Chapter 21

11.8K 624 51
                                    

"Louis! Sudah selesai kuliahnya?" Tanya Reishi yang menunggui Louis di dekat kelas.

"Reishi?? Kamu menungguku?" Louis balik bertanya dengan terpana.

"Iya, hehehe. Ayo kita ke cafe." Reishi menarik tangan Louis mengajaknya pergi.

"Padahal kamu bisa tunggu di cafe kampus saja." Kata Louis sambil mendekatkan lengannya ke lengan Reishi.

"Aku ingin lebih cepat bertemu." Jawab Reishi pelan dengan pipi merona.

"Ah! Reishiii... tolong jangan berkata seperti itu dengan wajah seperti ituu... aku bisa menciummu sekarang juga!" Batin Louis panik dan mengusap rambutnya.

"Aku juga..." jawab Louis pelan. Reishi menyengir dan keduanya masuk ke cafe.

"Nanti malam kamu ingin makan apa?" Tanya Reishi setelah memesan makanan.

"Apa ya? Bagaimana kalau makanan kesukaan Reishi?"

"Hee... kesukaanku sushi lho, kamu tidak suka ikan mentah kan?"

"Aaa... selain itu?"

"Onigiri?"

"Yaa... kalau Onigiri aku mau."

"Isinya apa?"

"Hmm... memangnya isinya apa saja?"

"Apa saja bisa, kalau kamu ingin yang segar, bisa masukkan umeboshi."

"Bagaimana kalau daging?"

Reishi langsung tertawa. "Oke, aku tidak tau kalau Onigiri isi daging pernah dibuat."

Louis juga tertawa. "Kamu tau kan aku pencinta daging."

"Louis-san!" Louis terlonjak karena tiba-tiba ada yang berseru menepuk bahunya dari belakang.

"Saiki-san??? Bisa kamu datang dengan cara normal saja?" Tanya Louis saat mengetahui siapa berseru mengejutkannya. Reishi sendiri sampai melompatkan ponsel dari tangannya karena ikut kaget dengan reaksi Louis yang terlonjak sampai menendang meja dengan lutut.

"Louis-san! Tolong aku!" Kata Saiki menarik Louis berdiri dan meremas kedua bahu Louis.

"Kamu kenapa? Kamu baik-baik saja?" Tanya Louis heran. Saiki terlihat panik, berkeringat, wajah merah, dan ada kissmark di lehernya.

"Tidak! Aku tidak baik-baik saja! Tolong aku! Dengarkan aku! Hah, hah," Saiki sampai susah bernafas.

"Reishi, tunggu sebentar ya," Louis tersenyum pada Reishi dan membawa Saiki agak jauh dari sana.

"Apa Sato-san baru saja diperkosa?" Tanya Reishi yang bisa melihat kondisi Saiki sebentar ini.

"Saiki-san, ada apa? Kamu kacau sekali." Kata Louis sambil memegang dagu Saiki.

"Keita-Senpai... ternyata Senpai menyukaiku, tadi dia menyerangku di ruang ganti, dia menciumku dan... dan..." Saiki terlihat panik sekali.

Louis mengusap pelan punggung Saiki. Berusaha menenangkannya. Walau dia sendiri kaget Saiki diserang Senpainya sendiri.

"Keita-Senpai kapten timmu kan? Padahal dia terlihat cool selama ini."

"Ya, dia berusaha menyembunyikannya selama ini, tapi karena aku pergi dua minggu kemarin, dia jadi tidak bisa menahan diri. Dia bahkan menyentuh bagian pribadiku dan, dan membuatku..."

"Kamu tidak menyukainya?" Tanya Louis.

Saiki terdiam. Tidak menyukainya? Dia tidak tau. Kalau dia tidak menyukainya, kenapa dia menikmatinya. Tapi kalau dia menyukainya, kenapa jadi stres begini?

How To Say I Love You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang