-1- (Revisi)

23K 1.5K 96
                                    

Psychopath
_
2 september 2018

-1-

Tepat pukul 5 sore kelasku selesai dan waktunya aku untuk pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 5 sore kelasku selesai dan waktunya aku untuk pulang ke rumah.

Aku pun berjalan menyusuri jalanan ibukota yang padat, dan beruntungnya udara sore ini lumayan menyejukkan dibanding hari biasanya.

Kalian bertanya kenapa aku pulang berjalan kaki? 

Hari ini aku memang sengaja tidak membawa kendaraanku, karena aku ingin membiasakan diriku untuk berjalan.

It's a bullshit dude haha

Apa gunanya kaki jika kita jarang menggunakannya dan hanya mengandalkan kendaraan untuk bepergian?

Okay, back to me.

Dalam perjalanan pulang aku menempuh perjalanan sejauh 2 km, lumayan jauh memang tapi tak apa.

Selain untuk menyehatkan badan, aku pun telah kehabisan uang untuk pulang dan sialnya aku lupa jika tidak membawa kendaraan. Itulah sebab nya aku mau tidak mau harus berjalan kaki seperti saat ini.

See? Kalian lihat kan? bahwa alasan pertama tadi hanyalah bullshit belaka haha.

Again and again, kembali padaku.

Di tengah perjalanan aku melihat pemandangan yang sangat kubenci. Yaitu, Kekerasan.

Di depan sana, terdapat seorang lelaki yang aku perkirakan lebih tua dariku dan tentu saja lebih tinggi dariku.

Laki-laki itu tengah memukuli seorang pemuda yang lebih muda dariku, karena wajahnya sangat imut seperti bayi. Menurutku.

Lebih baik kuhentikan pikiranku ini, dan segera kesana untuk menghentikan pria itu yang terus saja memukuli si wajah bayi tadi.

Dengan langkah menggebu, aku pun menarik nafas dalam.

"HENTIKAN!!! KAU TIDAK BOLEH MEMUKULI ORANG YANG LEBIH MUDA DARIMU!! WAJAH SAJA TERLIHAT TUA TAPI KAU HANYA BERANI MEMUKULI ANAK KECIL" pekikku.

Sadar akan kehadiranku, pria yang memukul itu pun menolehkan kepalanya, menatap tajam diriku yang juga menatap tajam dirinya.

"Tidak usah ikut campur atau kau yang akan kubunuh"

Mendengar ancamannya itu, aku pun terdiam.

Melihatku terdiam, pria itu pun kembali melanjutkan memukuli si wajah bayi.

Aku tidak bisa tinggal diam melihatnya memukul si wajah bayi. Aku pun mengedarkan pandanganku, mencari pertolongan. Namun hasilnya nihil, orang lain tidak ada yg perduli.

Mau tidak mau harus aku sendiri yang turun tangan menghentikannya.

Mataku pun menatap sekeliling untuk mencari sesuatu di sekitarku, dan syukurlah aku menemukan se balok kayu yang jika kutekan teksturnya lumayan keras.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang