"Sudah lengkap semuanya kan?" Tanya Reishi sambil menutup koper.
"Sudah, terima kasih ya sudah membantuku berkemas." Kata Louis sambil menyandang tas.
Reishi mengangguk. "Ayo aku antar ke bandara, teman-temanmu sudah di sana?"
"Sudah, ada yang beberapa belum, termasuk aku." Louis menarik kopernya dan berhenti.
Reishi mengambil kunci mobil dan mendekati Louis yang menatap pintu depan.
"Louis?" Panggil Reishi.
Louis berbalik dan memeluk Reishi dengan erat. "Di bandara aku tak akan bisa memelukmu, sampai dua minggu ke depan aku tidak akan bisa memelukmu, menghirup wangimu, menciummu, melihat wajah indahmu saat aku membuka mata di pagi hari..."
Reishi memeluk Louis dan menangis "Louis..."
Louis menatap Reishi dan mengecup lembut bibir Reishi. "Jangan menangis... aku mohon, atau aku tidak akan sanggup berjalan keluar rumah ini."
Reishi membenamkan wajahnya di dada Louis. Rasanya sakit. Memikirkan dia tidak akan bertemu Louis 2 minggu ke depan. Seseorang yang mengisi kehidupannya dan memberi warna pada dirinya yang monochrome. Dan dia akan sendirian. Reishi tak biasa sendirian, dan sekarang tidak akan ada siapapun di rumah selain dia. Saat bersama orang tuanya, walau sering pulang malam, tapi pagi hari mereka selalu bertemu dan sarapan bersama.
"Lebih baik kita bergegas." Kata Reishi sambil mengusap pipinya. Louis menyentuh pipi Reishi dan menyatukan dahi mereka berdua.
"I love you Reishi..."
"I love you too Louis..."
###
"Hati-hati ya? Kabari aku sudah sampai ya?" Kata Reishi saat Louis sampai di bandara dan akan boarding.
"Iya Reishi, pasti aku kabari, kamu juga hati-hati di rumah ya?" Kata Louis.
Reishi mengangguk dan mata mereka bertatapan sebelum Louis berbalik. Keduanya menahan diri agar tidak menangis dan berpelukan di sana.
Reishi merasakan matanya berkaca-kaca saat Louis tidak terlihat lagi.
"Semoga kami bisa melewatinya." batin Reishi sambil berbalik dan keluar dari bandara.
"Damn..." bisik Louis sambil menunduk. "It hurt...."
###
Reishi menatap ponselnya sambil memeluk lutut. Menunggu kabar dari Louis apakah sudah sampai atau belum.
"Aku jadi tidak tau mau melakukan apa, ingin masak aku hanya sendiri..." kata Reishi pelan sambil meraih ponselnya dari atas meja.
Reishi membuka galeri foto. Dan melihat foto-fotonya dengan Louis. Dan banyak foto Louis yang sering diam-diam dia ambil.
"Ini hanya membuatku makin rindu saja..." kata Reishi pelan sambil memandangi foto Louis yang sedang tersenyum. Waktu itu Louis tidak tau kalau dia sedang di foto dan memberi senyum indahnya pada Reishi yang memperhatikannya.
Reishi kaget ketika ponselnya tiba-tiba bergetar dan menampil nama juga foto Louis di sana. Reishi bergegas menjawabnya.
"Halo, Louis? Sudah sampai?"
"Iya Reishi, aku sudah di hotel, istirahat sebentar dan langsung ke rumah sakit. Bagaimana di sana?"
"Ah, aman saja. Hanya kesepian..."
Louis menarik nafas dengan berat. "Aku juga Reishi..."
Reishi kemudian berusaha terdengar semangat. "Ah, aku tidak mau kamu kehilangan semangat di sana, semoga lancar ya kegiatannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Say I Love You (Yaoi) [Completed]
Roman d'amourReishi dikenalkan oleh ibunya pada anak temannya dari Amerika yang akan kuliah di kampus yang sama. Karena belum fasih bahasa Jepang dan juga belum pernah ke Jepang, dia akan tinggal bersama keluarga Reishi dan tidur di kamar yang sama. Louis, Ameri...