3.8

656 70 6
                                    

9 Oktober 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

9 Oktober 2019

- 3.8 -

█ █ ▓▒░░░░▒▓ █ █

"tindakan sekecil itu kau saja tidak sadar. Apalagi tindakanmu yang memeluk wanita tadi.."

Gumamanku itu ternyata tidak didengarnya sama sekali. Terbukti dengan diamnya dirinya dan terus memelukku.

Merasa diriku tidak membalas pelukannya. Ia pun menundukkan kepalanya dan mendongakkan kepalaku supaya kami saling bertatapan.

"kenapa kau seperti ini? Tidak bisakah jelaskan sedikit apa salahku selain perkataanmu tadi? Kumohon Sweetie.." ucapnya dengan nada sendu.

Melihatnya seperti itu, aku hampir terlena untuk memaafkannya. Namun, aku harus meyakinkan diriku untuk tidak mudah terlena akan tatapan ataupun nada ucapannya.

Karena posisi mataku dan dirinya tengah bertatapan. Aku pun menghembuskan nafas beratku tanpa melepas kontak mata dengannya.

"aku tahu, mungkin beberapa kelakuan yang tanpa kau sadari itu kau anggap biasa. Tapi tidak untukku. Aku juga sadar, saat ini hubungan kita diuji tuhan. Maka dari itu, aku sangat memohon padamu untuk membiarkan diriku tenang kembali supaya tidak memutuskan sesuatu dengan gegabah. Hal itu tidak sulit untuk kau izinkan kan? Aku hanya butuh waktu sendiri untuk mengumpulkan hal positif dan menjauhkan fikiran untuk membencimu—"

Belum usai ucapanku tersampaikan semua. Ia yang sejak tadi masih merangkul pinggangku—kini meneteskan air mata.

"hey. Kenapa kau yang menangis? Aku hanya meminta hal kecil itu—jadi hapuslah air matamu ini sayang.." ucapku seraya mengusap sudut mata dan pipinya yang teralir air matanya.

Sadar jika tanganku yang masih menyentuh pipinya, ia pun langsung menangkup kedua tanganku itu.

"aku ikut denganmu ya?"

"ikut kemana?"

"kemana pun kau pergi. Aku ikut ya?"

Aku pun menggelengkan kepalaku pelan, seraya memberikan senyum yang sudah kupastikan tulus untuknya.

"kumohon biarkan aku pergi menjauh darimu hanya untuk hari ini. Kau tidak mau kan aku bertindak gegabah?"

Ia pun mengangguk pelan. Selanjutnya, aku pun kembali ia tarik untuk masuk kedalam pelukannya.

Untuk kali ini, aku membalas pelukannya dan tak lupa mengusap punggungnya yang bergetar.

"jika kau telah tau apa salahmu. Besok kau bisa datang kerumahku yang lama dan menjelaskan semuanya padaku—"

"oh ya. Tadi aku sempat memasak untukmu. Jangan lupa makan dan istirahatlah yang cukup jika telah tahu apa salahmu. Aku tidak menjauh darimu untuk selamanya. Aku hanya membutuhkan satu hari saja. Jadi pikirkanlah baik-baik penjelasan apa yang akan kau berikan besok. Berharaplah aku tidak memutuskan pilihan yang merugikan kita semua karena penjelasanmu"

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang