permen

7.4K 879 78
                                    

"Hei."

Gue menoleh pada cowok yang duduk sebangku dengan gue. Harusnya hari pertama kuliah ini gue duduk sebangku dengan Selvia, tapi Selvia malah duduk dengan Wendy. Berkhianat memang.

"Iya?" Tanya gue.

"Nih." Dia menyodorkan sebungkus permen mint rasa cherry.

Gue berusaha keras untuk tidak tertawa. Kalian tahu permen yang bisa ngomong? Nah dia menyodorkan permen semacam itu pada gue, yang bertuliskan 'kenalan yuk?'.

Ini memangnya apa? Iklan? Sinetron? Atau jangan jangan ada hidden camera?

"Gue Wiguna." Dia menyodorkan tangan. "Dijabat dong jangan diliat doang, gue gak bakal gigit. Eh atau... sorry, lo gak suka dipegang cowok ya?"

"Eh engga kok, jabat tangan doang gapapa." Gue menjabat tangannya. "Kaget aja tadi. Gue Nabila."

"Hai, Nabila." Dia memamerkan senyumnya. "Duduk sama gue, risih ya?"

"Hah? Engga kok... yah, dikit sih. Belum kenal abisnya."

"Kan tadi udah kenalan?"

"Yaa, belum deket."

"Yaudah kedepannya harus deket ya. Kita kan bakal satu kelas terus buat 4 tahun."

Gue mengerutkan kening sambil tersenyum. Ini anak sedang mengeluarkan modusnya atau bagaimana?

"Uh... oke?"

"Hehe." Dia lagi lagi tersenyum. "Oh iya, boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apa?"

"Masuknya kan masih agak lama nih, bangunin gue dong kalo nanti dosen dateng?"

"Oh, boleh boleh."

"Makasih." Dia menelungkupkan wajahnya di atas dua tangannya yang terlipat di meja.

Gue tertawa dalam diam sambil membuka bungkus permen.

Jadi hari ini gue punya teman baru. Orangnya tampan, meskipun sepertinya agak aneh. Satu satunya cowok yang mengajak gue berkenalan dengan menggunakan sebungkus permen, namanya Wiguna.

Memento [Wonpil] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang