chapter 7

71 5 0
                                    

"Pertemuan tak terduga dengan orang yang tak di sangka."

Huda sebenarnya dari tadi memperhatikan Hastya dari kejauhan sambil memetik gitarnya.

Setelah perfomance selesai Huda berniat menemui Hastya untuk mengembalikan sebuah buku  catatan seukuran saku milik Hastya yang ikut terjatuh bersamaan dengan pulpen tadi.

Huda menuruni panggung  dengan setengah berlari ,sayangnya dia sudah tidak melihat Hastya lagi.

"Yah... udah nggak ada tu cewek."ucap Huda sembari menepuk - nepukan buku itu ke telapaknya

"Cepet banget ngilangnya."sambung Huda

"Ya udah deh gue balikin kalo ketemu lagi aja ."

"Woyy...ngapain lo di sini kok muka lo kayak emak - emak lagi kehilangan anaknya aja." kata Dimas sambil menepuk pundak Huda dari belakang sontak saja membuat Huda kaget

"Oyyy..ngagetin aja lo." kata Huda refleks

"Wkwkwkwk nyariin apa kok kayak orang bingung aja ??" tanya Dimas

"Gue lagi bantuin semut yang lagi nyariin anaknya ."kata Huda

"Elah candaan lo kali ini garing banget sumpah....udah deh mendingan kita pulang sekarang." kata Dimas

"Okelah kalo begitu ." ucap Huda pasrah karena candaannya kali ini memang garing sembari berjalan ke parkiran untuk pulang.

******

Beberapa hari kemudian....
Saat pulang sekolah dan waktu itu sedang turun hujan.

Karena mobil Hastya tadi pagi harus di bawa ke bengkel untuk di service.

Hastya pun sekarang terpaksa untuk menunggu mobil jemputan pribadinya di depan sekolah.

Sudah hampir satu jam dan hujan belum reda Hastya masih menunggu mobil jemputannya yang  belum juga datang.

Hingga akhirnya Hastya memutuskan untuk memakai jas hujan dan berjalan menuju halte.

Biasanya halte di dekat sekolahnya itu rame dengan orang yang  menunggu angkutan namun hari ini sepi hanya ada seorang nenek yang duduk di kursi halte dengan di sampingnya ada barang belanjaan yang cukup banyak.

Setelah sampai di halte Hastya melepas jas hujannya  dan duduk di sebelah nenek tersebut.

"Kok baru pulang nak??"tanya nenek itu

"Emmm....iya nek tadinya saya nunggu jemputan pribadi tapi belum datang juga sampai sekarang ...ya saya memutuskan untuk nunggu angkutan umum saja disini."ucap Hastya ramah

"Nenek mau kemana atau habis dari mana kok barang bawaannya banyak banget."tanya Hastya

" Ooo....nenek tadi habis dari pasar trus tiba -tiba turun hujan  ya nenek berteduh saja di halte ini."

"Saya kira nenek mau nunggu angkutan."

"Oh...Enggak ....rumah nenek lumayan deket kok dari sini.... ya tapi dari pada blanjaan nenek basah semua ya mending nenek berteduh di sini dulu saja sampai hujan reda."

Saat si nenek dan Hastya sedang asyik mengobrol tiba-tiba datang seorang cowok  yang memakai jaket warna merah tanpa permisi langsung duduk di dekat Hastya.

Hastya yang kedinginan pun menyedekapkan tangannya.

"Dingin ya nak ?"tanya nenek

"Iya nek ."

Karena tidak tega dengan Hastya yang sedang kedinginan Huda pun melepas jaketnya dan kemudian memakaikannya kepada Hastya.

"Nih pake  ...cowok tampan nan humoris ini paling gak tega kalo liat cewek kedinginan." ucap Huda sembari memakaikan jaketnya kepada Hastya

Eagle EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang