Chapter 19

12.4K 645 57
                                    

"Waaa... aku senang sekali hari ini." Kata Makoto saat Reishi sedang fokus pada mikroskopnya.

"Ada apa Sensei? Apa sekarang ulang tahunmu?" Tanya Reishi masih dengan mata tetap menempel ke mikroskopnya.

"Bukan, tapi mahasiswa favoritku sehat dan semangat hari ini."

Reishi menoleh pada Makoto dan tersenyum. "Terima kasih Sensei."

"Kenapa bisa? Terakhir waktu aku menyuruhmu pulang kamu seperti zombie."

"Hari Sabtu aku ke Osaka, aku menemui Louis."

Makoto terdiam dan berwajah aneh. "Dan kalian menghabiskan waktu berdua di sana?"

Reishi mengangguk sambil merona. Makoto menatap Reishi tak percaya. Setelah menemui Louis, Reishi kembali ceria dan mudah tersenyum. Pipinya bahkan merona. Sangat berbeda sekali dengan Reishi yang hari Jumat kemarin.

"Kamu benar-benar serius ya Reishi-kun?" Tanya Makoto duduk di samping Reishi dan menopang dagunya ke meja.

"Ya Sensei, aku serius pada Louis. Ini bukan perasaan main-main." Kata Reishi dan duduk di depan Makoto.

"Aku lihat kamu orang yang mudah jatuh cinta. Dengan Yuuna-Sensei juga, dan kamu juga mudah melupakannya."

"Tapi kali ini tidak Sensei, Louis sangat menyayangiku, bagaimana mungkin dengan mudahnya perasaanku hilang. Aku tidak akan menemui di manapun orang yang mencintaiku seperti dia."

"Aku tau... walau kalian masih sangat muda untuk perasaan seserius ini. Kamu lihat saja aku, sampai sekarang belum menikah."

"Umur Sensei berapa sekarang?"

"32, dan gadis-gadis tidak ada berani mendekatiku."

"Sensei dong yang mencari."

"Hmm... belum bertemu yang tepat di hati."

"Kalau begitu ya tentu saja belum ada sampai sekarang."

"Tapi Reishi-kun, bagaimana perasaan kalian bisa bersambut, aku penasaran, serius."

Reishi tiba-tiba terbayang bagaimana pertama kali dia dicium Louis. Dan kemudian Louis menyatakan perasaannya. Sampai insiden penusukan itu terjadi.

"Mungkin saat pertama kali Louis menciumku, hatiku sudah tertangkap olehnya. Tapi aku belum mengerti karena tidak pernah menyukai pria sebelumnya, aku malah membuatnya sedih. Saat Louis tertusuk waktu itu aku menyadarinya. Aku sangat takut kehilangan dirinya. Ketakutanku waktu itu sampai sekarang tidak bisa kulupakan. Apalagi waktu itu dia tertusuk karena melindungiku."

"Astaga... kisah kalian lebih indah dari pada kisah pasangan straight, boleh aku tau? Kalian melakukan seks kan?"

"Iya Sensei, tentu saja."

"Bagaimana rasanya? padahal sebelumnya kamu dengan perempuan,"

"Aku belum pernah melakukannya dengan wanita sebelumnya Sensei."

Makoto menatap Reishi kaget. "Jadi kamu masih virgin? Sebelum dengan Louis?"

"Ya, Louis juga, jadi itu sama-sama saat pertama kami."

"Astaga, aku saja sudah melakukannya waktu SMA, kenapa kamu di umur segini baru kehilangan saat pertamamu?"

"Karena sejak SMA, aku suka pada wanita yang lebih tua, seperti guruku sendiri, atau anak kuliahan. Dan saat kuliah aku selalu tertarik pada dosen, atau wanita kantoran. Jadi aku tidak ada keberanian untuk melakukan itu dengan mereka."

How To Say I Love You (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang