Si Kijang Putih

374 34 0
                                    


Udara menjadi hangat,mataku yang tertutup di terobos oleh jutaan warna dengan dasar kuning dan merah,dalam hitungan detik detak jantung,aliran darahku berdetak dan mengalir lebih cepat suhu tubuhku meningkat dan aroma dari embun basah terkena sinar matahari membuat seluruh sel tubuhku meronta memintaku untuk bangkit dari ranjang ini.

Aku bangkit tanpa mengukur kekuatanku membuatku terplanting ke lantai dengan keras,aku tersenyum sadar bahwa aku harus mulai belajar memahami kekuatanku.

" Siapkan kudaku,aku ingin langsung berangkat ke Ibu Kota setelah sarapan." Pendengaranku mengirimkan sebuah suara yang aku kenal,itu suara si kijang putih aku mengenalinya ia memiliki suara tegas dan anggun,dia juga akan ke ibu kota

" Dia bisa jadi penunjuk arah mu loli,dari pada kau hanya mengandalkan instingmu,dan aku rasa ide bodoh melesat seperti angin di tengah-tengah peradaban padat seperti ini," Nuraniku benar lagi,aku benci jika bersependapat dengannya.

" Anda ingin sarapan tuan?" aku mengangguk seorang pelayan laki-laki ramah menghampiriku ia mengantarkan ku ke sebuah meja kosong.

" Apa yang anda inginkan untuk sarapan?"

" Aku menyukai apapun." Pelayan itu menunduk dan berlalu

" Tampaknya duniamu kini jauh sungguh berbeda loli,biasa nya tak ada yang berlaku sesopan itu padamu." Aku mengacak-ngacak rambutku dan tersenyum,tampaknya tak sulit terbiasa dengan ini semua,kulirik nuraniku memutar mata,tidak setuju denganku.

" Anda tidak menyukai ayam panggang buatan kami tuan?" pelayan itu tampak ketakutan saat aku mendorong sepiring penuh ayam panggang dari hadapanku,aku menggeleng dan tersenyum pada nya aku sungguh merasa tidak enak

" Tidak,tidak biasanya ayam panggang adalah menu kesukaan ku namun tampaknya hari ini ada sesuatu yang salah dengan perutku,maafkan aku." Iya pasti ada yang salah dengan perutku itu adalah menu yang sangat mewah untuk anak nelayan sepertiku dulu aku pasti akan menghabiskannya dalam sekejap jika mendapatkan keberuntungan itu namun sungguh kali ini aroma dari dari ayam itu membuatku perutku seperti di hantam ombak.

" Apakah makanan lainnya juga perlu saya ganti tuan?" pelayan itu mengangkat ayam panggang itu dari meja

" Tidak nasi putih dan sayur itu tampak menggugah selera untukku mungkin akan lebih baik jika ada buah untukku." Pelayan itu mengangguk

" Apakah anda suka ikan laut tuan,kami bisa menyiapkannya." Dan perutku kembali bergejolak saat ingatanku mengirimkan memori bau ikan dan rasa ikan ke lidahku aku menggeleng

" Tampaknya itu juga bukan ide baik."

" Maafkan saya apakah anda sedang berusaha menjadi seorang vegetarian,kami punya daging pengganti yang terbuat dari kacang kedelai ter fermentasi rasanya tak akan kalah lezat dibanding daging ayam,sapi maupun ikan,jika anda ingin mencoba?" pelayan ini sungguh sangat cekatan dalam pekerjaannya

" Vegetarian?" aku cukup asing dengan itu

" Itu adalah saat anda memilih hanya memakan semua hal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,anda menghindari semua makanan yang memiliki nyawa." Pelayan itu menjelaskan dengan ramah,aku mengangguk

" Baiklah mungkin kita bisa coba makanan tadi." Pelayan itu tersenyum senang

" Apakah pepaya dan pisang cukup baik untuk anda." Aku kembali mengangguk dan tersenyum,pelayan itu berlalu.

" Kau harus memikirkan cara agar kuda putih kesukaan mu itu mengijinkanmu untuk ikut bersamanya ke Ibu Kota?" nuraniku kembali bersuara,aku mendesah tahu ia benar,mungkin aku akan menemukan ide sambil menikmati makanan yang ada didepanku sejenak aku mengangkat alis dan berfikir mungkinkah ke tidak sukaanku pada daging dan ikan berhubungan dengan darah orable yang kuminum.

ORABLE - KISAH YANG HILANG DARI PLANET MARS & ATLANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang