-6- (Revisi)

6.5K 785 22
                                    

Psychopath
_
16 September 2018

-6-

Keesokan harinya aku pun terbangun dari tidurku, namun tidak terlihat sosok Hyunjin di dekatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan harinya aku pun terbangun dari tidurku, namun tidak terlihat sosok Hyunjin di dekatku.

Aku pun segera beranjak dari atas kasur dan melangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk mencuci mukaku.

Setelah itu, aku pun berjalan keluar kamar dan mencari keberadaan Hyunjin.

Dan yaa, aku pun menemukannya yang saat ini tengah tertidur pulas di depan tv yang menyala. Mungkin dia ketiduran di depan tv dan tidak sempat untuk pindah ke kamar.



Namun, lagi-lagi Hyunjin mengejutkanku.

Dari jarak sedekat ini aku dapat melihat, di tangannya ada darah yang sudah mengering.

Makin banyak saja keanehan pada dirinya dan aku sangat penasaran kenapa dia selalu berhubungan dengan darah?

Tanganku pun terulur menyentuh lengannya dan segera menggerakkan tubuhnya supaya ia terbangun dari tidur panjangnya itu.

Tidak lama kemudian, ia pun terbangun dengan mata yang terbuka setengah.

"why?" gumamnya.

"kau bangunlah, aku ingin pergi dan di tanganmu kenapa ada darah?"

Bisa kulihat mata Hyunjin yang awalnya hanya terbuka setengah, kini terbuka lebar dan bahkan melotot menatapku. Tentu saja hal itu membuatku kaget dengan gerakannya yang tiba-tiba itu.

Setelah melihatku kaget karena pergerakannya. Ia pun dengan cepat merubah ekspresinya lagi menjadi tenang seolah-olah tidak ada hal yang terjadi.

Lantas, ia pun dengan santai menjawab,





"biasa darah menstruasi"

Dia mengatakan itu dengan wajah yang sangat datar.

Dasar bodoh!

Jawaban yang sangat bodoh, mau melawak namun garing. Dan lebih bodohnya lagi aku pun hanya menganga ketika dia mengatakan itu.

Aku pun segera menutup mulutku yang tadinya sedang menganga, dan beralih menatap datar wajahnya.

"itu tidak lucu jin"

"aku tidak melucu" balasnya dengan wajah yang tak kalah datar.

"terserah apa katamu, aku ingin pulang"

Aku pun segera beranjak dari sisinya, namun pergelangan tanganku langsung saja ditahan olehnya.

Sadar akan pergelangan tanganku yang ditahannya, aku pun menolehkan kepalaku ke arahnya.

Ia pun menggelengkan kepalanya seraya menatapku datar.

"jangan sekarang, kau akan kuantar tapi siang nanti"

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang