi obat. Ketempat dimana aku bisa bahagia..
"Ayok gue anter!" Hanbin menarik tanganku geram. "Lo bisa sakit diem kayak orang gila disini, kalo lo sakit kerjaan gak beres, kalo kerjaan gak beres gue juga yang repot!"
Aku tertawa pelan, mengikuti langkahnya. Meski jalan didepan berwarna abu, aku bisa melihat tujuan kami, mobil biru terang milik Hanbin terparkir ditepi jalan.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts - IKON Kim Hanbin FF [✔️]
Fiksi PenggemarDalam ingatanku. Hari ini, kemarin, besok atau lusa. Kim Hanbin juga mencintaiku.