3.5

824 76 2
                                    

20 Agustus 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 Agustus 2019

- 3.5 -

█ █ ▓▒░░░░▒▓ █ █

Kedatangan tamu tak diundang itu, entah kenapa mengundang denyutan yang lumayan terasa menyakitkan di kepalaku.

Terbukti dengan seusai ia berucap, aku langsung memegang erat gagang pintu bersamaan dengan denyutan di kepalaku tadi.

Melihat tubuhku yang sedikit bereaksi melihat kedatangannya itu—ia dengan sigap mendekat padaku dan hampir saja memegang pundakku.

Namun, sebelum tangannya menyentuh pundakku. Aku terlebih dahulu memundurkan tubuhku sedikit—menjaga jarak darinya.

Melihat reaksi penolakanku secara tidak langsung. Ia hanya tersenyum sekilas—lebih terlihat seperti senyum sarkas saat aku meliriknya.

Kembali lagi padaku dan dia, masih di posisi yang sama—di depan pintu masuk.

"ada perlu apa kau sampai datang ke rumahku?"

Aku pun meliriknya datar seraya bersedekap dada.

Namun, bukannya merasa aneh melihat tatapanku—ia malah memberikan senyuman khasnya.

"how's ur day?" ucapnya.

Mendengar pertanyaannya itu, aku pun meniup poniku sebal. Dan tentunya kembali menatap datar dirinya.

"seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja hingga saat ini—dan tentunya aku bahagia" ucapku tak lupa menekankan kalimat terakhir.

Masih dengan senyuman yang sejak tadi tidak luntur dari wajahnya, ia pun bergerak mendekat ke arahku.

Melihat pergerakannya itu tentunya aku langsung memundurkan sedikit tubuhku. Beruntungnya ia paham dengan rasa ketidaknyamananku dan langsung menghentikan langkahnya tadi.

Aku pun sedikit melirik ke dalam rumah, takutnya Na June akan datang menghampiriku karena terlalu lama ditinggal sendirian.

Dirasa keadaan akan aman saja, aku pun kembali menatap tamu tadi.

"please. To the point saja! Apa maumu?!"

Berselang lima detik, tak ada jawaban darinya.

Namun, baru saja aku akan kembali bersuara—aku pun mendengar gumaman darinya.

"kenapa kau berubah?" gumamnya.

Tatapan datarku pun beralih menjadi tatapan tajam.

"hah? Aku? Tidak ada yang berubah dariku" ucapku cepat.

"of course. Kau berubah—"

Belum selesai ia berucap. Aku pun langsung memotong ucapannya.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang