Berawal dari sebuah perjodohan yang selalu diingkari, perjanjian bisnis dan percintaan yang sangat tidak masuk akal, melewati berbagai masalah bersama dan kini mereka berakhir menikah dengan bahagia, dan bahkan sudah diberikan hasil dari buah percintaan mereka, seorang puteri kecil.
Acara pemberkatan dan resepsi pernikahan yang sangat mewah saat itu sudah berlangsung hampir 12 jam lamanya dan bisa dikatakan kata lelah adalah yang terlihat dari wajah Baekhyun saat ini. Duduk bersandar pada salah satu sofa ditemani puterinya yang tengah tertidur dalam dekapannya. Ia masih mengenakkan gaun tanpa lengan dengan bagian dada rendah berwarna merah yang membuatnya terlihat sangat seksi dan juga membuat dirinya menjadi sorotan bagi para undangan yang datang, namun saat ini ia melupakan tanggapan itu karena puterinya lebih membutuhkan dirinya sebagai sandaran untuk tidur.
"Aku sudah memberi tahu Chanyeol kalau kau berada disini." Itu adalah suara Luhan yang baru saja membuka pintu ruangan dimana Baekhyun berada, kakinya melangkah mendekat menuju Baekhyun, memberikan selimut yang langsung ia rentangkan dan menutupi badan Jaeun diatas dada Baekhyun saat ini.
"Terima kasih." Baekhyun berucap, merapikan selimut itu dan tetap memberikan tepukan pelan pada pantat puterinya untuk membuatnya semakin terlelap.
"Kau yakin tidak mau mengganti baju dulu?" Luhan menanyakkan lagi pertanyaan yang sempat ia tanyakkan pada Baekhyun sebelum Jaeun tertidur disana dan Baekhyun masih memberikan jawaban yang sama, gelengan kepala sebagai penolakan.
"Ini malam pertama, harus suamikulah yang membuka gaunnya." Namun kali ini adalah rentetan jawaban yang diucapkan oleh Baekhyun dan Luhan menyesali pertanyaan yang ia ulangi tadi. Entah ia merasa malu atau enggan mendengar apa yang Baekhyun ucapkan dengan tawa kecil disana, Luhan menolehkan wajahnya pada pandangan lain dan juga menggeleng kepala, mungkin ia mengumpat dalam hati—tapi entahlah—tidak ada yang tahu.
"Malam pertamamu bahkan sudah lewat beberapa tahun lalu.." Luhan akhirnya berucap ketus dalam nadanya yang pelan seakan – akan berbisik, berharap tidak didengar oleh Baekhyun disana, tapi pada akhirnya, layangan kipas tangan berhasil mengenai badannya dan sudah pasti Luhan tahu siapa pelaku yang melayangkan itu padanya.
Sebelum ia menolehkan wajahnya pada Baekhyun untuk melayangkan sebuah protest, pintu ruangan itu lebih dulu terbuka dan Chanyeol adalah sosok yang ada dibaliknya. Masih terlihat tampan, masih menawan dan aura pria idaman jelas semakin melekat pada dirinya saat ini. Pria itu melangkah masuk dan tanpa menanyakkan apa tujuannya berada disini, ia segera membawa badannya untuk menuju dimana istrinya berada saat ini.
"Jaeun tertidur?" Chanyeol menumpukkan lututnya diatas lantai, melihat kearah Jaeun yang tertutup selimut, memberikan usapan pada punggung anak itu dan juga pungung tangan Baekhyun.
"Apa sudah selesai?" Baekhyun bukan memberikan jawaban apa yang Chanyeol tanyakkan padanya, melainkan ia menanyakkan hal lainnya pada Chanyeol.
"Sudah, kita bisa berangkat sekarang." Chanyeol beranjak bangun,
"Pelan – pelan." Dan Baekhyun memperingati ketika mendapati Chanyeol membawa badan Jaeun untuk berpindah pada dekapannya, ia membawa badan puterinya dengan sangat hati – hati dan tak lupa memberikan usapan pada punggung Jaeun yang menggeliat menyamankan posisi tidurnya di tubuh daddy-nya.
"Ssst..Ini Daddy sayang.." Chanyeol berbisik, memberikan kecupan di kepala Jaeun hanya untuk memberikan informasi pada puterinya. Chanyeol bahkan tidak melupakan sang istri yang tengah berusaha untuk bangun namun kesulitan dengan gaun merah yang masih ia kenakkan, tangannya yang lain tetap ia siagakan sebagai bantuan untuk Baekhyun bangkit, hingga pada akhirnya Baekhyun mengalungkan tangannya pada lengan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS ROMANCE - END (CETAK)
RomancePerjanjian dalam bisnis yang mereka buat menjadi penghalang melanjutkan keinginan masing - masing untuk saling bercinta. [CHANBAEK] [GS]