HEPPY READING 🖤
Langit memang sedang cerah hari ini, beberapa orang memanfaatkan nya dengan bersenang senang dan tertawa ria dengan keluarganya namun tidak dengan lisa.Ia menangis dan tidak tau harus apa, gadis itu menatap kosong tembok putih di hadapannya dengan mata yang merah dan sembab, dia sendiri di sana, orang yang melihatnya merasa iba namun apa daya mereka bukan siapa siapa Lisa.
di samping kiri terdapat ruangan yang tertera tulisan ICU, sejak tadi ia menunggu di sana ia tak bisa melakukan apapun yg ia lakukan hanya berdoa pada Tuhan dan pasrah apapun hasilnya nanti.
Tak lama keluar seorang pria dari ruangan itu memakai pakaian serba putih dan memakai masker. Lisa langsung terperanjat berdiri.
"Apa kau yang bernama Lisa?"
Lisa mengangguk cepat "kakek ku sudah sadarkan hiks.. hiks.., dia hiks tak kenapa napa kan? Jawab! hiks" Lisa tak kuat menahan air mata yang sedari tadi terbendung di matanya.
"Kau tenanglah.. kakek mu di dalam ia ingin bicara dengan mu, masuklah" dokter berupaya menenangkan Lisa, namun itu tak membuat Lisa tenang sedikitpun, ia langsung masuk terburu buru dengan isakan tangisnya itu. tanpa bertanya kepada dokter.
Lisa dapat melihat kakeknya yang tak berdaya lemah di atas ranjang putih dengan beberapa selang yang menempel di tubuh nya.
"Ka.. kek.." ucap Lisa pelan.
"Lisa.. kenapa kau menangis nak? Kemarilah" ucap kakek Lisa lalu berusaha melenyapkan tangannya agar Lisa memeluknya.
Tanpa pikir panjang Lisa langsung memeluk kakeknya, lalu menangis sejadi jadinya di dada kakeknya.
"Jangan hiks.. se seperti ini kek.. aku, a aku tidak suka hiks.." ucap Lisa tidak teratur.
"Jangan menangis, jika kau menangis akupun akan sedih nak, sudah sudah" kakek Lisa mengusap lembut rambut Lisa.
Lisa menutup mulutnya agar berhenti menangis, ia sangat menyayangi kakeknya ia tak mau kehilangan satu satunya keluarga yang dia cintai.
"Lice?"
"Heum?" Lisa mengangkat kepalanya melihat kakeknya yang tak berdaya itu.
"Ada yang mau kakek sampaikan, kau mau dengar?"
Lisa mengangguk. Air matanya tak bisa berhenti sejak tadi matanya pun sudah membengkak dan merah.
"Sebelumnya kakek ingin minta maaf pada mu Lice" ucap kakek Lisa menutup matanya.
Lisa duduk di samping kakeknya dan memegang tangan kakeknya itu.
"Ada apa kek, kenapa kakek bermintamaaf?"
"Kau dengarkan dengan baik ya"
Lisa mengangguk.
"Sebenarnya ucapan ku tentang orangtuamu sudah tiada itu tidak benar lice"
Kening Lisa berkerut, ia mengusap air matanya dan fokus mendengarkan cerita kakeknya.
"Maksud kakek?"
"10 tahun yang lalu, saat kau ku temukan di hutan itu, kakek membawa mu ke rumahku, dan ku obati lukamu Sampai kau sembuh, 2 bulan kemudain aku mendengar berita bahwa para polisi sedang ramai di hutan awalnya aku tidak peduli, namun saat ku selidiki, polisi itu sedang mencari anak perempuan yang hilang berumur 9 tahun, aku mulai mendengar kata kata para warga, kalau anak itu di buang sengaja oleh penculik ke jurang hutan itu entah apa penyebabnya, aku pun melihat seorang pria berbadan gagah sedang memeluk putri nya yang aku dengar itu adalah keluarga dari anak itu, banyak sekali orang yang berdatangan mencari gadis itu, hingga kakek semakin takut, kakek tau ia sedang mencarimu lice, hanya kakek sangat menyayangimu, kakek tak mau kau kehilangan seorang cucu sepertimu kedua kalinya, kakek memang sangat egois saat itu, kakek memisahkan kamu dengan orangtuamu, maafkan kakek lice, maka dari itu aku membawamu pergi ke luar kota pada saat itu, sungguh kakek saat itu sedang tidak memiliki uang, tapi kakek paksakan agar bisa bersama mu lice, maafkan kakek lice kakek memang sangat egois dan tidak memikirkan perasaan mu maafkan kakek" ceritanya panjang lebar, dan itu membuatnya meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TRIP {HunLis}
RandomGadis yang telah lama hilang dari keluarga bahkan dari orang yang dia cinta, hingga pada akhirnya takdir mempertemukannya dengan cara yang sangat rumit, andaikan kejadian dulu tidak terjadi, semua tidak akan seperti ini, jika sudah takdir mereka ber...