Chapter 6

24.4K 1.5K 85
                                    

Louis menatap Reishi yang tertidur dipelukannya. Reishi sudah memeluknya dalam tidur sejak sejam lalu. Sejak pertama dia tidur dengan Reishi sudah seperti ini. Namun Louis memakai bajunya saat tidur. Dia akan tersiksa semalaman kalau tidur tanpa baju dan dipeluk Reishi sampai pagi.

Louis tidak bisa tidur nyenyak sebenarnya karena pelukan Reishi. Sesekali Reishi tidak sengaja menyentuh bagian pribadinya. Louis pasti akan kurang tidur malam ini. Dia berusaha menahan gejolak aneh di perutnya. Sesekali hampir saja dia mengecup bibir Reishi. Dia tidak mau. Tidak ingin mencuri ciuman seperti itu.

Setelah menangis di tempat favorit Reishi tadi. Reishi mengantuk dan Louis menggantikannya membawa mobil. Bahkan Reishi tidak mengganti baju dan langsung melompat ke kasur saat sampai di kamar.

"Aku tidak mungkin memberi tahunya soal Yuuna-sensei yang pergi dengan laki-laki lain. Aku ingin dia mengetahuinya sendiri." Batin Louis dan mengecup rambut Reishi yang wanginya sangat dia sukai. Dan mulai tertidur.

###

Tidak terasa sebulan berlalu. Reishi dan Louis sama-sama disibukkan oleh kuliahnya. Reishi bahkan sampai pulang lewat jam 9 karena sibuknya. Sehingga dia lupa soal Yuuna.

Louis yang masih bisa pulang sore khawatir dengan kesehatan Reishi. Dan dia sangat rindu ingin berbicara dan menghabiskan waktu dengan Reishi. Ketika Reishi pulang jam 9 atau kadang jam 10. Dia langsung tertidur.

Louis memandangi Reishi yang terlelap nyenyak sekali. Louis mendekati Reishi dan menyibak poni Reishi yang menutup mata dan dahinya.

"Ah aku rindu sekali..." batin Louis dan jemarinya mengusap garis rahang Reishi. Dan tak sadar wajahnya semakin mendekat dan mengecup dahi Reishi.

"Ngh.." Reishi bereaksi dan bergerak sedikit membuat Louis dengan cepat menarik kepalanya menjauh.

"Apa yang sudah aku lakukan?" Tanya Louis panik sambil mengawasi Reishi yang ternyata menggigau dan tertidur lagi.

Louis menghela nafas berat dan berbaring di samping Reishi. Beberapa menit setelah itu, Reishi yang di bawah alam sadarnya menjangkau Louis dan menarik Louis ke pelukannya. Memeluk Louis dengan erat masih tertidur lelap.

"I really love this." Batin Louis tersenyum lembut dan membalas pelukan Reishi kemudian ikut terlelap.

###

Reishi menguap sambil meregangkan tubuhnya saat keluar dari lab. Dia akhirnya bebas dari Makoto, dosen gilanya itu dan berniat mengajak Louis makan. Reishi memeriksa ponsel. Tertera jam 05.30 di sana.

"Louis-san masih di kampus kah?" Tanya Reishi dan menelepon Louis.

Louis yang ingin menaiki kereta berhenti karena mendengar bunyi ponsel dan merogohnya dari kantong.

"Reishi? Ada apa?" Tanya Louis sambil masuk ke kereta.

"Kamu sudah pulang? Aku ingin ajak makan malam." Kata Reishi sambil mengacak pelan rambutnya.

Seketika Louis langsung melompat melewati pintu kereta yang akan menutup membuat semua orang di dalam dan luar kereta termasuk petugasnya kaget.

"Belum! Aku belum pulang! Ayo kita makan bersama!" Seru Louis semangat berlari dari stasiun menuju kampus yang berjarak sekitar 1km.

Reishi tertawa sambil menyimpan ponselnya. Dia pun juga senang sekali akhirnya bisa makan malam bersama Louis lagi. Dia sangat kesepian walau sibuk dan bahkan untuk mengobrol dengan Louis saja dia tidak ada waktu.

"Sebenarnya dia dimana ya?" Tanya Reishi dan berjalan ke toilet untuk memenuhi panggilan alam.

Reishi keluar dari toilet dan mendengar suara dari toilet perempuan. Suara orang muntah. Dan suara keluhan, lalu orang itu berbicara. Dan Reishi kenal suaranya.

How To Say I Love You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang