The Darkness: Hate

1.8K 122 0
                                    


Semua yang kita tahu
Waktu tak terhitung
Terpukul oleh mimpi yang rusak
Tidak seperti dulu lagi

Anna mengikuti Alex menuju ruangan pribadinya, ruangan luas khusus untuk sang pemimpin kaum elit yang terletak di asrama khusus kaum elit sepertinya. Memasuki ruangan itu Anna berdiri tepat dihadapan Alex yang berdiri membelakangi jendela menatap Anna dengan tatapan sendu yang selalu ia perlihatkan, bagi Anna tatapan itu seakan-akan mengisyaratkan betapa menyedihkan dirinya.

“Ada apa kak?” Anna bertanya  to the poin dengan kalem terkesal acuh pada Alex. Pria itu meraih sebuah kotak besar yang berada diatas meja lalu disodorkannya pada Anna, terdapat senyuman disudut bibir Alex, entah itu senyuman sinis atau tulus. Aku tidak tahu.

“hadiah untukmu” ucapnya lembut masih memandangi Anna yang bergerak meraih kotak besar yang terasa ringan dipegangnya. Anna mengamati kotak itu dan tak berniat untuk membuknya.
 
Mata Anna mengarah pada Alex setelah puas  mengamati kotak itu “makasih” katanya lalu melirik cahaya matahari sore dan sadar bahwa malam akan segera datang “ada baiknya aku pergi sekarang, hari sudah sore dan disini berbahaya” tanpa berniat menunggu jawaban dari Alex, Anna berbalik melangkah dengan cepat keluar dari ruangan meninggalkan sosok tampan itu berdiri diam mengamati punggungnya yang menjauh.

Sampai kapan kau menghidarinya terus?,

Dan sampai kapan dia menatapku dengan tatapan sendu penuh penyesalan itu?,

Apa  kau kejam mengacuhkan dan bersikap dingin pada pria yang menyelamatkanmu? Pria yang menjagamu selama ini?.

Tidak! Aku tidak kejam ataupun bersikap dingin padanya, hanya saja aku berusaha untuk tidak selalu terlibat pembicaraan dengannya, karena itu hanya akan menimbulkan masalah terhadap kaum bangsawan elit penghuni malam sepertinya, dan hanya akan menimbulkan banyak masalah begitupun hubungannya dengan Selly. Pikir Anna terus berputar tanpa ia sadari sosok malas tengah bersandar diri dibawah pohon mengamati tingkahnya itu.

Langkah Anna terhenti setelah melihat sosok Niki bersandar di bawah pohon dan memandanginya dengan tatapan sayunya terlihat jelas pria malas itu kurang tidur. “ada apa denganmu kak Niki?” Tanya Anna melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Niki menegakkan punggungnya dan berjalan sejajar dengan Anna, mengikuti gadis itu menuju asrama siswi biasa tempat dimana Anna tinggal. Anna memandangi Niki yang menguap malas mengikutinya dengan santai.

“tuan Alex menyuruhku mengantarmu sampai keasrama” ucapnya pelan menjawab tatapan penuh Tanya dikepala Anna itu. Anna mengangguk pelan tanpa kata dan terus berjalan dalam diam mengabaikan Niki yang melangkah dengan wajah yang tampak terkantuk-kantuk.

Niki sekali lagi menguap lalu memperhatikan wajah Anna lalu kotak besar dipelukan gadis itu “perlu bantuan?” tawar Niki menatap kotak besar itu namun Anna yang diam menggeleng tanpa kata membuat Niki kembali memperhatikan raut wajah Anna dengan serius membuat gadis yang ditatap itu mengernyit tak nyaman.

“apa kau kau benar-benar membenci tuan Alex?” pertanyaan tak terduga itu menghentikan langkah Anna, gadis itu melirik Niki lalu berbalik menatap gedung asrama kaum elit yang berjarak beberapa puluh meter itu.

“terimakasih kakak mengantarku, sampai jumpa” Anna tidak menjawab namun mengatakan selamat tinggal pada Niki yang diam mematung setelah menyadari mereka telah berada tepat didepan gerbang asrama Anna.

“ah, ya!! hati-hati!!” Niki hanya menyahuti dengan kata-kata itu dan terus menatap Anna yang berjalan cepat memasuki halaman asrama tanpa berbalik.

(^ω^)

Cahaya keemasan matahari sore menyinari Koridor asrama kaum elit. Salah satu jendela kaca koridor berdiri Alex dan Troy yang memandang keluar jendela, lebih tepatnya pada gadis berambut panjang bernama Anaraa Luxendria yang baru saja berada didalam ruang khusus Alex beberapa saat yang lalu. Mengingat sikap gadis itu membuat Alex untuk kesekian kalinya menghela nafas pelan.

“ berniat menjauhkannya dari Selly dan apa yang terjadi? Dia malah menjauhimu” Troy bersuara santai menatap Niki dari lantai atas yang baru saja kembali dari tugasnya mengantar Anna berjalan menuju asrama dengan malas.

“aku tidak memiliki niat membuatnya seperti itu padaku” ucap Alex pelan sarat akan kesedihan, namun tatapan matanya tenang membuat siapapun akan bingung dengan perasaan pria itu saat ini.

Troy menghela nafas tertular Alex “diantara semua murid elit, Anaraa hanya dekat dengan Niki dan juga Dicky, apa kau tidak cemburu?” hembusan angin muncul dibarengi kemunculan Niki yang bersandar tepat di samping Alex menatap troy dengan sebelah alis terangkat.

“kau membicarakanku seperti itu, seolah-olah aku adalah pengganggu diantara hubungan Anna dan Tuan Alex. Apakah kau sedang membuat sebuah pertikaian diantara kami?” Niki dengan lirikan tajam menghujam Troy yang tak suka dengan kata-kata pria itu.

Troy tidak terganggu dengan tatapan Niki “aku tidak mengatakan hal seperti itu Niki”

“berhentilah, aku tidak ingin mendengar perdebatan kalian” ucap Alex menghentikan Niki yang juga hendak membalas ucapan Troy.  Melihat keduanya terdiam Alex segera melangkah meninggalkan Troy dan Niki.

Don't forget

👇👇 👇👇

and 💬

Publis: 18oktober2018
Revisi: 27april2019

Dracula's: The Darkness (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang