When there's cameras
.
.
.
"Kamu itu tipe yang beruntung, apa sial?"Aku menoleh memperhatikan temanku yang sedang memegang majalah peruntungan nasib yang baru dibeli. Aku mengangkat bahu tidak tertarik.
"Biar aku lihat." Lalu dia memperhatikanku lekat, aku tak mengindahkan, berusaha fokus pada pekerjaan. "Aku tidak bisa menebak." Desahnya sebal sambil menggelengkan kepala menyerah.
"Tetu saja dia beruntung." Kami berdua terlonjak kaget sambil tersenyum sopan saat Hanbin dengan berkasnya menghampiri kami. "Siapapun yang bekerja di sini pasti beruntung. Pekerjaannya tidak terlalu sulit tapi gajinya lumayan.." Candanya.
"Benar sekali, Pak. Saya juga merasa beruntung." Temanku itu bertingkah berlebihan menanggapi keramahan Hanbin, Ah—aku juga begitu, sepertinya.
"Heh?" Aku mengedipkan mata cepat bingung ketika keduanya kompak meminta persetujuan ku.
Kalau tidak salah, tidak ada satu hal pun yang aku rasa keberuntungan dalam hidupku. Ah, lagi aku tidak bersyukur mendapatkan rumah, biaya rumah sakit murah dan pekerjaan yang nyaman. Aku terlalu fokus pada perasaanku tanpa bersyukur jika aku tidak kesulitan dalam hal materi.
"Ya, tentu saja aku sangat beruntung." Aku tersenyum membuat keduanya senang karena setuju pada pendapat mereka.
Aku beruntung. Tidak ada satu orangpun yang harus tahu kemalanganku.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts - IKON Kim Hanbin FF [✔️]
Fiksi PenggemarDalam ingatanku. Hari ini, kemarin, besok atau lusa. Kim Hanbin juga mencintaiku.