💦Chapter 15 💦[END]

11.2K 547 35
                                    

⚠Warning For Typo

Enjoyed story

×××××××××××
Seokjin dan Yoongi masuk ke ruang rawat Jungkook, ralat lebih tepatnya ICU. Seokjin duduk di samping ranjang Jungkook menggenggam tangan adiknya erat yang bebas dari infus.

"Kookie ah" Seokjin tidak melanjutkan ucapan nya. Dia terlalu takut untuk menangis di depan adiknya. Sedangkan Yoongi duduk di sofa dengan pandangan mata ke wajah Jungkook yang pucat dan tirus, tapi tatapan nya benar benar kosong. Hingga isakan lolos dari bibir tipis milik Yoongi.

Isakan itu terlalu kecil bahkan Seokjin tidak mendengarnya. Bagaimana mungkin Seokjin mendengarnya sedangkan pemuda itu sendiri sedang melamun dengan tangan yang masih menggenggam tangan Jungkook.

Yoongi berusaha menghentikan tangisannya. Tangisnya sudah berhenti, pandangan Yoongi mengarah pada Seokjin yang masih melamun. Sampai

Jress
(*anggep aja suara hujan*)

Seokjin tersadar dari lamunan nya saat hujan tiba tiba mengguyur kota Seoul di malam hari. Dengan cepat tangannya menaikkan selimut Jungkook sampai dada bagian atas suapaya tidak kedinginan.

"Hyeong, pakailah jaketmu dingin bukan? Aku tidak ingin kau sakit juga " lirih Yoongi

Baru saja Seokjin beranjak dari duduknya tapi berhenti kembali. Dia fikir bajunya tersangkut di antara ranjang Jungkook tapi salah. Ujung baju Seokjin di pegang oleh tangan Jungkook dengan lemah.

"H-hyeonghh.. " lirih Jungkook dengan mata terpejam

Seokjin mendekatkan diri ke ranjang Jungkook. Bibir mungil Jungkook bergetar saat memanggil hyungnya.
Seokjin mengelus surai Jungkook lembut

"Kookie kau sudah sadar , saeng?" tanya Seokjin

Jungkook mecoba membuka mata. Tapi matanya tidak bisa di ajak kompromi, matanya memilih menutup padahal ia ingin melihat hyungnya.

"Gwaenchana istirahlah" ucap Seokjin mengecup singkat puncuk kepala Jungkook

.
.

Sekarang sudah pukul 23.46 tapi di ruang ICU itu belum ada yang tidur sama sekali.

"Jungkook ah"

"Ne hyeong? "

"Maukah kau lakukan operasi itu? "

"Engh, " Jungkook tampak berpikir. Jika ia melakukannya kemungkinan dia bisa sembuh, walaupun cuman 55 persentase keberhasilan nya

"Hyeong, apakah ada efeknya? Jika aku melakukan operasi itu? " tanya Jungkook menatap Yoongi lamat

"Hh.. Amnesia, lumpuh, atau mati" jawab Yoongi dengan menghela napas

Napas Jungkook tercekat saat itu juga. Air mata itu tak bisa di ajak kompromi. buliran air mulai berjatuhan dari kelopak mata Indah Jungkook.

"Hikss... Jika operasi itu tidak berhasil tidak masalah, tapi bagimana jika aku amnesia hiks.. " tangis jungkook pecah

Seokjin dan Yoongi memeluk Jungkook yang menangis

"Aku tidak ingin melupakan kalian hyeong, hiks... Lebih baik jika operasi itu tidak berhasil hikksss"

"Kookie ya jangan bicara seperti itu, berdoalah yang terbaik pada tuhan"

"Hikss apa lagi hyeong? Jika aku melakukan operasi itu kemungkinan jika berhasil aku akan amnesia atau lumpuh hikss"

"D-dan, jika, o-operasi itu tidak berhasil aku akan pergi, t-tapi hyeong, aku tidak ingin mati ditangan dokter hyeong aku tidak ingin mati dengan alat alat itu tertempel di tubuhku hyeonghh.. Hiks.... "

[END] ✔Gomawo Hyung,Keurigu MianhaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang