CHOICE 4

844 112 32
                                    


Mian up ulang dikarenakan Wattpad eorr *nangis di pojokan

Warning!!

Typo bertebaran😂

~Happy Reading~

"Apapun yang terjadi tak bisa ku percaya. Masih tak bisa aku atur di kepalaku. Ujung jariku tidak peka pada perasaan naluriku. Dan semua itu masih bertahan".

.
.
.
.
.
.
.

CCCIITTT...

BBBRAAKK...

Suara yang mampu terdengar hingga kurang lebih seratus meter memekakkan telinga orang. Membuat jantung seseorang seketika berpacu cepat. Orang-orang baik pejalan kaki atau pun pengendara yang baru turun dari kendaraan segera menghampiri tubuh gadis yang tergeletak tak berdaya di aspal jalan raya. Salah satu orang menghubungi ambulan, sedangkan beberapa  orang menatapnya kasihan melihat gadis itu terluka parah sampai darah segar mengotori aspal jalanan.

Sosok gadis lain yang tersungkur di pinggir jalan dengan dahi lecet juga di bantu beberapa orang untuk bangun. Saat gadis itu bangun, ia membeku di tempat melihat gerombolan orang-orang pada satu titik di mana yang ia ketahui sebagai sosok yang menyelamatkannya karena insiden beberapa menit yang lalu.

Polisi dengan sigap datang ke lokasi kejadian, sedangkan laki-laki yang berusaha mengejar gadisnya baru datang dan ia juga merasakan ada hal yang buruk sampai langkah kakinya tepat di gerombolan tersebut. Ia berusaha untuk menerobos dan sampai lah ia pada titik penglihatan orang-orang. Dimana sosok gadis tidak sadarkan diri dengan banyak darah. Laki-laki itu jatuh terduduk lalu menarik sang gadis dalam pelukannya sambil menangis.

Ia tidak peduli lagi dengan pakaiannya yang kotor oleh darah karena yang ia pedulikan adalah keselamatan sang gadis pujaan hatinya. Di sisi lain gadis yang masih berdiri di pinggir jalan langsung jatuh terduduk dan menangis melihat bagaimana sosok yang menyelamatkannya terluka parah. Dadanya sesak dan rasanya ia ingin mati melihat pemandangan di depannya.


Flashback


Malam harinya sebelum kejadian terjadi, kedua kakak adik ini saling bercanda tawa di sebuah kamar. Mereka tidak mengenal waktu meski ini sudah tengah malam. Lee Sun Yeon dan Lee Min Yeon sejak kejadian di ruang kesehatan tujuh bulan yang lalu hubungan mereka semakin akrab. Sun Yeon setiap malam menunggu ibunya tidur baru bisa menyusup masuk ke kamar adiknya.

Mereka saling bertukar cerita, mengerjakan pekerjaan sekolah kadang mereka bisa tidur sekamar. Kebahagiaan yang selama ini Min Yeon impikan sejak kematian ayahnya. Ibunya berubah begitu juga kakaknya yang menganggap dirinya anak nakal karena pulang dengan luka lebam tapi semenjak kakaknya tahu alasan di balik itu, Sun Yeon langsung memberikan kasih sayang kepadanya.

Lee Min Yeon menatap kakaknya yang asyik mengirim pesan dengan seorang laki-laki. Senyum Min Yeon merekah melihat kakaknya begitu bahagia, hanya itu lah yang dia inginkan. Melihat kakaknya bahagia sudah cukup untuknya.

"Eonni... Apa kau sedang jatuh cinta?" Tanya Min Yeon penuh selidik membuat rona merah di pipi kakaknya muncul.

"Benarkan? Eonni... Katakan siapa dia? Ayolah..." Min Yeon seperti anak kecil yang memohon di belikan sesuatu membuat kakaknya terkekeh geli.

CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang