3

3.1K 328 2
                                    

"Hentikan! Apa magsudmu? Kau tak berhak berbicara padaku seperti itu oppa, aku kekasihmu kau tau itu!"

"Diam! Keluar dari sini sekarang, kau takan mengerti"

"Yakk, kau harus menjemputku besok." gadis itu pergi meninggalkan lelaki yang sedang berantakan, pergi tanpa ada rasa kasih sayang.

"Sudah kuduga dia hanya menginginkan uangku" gumam lelaki itu di dalam kamarnya, pikirannya sangat kacau akibat kedua orang tuanya yang tak pernah akur dengan masalah uang uang uang dan uang.

"Mengapa mereka selalu ngengutamakan kertas kertas itu sih aghrrhh" frustasi sehun mengacak rambutnya, kini tak ada yang bisa menenangkan nya pacarnya pun sama saja, awalnya dia sangat mencintai wanita itu tetapi lambat laun sehun mulai mengetahui apa tujuan wanitanya, tapi sehun tidak bisa meninggalkanya karna telah tumbuh rasa cinta yang kuat di hatinya untuk wanita itu, mau bagaimana lagi cinta tak bisa di paksakan bukan?.

"Aku butuh ketenangan sekarang" sehun pergi mengambil jaketnya dan kunci mobil pergi meninggalkan kamarnya dan mulai menaiki mobil melaju dengan cepat.

Tidak, kali ini ia inginmerasakan ketenangan alami dia tidak ingin ke club sekarang seperti sebelumnya. di saat seperti ini dia tidak akan pergi ke bar dia juga tak ingin minum sekarang walaupun pikirannya sedang tak stabil dia hanya ingin menghirup udara segar malam hari di taman, ya dia pergi ketaman sekarang, sendiri hanya sendiri! Walaupun dia punya kekasih.

Sehun dapat menghirup nafas lega di sini dia duduk di salah satu kursi taman itu memandang bunga bunga indah di hadapannya.

Tak sengaja sehun melihat sepasang kekasih sedang berciuman mesra, sehun tersenyum tipis, entah cemburu atau apa, kini dia tengah memikirkan apakah dia bisa memiliki seorang wanita yang menerima dan mencintai dirinya apa adanya bukan dengan  uangnya.

Sehun berdiri dan pergi mencari minimarket untuk membeli minum, sedari tadi saat di rumah dia berteriak marah kepada kedua orang tuanya membuat tenggorokannya kering, dia marah pada kedua orangtuanya  karna keributan yang selalu dia dengar setiap kedua orangtuanya ada di rumah, biasanya ayahnya jarang pulang ke korea karna banyak kerjaan di luar negri, dan kemarin ayahnya pulang membawa kabar buruk bagi istrinya yaitu mamah sehun kalau 2 bulan ini ayahnya tak bisa menerasfer uang ke rek ibunya karna ingin istrinya mulai menghemat akibat satu perusahaan ayah sehun yang di singapura sedang tidak baik, padahal itu tak akan mengakibatkan keluarga sehun miskin juga, tapi ya bagaimana lagi, bagi ayah sehun sepeser uang pun sangat perharga mamah sehun pun sebenarnya berpendapat seperti itu tapi dia tak ingin jika uang yang sering dia pakai buat belanja kebutuhan pribadinya di cabut walau hanya 2 bulan.

"Maaf kak kartunya tidak bisa di gunakan" ucap seorang pelayan kasir, sudah berkali kali pelayan kasir itu meyakinkan gadis di depannya ini.

"Tidak tidak coba lagi tolong" yakin seorang gadis itu gelisah, pasalnya dia tak membawa uang cash sekarang, harusnya dia malu sekarang tapi mau bagaimana lagi urat malunya sudah putus mungkin sekarang

Sehun yang baru saja memasuki minimarket tersebut tak  menghiraukan perdebatan mereka, dia lebih memilih mengambil minuman soda dan mulai melangkah ke kasir.
Gadis itu masih di situ juga dengan mendebatkan kartunya bersama si pelayan kasir
" bak coba lagi "

"Maaf kak" sesal pelayan itu

"Aduh masasih gak bisa mbak"

"Ya maaf ka, kartu ini memang tidak bisa di gunakan" pelayan itu memberikan kembali kartunya.

