3.6

745 69 14
                                    

31 Agustus 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

31 Agustus 2019

- 3.6 -

█ █ ▓▒░░░░▒▓ █ █

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, tepatnya saat aku kedatangan tamu yang tak diundang—Hyunjin mendiamkanku entah karena apa.

Karena aku terlalu malas untuk bertanya kesalahan apa lagi yang kuperbuat. Aku pun bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa diantara kami. Syukurlah anakku—Na June tidak sadar akan perubahan yang terjadi dikedua orangtuanya.

Contoh sederhananya seperti tadi pagi. Aku dan Hyunjin terlihat memberikan senyuman manis satu sama lain di depan Na June. Akan tetapi dibalik itu—kami berdua kembali memasang wajah datar.

Aku sebenarnya ingin ikut marah padanya. Karena ia tidak menjelaskan sedikit pun alasan mengenai warna rambut yang secara tiba-tiba diubahnya dan juga kenapa saat itu ia pulang lebih cepat tidak seperti biasanya.

Aku pun menarik nafasku perlahan dan menghembuskannya secara perlahan pula.

Aku tidak boleh berfikiran negatif. Baiklah nanti saat ia pulang, akan kutegur. Tidak baik jika terlalu lama larut dalam keegoisan masing-masing. Batinku.

Aku pun melirik jam yang tergantung di dekat TV kamar. Jarum jam menunjukkan pukul 1 siang.

Bersamaan itu pula, aku pun menepuk keningku secara sadar.

Aku lupa jika hari ini Na June akan berkunjung ke rumahku yang lama—yang sekarang ditempati oleh kedua orangtuaku.

Tubuhku yang tadinya tengah terbaring diatas kasur, pun langsung terduduk dan segera meraih ponselku.

Seperti dugaanku. Ternyata ibuku sejak tadi mengirim beberapa pesan padaku. Dan bodohnya lagi, aku men silent kan ponselku. Pantas saja sejak tadi ponselku tidak berbunyi.

Lantas, aku pun langsung saja menghampiri Na June yang tengah tidur siang dikamarnya.

Sesaat aku telah masuk ke kamarnya. Tanganku pun terulur untuk mengusap keningnya yang sedikit berkeringat.

Kedua sudut bibirku pun tertarik ke atas. Setidaknya aku bisa melihat wajah teduh Hyunjin di anakku ini—disaat aku merindukan Hyunjinku yang manja.

Tanganku yang tadinya tengah mengusap keningnya—kini beralih mengusap surai hitam kecoklatan milik Na June.

Didetik berikutnya mata sipit Na June pun terbuka dan tentunya langsung menatapku.

𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang