Chapter 2

39.1K 1.7K 168
                                    

"Whaa... kampusnya keren," kata Louis saat sampai di kampus dan sudah memasuki kawasannya.

"Omong-omong, kenapa kamu memilih kuliah ke sini?" Tanya Reishi menjajari langkah Louis. Kaki Reishi panjang, tapi kaki Louis lebih panjang.

"Aku ingin tinggal di Jepang, sudah lama aku bermimpi akan kuliah dan meniti karir di sini, tapi sayangnya saat persiapan untuk ke sini, aku malah disibukkan oleh hal lain, jadi tidak sempat belajar bahasa dan daerahnya."

"Kamu dengan beasiswa?"

"Iya,"

Reishi ingin tau apakah dia orang berkecukupan atau tidak. Tapi tidak mungkin menanyakan itu padanya. Tidak sopan.

"Kalau aku lulus beasiswa, orang tuaku tidak akan melarangku ke sini," lanjut Louis.

"Ah begitu, orang tuamu tidak setuju kamu di sini?"

"Bukan tidak setuju, karena aku anak tunggal, mereka tidak bisa jauh dariku, padahal aku sangat ingin kuliah di sini."

Reishi tersenyum geli karena lelaki besar di sampingnya ini mendapatkan overprotected dari orang tuanya.

"Makanya kamu dititipkan ke Kaa-chan yang teman orang tuamu?"

"Iya, kalau tidak salah, Mom dan Reika-san sangat dekat saat SMA, Mom pernah sekolah di sini."

"Kaa-chan tidak pernah cerita kalau dia punya sahabat di Amerika. Yah Kaa-chan memang sangat pelupa."

Louis ingin menjawab namun beberapa mahasiswi berhenti di depan mereka dengan wajah berseri.

"Senpai (senior) bawa siapa? Keren sekali," kata salah satu mahasiswi itu sambil memandang kagum pada Louis yang tidak tau apa yang mereka katakan.

"Ah, ini mahasiswa baru di jurusan kita, kenalkan, namanya Louis Kingsley, dia belum fasih bahasa Jepang."

"Hello, Louis-san. Nice to meet you." Sapa mereka dengan bahasa Inggris sambil mengulurkan tangan bergantian.

"Hello, nice to meet you too," jawab Louis sambil tersenyum menjabat tangan mereka bergantian. Membuat semua gadis-gadis itu merona karena senyuman Louis benar-benar memukau.

"Senpai, cocok sekali bersama Louis-san." Kata salah satu mahasiswi itu dengan semangat.

"Cocok? Maksudnya?" Reishi bertanya bingung.

"Iya sama-sama tampan dan tinggi, kebetulan juga jalan berdua, keren sekali." Jawab yang lainnya.

"Hahaha, kalian bisa saja." Reishi tertawa membuat gadis-gadis itu ingin mencubit pipi Reishi saking gemasnya.

"Oiya Senpai, Yuuna-sensei di dalam, di labor."

"Eh? Oh oke, thanks ya? Aku mau ajak Louis-san keliling dulu." Reishi tersenyum.

"See you girls," kata Louis sambil tersenyum.

Kemudian mereka mimisan karena mendapat dua senyum memukau itu. Keduanya terlalu tampan untuk berkeliling di kampus sebagai mahasiswa. Harusnya mereka di panggung atau di drama tv.

Dan Reishi melihat Yuuna berjalan melintasi mereka dengan gerakan cepat.

"Yuuna-sensei," panggil Reishi. Yang dipanggil berhenti dan menoleh ke belakang.

"Rei-chan? Ah, ada apa hari libur ke sini?" Tanya Yuuna berjalan mendekati Reishi dan menoleh pada Louis yang tersenyum padanya.

"Aku membawa mahasiswa baru untuk berkenalan dengan kampusnya. Dia akan kuliah di sini mulai hari Senin besok." Jawab Reishi menatap Yuuna dengan lembut

How To Say I Love You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang