Bagian 9

1.4K 59 1
                                    

  Aku bangun pukul 3 pagi untuk melakukan sholat tahajud.Setelah itu,aku membaca al qur'an dan menghafal qur'an dan hadits karena aku sudah membeli buku hadits dengan uangku sendiri.
  Kemudian,setelah selesai dengan aktivitasku.Aku merenung di balkon atas sembari meminum secangkir teh hangat yg kubuat sendiri.Aku melihat jalanan yg masih ramai.
Di dalam hati aku berdoa
Ya Allah,izinkanlah aku untuk mempertahankan hidupku di kelas 1 SMA ini.Aku hanya ingin mendapat secuil kenangan dari masa putih abu abu ini.Setelah itu terserah Engkau ya Allah,aku hanya bisa pasrah dengan berdoa dan ikhtiar.
Ya Allah,jujur saja aku tidak menginginkan harta yg melimpah karna menurutku percuma saja berada di posisiku yg sekarang. Bukan bermaksud sombong aku hanya merasa percuma saja aku kaya,cantik,pintar,sering dipuji semua itu percuma karna dalam kenyataannya penyakit ini masih menggerogoti tubuhku.Tapi seiring berjalannya waktu aku sudah ikhlas lahir dan batin menjalani kehidupan yg seperti ini.
   Seperti biasa,aku meneteskan bulir bulir air mataku hingga mengenai kedua pipiku.Kadang benakku berkata:"kapan semua ini berakhir.Aku lelah menghadapinya tapi bukan berarti aku menyerah dan pasrah".
Allahu akbar...Allahu akbar...
  Adzan shubuh berkumandang dengan merdunya.Aku bergegas mengambil air wudhu.Lalu aku sholat shubuh.Setelah itu,aku pergi ke kamar kakak.Aku terpaksa langsung membuka pintunya karna kakak masih terlelap.
  Aku langsung memasuki kamarnya dan menyalakan saklar.Kakak langsung terbangun.
"Aelah rese banget.Siapa sih yg nyalain lampu masih malem juga" ucap kakak
"Kak ini udah shubuh.Ayo sholat kak" ucapku
"Elo,ngapain kesini.Jangan sok alim deh lo di depan gue,gue tau pasti lo belom sholat kan?" ucap kakak
  Aku hanya menggeleng dan tersenyum.
"Syasya udah sholat kak.Sekarang ayo kakak sholat dulu" ucapku lembut
"Iya iya gue sholat,lo pergi aja sana gue jg bisa sendiri" ucap kakak
"Iya kak,syasya pergi tapi beneran sholat ya" ucapku
"Hmm" ucap kakak
  Aku keluar dari kamar kakak dan menuju dapur untuk membantu bibi menyiapkan sarapan.Tak lama makanan pun dihidangkan di atas meja makan.Ternyata daritadi kakak udah duduk di ruang makan sembari memainkan ponselnya.
  Aku dan kakakku pun sarapan dengan hikmat.Setelah itu,aku bergegas mandi.Sedangkan kakak dia sudah rapi daritadi.
"Lo belom mandi?" ucap kakak dingin kepadaku
"Iya kak" ucapku
"Lemot amat si lo makannya jadi orang tuh jangan sok sok an deh.Yaudah karena 30 menit lagi bel gue capcus duluan pake mobil dan lo serah lo mau jalan kaki,naik becak atau apalah gue gak mau tau bodo amat,BYE" ucap kakak dan pergi
  Aku langsung mandi dan memakai seragam sekolah.Kemudian aku berangkat sekolah dengan jalan kaki.Karena kuyakin bahwa kendaraan pada jam ini sangat penuh.
  Ku hirup udara segar di pagi hari dengan tenang sembari berjalan menuju sekolah.

Maaf yaa readers nunggu kelanjutannya lama.sekarang bisa dibaca lagi kelanjutannya.jangan lupa vote and commentnya yaa guys

Surat Terakhir dari NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang