Our life was cutting through so loud
.
.
."Jadi... gue boleh tau kenapa lu kayak anak ilang dengan muka dan badan babak belur gitu? Preman mana yang gangguin? Biar gue hajar."
Aku tersenyum pelan. Hanya sedikit kepeduliannya saja, aku sudah berterimakasih. Amat bahagia sekarang.
"Walau aku pengen cerita tapi aku gak bisa cerita." sialnya aku hanya akan memperburuk diriku didepan Hanbin.
"Ya udah. Tapi Lo baik-baik aja kan. Kalo ada apa-apa Lo gak udah sungkan minta tolong gue ya."
Mataku mulai memanas.
"Aku rasa dunia sudah mulai membaik. Dunia jahat yang ku tahu bertebaran sampah ini, mulai baik padaku."
Aku tidak sadar berkata pelan membuat Hanbin memusatkan perhatiannya padaku. Aku tidak mau dia melihat sisi jelekku seperti ini.
"Ya, lo gak salah. Sampah tuh memang jadi permasalahan nomor satu di dunia. Pemerintah aja yang punya kekuatan, kewalahan. Apalagi elo cewek pendek yang gak ramah sama sekali, mana bisa ngadepin sampah."
"Gue bukannya gak pernah lihat sampah ya. Gue sering banget liat, malah."
Hanbin menghela nafas. "Cukup ingat aja, lo tuh manusia. Lo punya bisa melakukan banyak hal dan lo pasti menang ngelawan sampah."
Aku mengerjabkan mata."Kok kamu bisa ngomong bener, Bin."
"Kan Lo pernah bilang, Lo gak suka kalo gue jadiin elo candaan saat Lo punya masalah."
Deg. Jantungku.
"Gue pengen lihat Lo ceria, diam-diam senyum geje pas liat gue, atau ngomel juga gak apa-apa."
Jangan lupa nafas.
"Karena gue gak suka liat wajah Lo susah, kek gini."
Aku gak boleh nyebur karena malu. Ingat ini kolam buaya.
Aku hanya tersenyum sambil bergumam terimakasih. Dunia sedikit baik karena aku mengenalnya.
"Tuh kan gue gatel-gatel!" Risih Hanbin menyembunyikan salah tingkah.
"Nih." Hanbin melemparkan buah cemara kering yang dia pungut entah dari mana.
Aku mengernyit tak senang.
"Gue gak ngasih sampah. Gue tuh selalu beruntung jadi gue ngasih separuh keberuntungan gue buat lo."
Aku hampir tersentuh kalau saja dia tidak meneruskan kalimatnya.
"Emang gue lebih pas kalo gombal gini, hati gue adeem banget. Ganteng banget lah gue."
Aku tidak mendengarkan lagi.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts - IKON Kim Hanbin FF [✔️]
FanfictionDalam ingatanku. Hari ini, kemarin, besok atau lusa. Kim Hanbin juga mencintaiku.