Sehun yang tak suka menunggu langsung mengeluarkan kartunya ke kasir
"Sudah gunakan ini" dingin.

"ah baik tuan" pelayan itu menunduk

Lisa langsung menatap pria di sebelahnya yang telah berbaik hati pikirnya membayarkan makanan belanjaan nya, namun pikirannya salah setelah melihat kalau itu sehun, mungkin dia hanya ingin menyombongkan dirinya lagi kali ini pikirnya.

Lisa langsung keluar minimarket dan menunggu sehun di depan, sehun keluar dari minimarket tersebut.

"Terimakasih" ucap lisa seraya menarik belanjaanya yang tadi sehun bayarkan

"Kau pikir ini gratis?" Lisa berbalik melihat sehun yang sedang berdiri menatapnya dengan tangan kiri yang di masukan ke kantungnya dan tangan kanan yang memegang minumanya yang baru di beli tadi.

"aku akan menggantinya nanti, aku tidak membawa uang cash"

" aku tidak butuh uang sebagai gantinya, aku punya banyak. lagi pula belanjaan mu itu tidak ada apa apanya"

Lisa mulai merasa geram pasalnya dia sangat membenci orangkaya macam sehun yang selalu merendahkan seseorang dengan kekayaannya, lagi pula jika uang yang sehun bayarkan untuk lisa itu tidak ada apa apanya kenapa lisa harus menggantinya?

"lalu kau mau apa?!" Malas sebenarnya berhubungan dengan pria ini tapi mau bagaimana lagi ini sama saja hutang bagi lisa

Secara tiba tiba sehun menarik tangan lisa dan membawanya ke dalam mobil, lisa tak bisa melepaskan dirinya karna sehun menggenggam tangan lisa sangat kuat tadi.

"Yah pria pabbo! Kau mau bawa aku kemana?" Teriak lisa saat sehun menutup pintu mobil, lisa sudah berusaha membuka pintu itu kembali tapi sehun sudah menguncinya.

Sehun tidak mengeluar sepatah katapun dia menyalakan mesin mobil dan membawa mobil dengan kecepatan sedang, tak menghiraukan teriakan lisa.

"Lepaskan aku! Aku mohon! berhentika mobil ini!" Lisa teriak di dalam mobil sehun dan memohon agar sehun menghentikan mobilnya

"Yak tolong aku..." lisa mulai mengetuk ngetuk kaca mobil sehun

"Percuma kau melakukan itu" sehun melirik lisa sebentar dengan wajah dingin nya itu

"Yak! tuan songong,sombong apa yang kau inginkan sebenarnya, aku tak mau berurusan dengan manusia macam kau yang selalu meremehkan orang seperti ku, Aku benci pada kau, lepaskan aku dari sini yakk..." lisa geram pada sehun, dia tak bisa melakukan apapun kali ini, apalagi dia lupa membawa handphonenya di kamar, pasalnya dia sangat kelaparan tadi, dan melihat dapur tak ada makanan apapun, maka dia membeli ke luar.

Lisa mulai lelah berteriak, dia tak bisa melakukan apapun lagi. Lisa tak tau mau di bawa ke mana dirinya sekarang oleh manusia es ini, dia benar benar lelah

Lisa membuang nafas lelah dan menatap sehun.

"Sebenarnya aku mau di bawa kemana?" Lirih lisa pada sehun. Ia sudah lelah berteriak sepertinya percuma mengajak debat pria di sebelahnya ini, ia akan menjawabnya dengan wajah es nya itu, dingin!.

Sehun hanya menatapnya sekilas

"Lihat saja nanti"

Lisa membuang nafas kasar.






HALLO🙌

PENDEK YA?
HEHE SEGINI DULU DEH
KOMEN YANG BANYAK YA.. AKU MAU NEXT TAPI YANG VOTE SEDIKIT:(
JADI BIKIN AKU MALES BUAT LANJUTIN

AYO DONG VOTE DAN KOMEN 😊



LOVE TRIP {HunLis}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang