Chapter 1

18.8K 1.1K 12
                                    


__ooOOOoo__
...................................................................
Don't forget to VOTMEN!!!

***

"Yoongi, aku ingin kau mengurus perusahaanku di Jepang. Kau akan berangkat tiga hari lagi, aku sudah memesankan tiket pesawat untukmu," ujar Namjoon pada Yoongi yang saat ini tengah menikmati segelas wine nya.

"Uhuk uhuk... Kau sudah gila, appa?" ucap Yoongi tak percaya. Setelah menetralkan tenggorokannya yang tersedak wine karna ucapan Namjoon.

Perlu kalian tau Yoongi tidak suka dengan yang namanya bisnis, apalagi harus melihat orang berwajah dua, Yoongi juga tidak suka diperintah mendadak apalagi menyangkut hal yang paling ia benci.

"Anggap saja itu sebagai hukuman, karna kau menjalankan misi lain tanpa sepengetahuanku. Dan aku tidak menerima penolakan," ujar Namjoon.

Yoongi mengepalkan tangannya dan tersenyum kecut, pasti ada maksud lain, kenapa dia dikirim ke Jepang. Karna tiga hari lagi Namjoon akan mengadakan pesta perjamuan dengan para pengusaha terkenal, sekaligus mengumumkan pewaris tunggal keluarga Kim tepat di hari ulang tahun adiknya- Kim Jungkook. Namjoon tidak ingin Yoongi datang di acara itu. Dan Yoongi cukup tahu diri, toh dia hanya seorang anak dengan gangguan mental, akan sangat memalukan jika publik tahu Namjoon memiliki putra seperti dirinya.

"Arraseo, aku akan pergi."






__oOOOo__

Sinar matahari tampak cantik, langit biru menawan menandakan bahwa hari ini begitu indah dan sayang jika dilewatkan.

Di Bangtan high schooll...

Semua murid tampak fokus pada pelajaran. Namun sepertinya tidak dengan namja yang duduk di bangku dekat jendela, matanya memandang ke luar jendela, tatapannya juga kosong memikirkan sesuatu yang terus memenuhi kepalanya.

TAKK!....

"Yak!!! Kim jungkook kau tidak mendengarkanku bicara ha?" bentak guru yang sedari tadi mengajar di kelas membuat lamunan jungkook buyar seketika.

"Ck untuk apa? Lagi pula aku sudah mengerti," jawab Jungkook santai.

"Keluar dari kelas sekarang juga sampai jam pelajaranku berakhir!" ucap guru itu tegas.

Dan dengan tidak sopannya Jungkook pergi begitu saja. Lagi pula bell istirahat tinggal lima menit lagi. Tujuannya saat ini adalah rooftop. Sesampainya disana ia melihat seorang namja yang asik tiduran di sofa. Jungkook duduk disamping namja pucat yang sedang berbaring itu.

"Haaahh," helaan nafas keluar dari mulut Jungkook.

"Wae?" tanya namja yang tidur tadi tanpa membuka matanya ia sudah tau kalau adiknya ini punya masalah.

"Ck, hyung kau mengagetkanku."

"Kau sedang memikirkan sesuatu?" tanya Yoongi yang masih memejamkan matanya karna terlalu malas untuk sekedar membuka mata, apalagi sekarang dia merasa pusing dan sedikit mual. Entahlah ada apa dengan tubuhnya seminggu belakangan ini... Setiap pagi dia harus bolak balik ke toilet saat merasa mual, tapi setelah sampai, tidak ada yang dikeluarkan.

"Aku belum menyelesaikan tugasku," jawab Jungkook lesu.

"Lalu untuk apa otakmu itu ha?" ucap Yoongi yang paham maksud dari kata 'tugas' .

"Ck, kau pikir membunuh orang itu hal yang gampang apa?!"

"Kau hanya perlu menembaknya saja,dan semuanya selesai," ujar Yoongi santai.

The Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang