Chapter 1

107K 2.4K 206
                                    

"Reishiiii... ayo banguuun..." terdengar suara lembut memanggil Reishi dan mengetuk-ngetuk pintu kamarnya.

"Engh... hari apa ini?" Reishi dengan setengah sadar menghidupkan layar ponselnya dan memanyunkan bibir.

"Kaa-chan, ini hari Sabtu." Reishi kembali ke dalam selimut.

"Iya, Kaa-chan mau minta tolong, jemput anak teman Kaa-chan ke bandara."

Reishi menyembulkan kepalanya dari tepi selimut.

"Anak teman Kaa-chan dari mana?" Tanya Reishi sambil membuka pintu kamar.

"Amerika, dia akan kuliah di kampus yang sama denganmu, kamu bisa jemput dia?"

"Dia sendirian saja ke sini?"

"Iya, jadi kamu tunggu dia di bandara ya?"

"Oke, jam berapa dia sampai di Narita?"

"Jam 10.00."

Reishi melirik jam dinding di sebelah kanannya dan kaget.

"Setengah jam lagi, kalau begitu aku mandi dulu Kaa-chan." Reishi mengecup dahi ibunya dan berjalan cepat ke kamar mandi.

###

Reishi berdiri di gerbang di mana penumpang dari pesawat yang tiba keluar. Karena sudah jam 10.15, Reishi takut orang itu ternyata sudah keluar dan kebingungan. Apalagi dia hanya sendirian. Bisa saja kena tipu berhubung dia belum bisa bahasa Jepang.

"Kaa-chan bilang dia pakai jaket biru, rambutnya pirang, Kaa-chan tidak bisa kasih fotonya karena dia tidak suka difoto. Mungkin aku memang harus seperti ini saja." Reishi memegang kertas yang bertuliskan besar-besar "Louis Kingsley"

Beberapa gadis melirik Reishi dengan merona. Reishi pura-pura tidak tau agar tidak salah tingkah.

Sekitar 20 menit berlalu. Reishi mulai khawatir karena tidak ada seseorang dengan ciri-ciri yang disebutkan ibunya, mendekati Reishi.

"Jangan-jangan dia memang sudah keluar dan mencoba mencari alamat kami dengan taksi??" Tanya Reishi panik dan menoleh ke kanan.

Matanya terkunci pada sosok tinggi besar berbalut jaket biru, rambut pirang dan menyandang ransel serta menyeret koper besar berjalan ke arahnya. Dan ketika sosok tinggi itu sampai di depannya, Reishi bisa melihat mata birunya yang sewarna dengan langit siang hari.

"Hi?" Sapanya sambil tersenyum.

"Louis Kingsley?" Tanya Reishi tak lepas dari mata biru itu.

"Yes."

"Tinggi sekali! Ya ampun! Apa dia artis??" Batin Reishi heboh.

###

"Selamat datang di kediaman Yamazaki, Louis. Perkenalkan sekali lagi, aku Yamazaki Reika. Dan ini Reishi anakku, dia akan jadi teman sekamarmu. Dan juga seniormu di kampus." Kata Reika, ibu Reishi saat Louis sampai di rumah, dengan bahasa Inggris yang fasih.

"Terima kasih, maaf merepotkan sebelumnya, Reika-san dan dan Reishi-san." Kata Louis. Walau belum fasih bahasa Jepang. Louis tidak lupa dengan cara memanggil nama di Jepang.

"Langsung panggil namaku." Batin Reishi dengan perasaan aneh.

"Nanti kamu bisa belajar bahasa Jepang dengan Reishi ya? Nah sekarang kamu istirahat dulu," Reika menoleh pada Reishi dan berbicara dengan bahasa Jepang. "Bawa Louis ke kamar ya?"

"Yosh." Reishi tersenyum sambil mengangguk.

(Mulai dari sini, siapa saja yang berbicara pada Louis berbahasa inggris, kecuali ada keterangan setelah dialog)

How To Say I Love You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang